14; Tips Berkunjung ke Rumah Dosen jilid 1

7.5K 1.5K 275
                                    

Kalau orang-orang, pagi-pagi begini HP-nya sudah berisik dengan notifikasi pesan masuk dari pacarnya.

Tapi itu tidak berlaku untukku.

Karena bukan pacar yang mengisi notifikasi HP-ku pagi-pagi begini, melainkan dosen pembimbingku.

Bukan ucapan selamat pagi, bukan pula ucapan 'have a nice day'.

Tapi pesan yang mengingatkan untuk konsul hari ini.

Sebenarnya, itu jawaban atas pesan yang kukirim tadi malam, berhubung aku lupa bertanya jam berapa aku harus ke rumahnya.

Tapi, Pak Taehyung baru membalasnya hari ini. Pagi-pagi banget, jam lima-an.

Haduh.

Pagi-pagi udah bangun.

Tipe suami-able banget, ya?

Tapi bukan itu hal yang membuat jantungku berdebar.

Masalahnya, aku belum pernah bertamu ke rumah dosen untuk konsul.

Dan, saat ini aku sudah di depan rumah Pak Taehyung. Nggak di depannya banget, sih. Agak nyerong dikit.

Mau masuk tapi bingung.

Takut salting alias salah tingkah.

Aku harus apaaaaa?!

Karena hal itu juga, setelah menerima pesan dari Pak Taehyung tadi pagi, aku langsung melesak masuk ke kamar Kak Somin dan membangunkannya paksa guna meminta pencerahan.

Karena hal itu juga, setelah menerima pesan dari Pak Taehyung tadi pagi, aku langsung melesak masuk ke kamar Kak Somin dan membangunkannya paksa guna meminta pencerahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

          "Aduh, Dek. Semalem 'kan udah kakak kasih tahu. Kok nanya lagi?"

          "Sereeeem, Kak, aku takut."

          "Ya, masa' Kakak sih yang gantiin kamu konsul? Udah deh, hadapin aja. Rasa takut itu jangan dipelihara. Kalau takut mulu, kapan beraninya?"

Dan berakhir dengan Kak Somin yang mengulang lagi tips berkunjung ke rumah dosen yang ia berikan padaku semalam.

"Pertama, kenakan pakaian yang sopan, jangan yang terbuka. Bagaimanapun juga kesan pertama yang dilihat dari orang yaitu penampilan."

"Pakai jeans sama kaus oblong boleh nggak, Kak?"

"Ya nggak gitu juga kali, Dek. Kamu mau ketemu dosen apa ketemu temen?"

Aku menatap diriku sendiri sampai ke ujung kaki.

Hoodie kebesaran dan celana jeans hitam yang nggak terlalu ketat.

Aku nggak terlihat kayak mau ke rumah temen 'kan?

          "Ah bodo amatlah. Biasanya ke kampus juga pakai ginian."

Untuk tips yang satu ini, kuakui aku kurang memenuhi kriteria. Alasannya, karena aku nggak Pe-De pakai jenis baju lain selain jenis baju yang kukenakan ini.

7 Logical Reasons Why Lecturer is Always RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang