"Permisi, Pak."
Dari balik punggung Yujin, aku mengintip bapak dosen galak itu yang tengah sibuk berkutat dengan laptopnya.
Pak Taehyung menengadahkan kepalanya sebentar menatap Yujin kemudian mengendikkan dagunya ke arah kursi yang berjejer di depan mejanya.
"Duduk."
Yujin pun mengambil posisi duduk, diikuti dengan diriku yang mengambil posisi di sampingnya.
Namun sebelum bokongku menempel dengan kursi, Pak Taehyung menengadahkan kepalanya kembali. Kali ini matanya yang tajam itu menelisik diriku dari bawah sampai atas.
Seperti ingin memakanku hidup-hidup.
"Tumben berdua," cicit Pak Taehyung sesaat setelah mengalihkan perhatiannya kembali pada laptop unyil di depannya.
Pasti kalian bingung kenapa akubisa bareng Yujin.
Jangan bingung. Nggak ada apa-apa kok di antara kami berdua. Tadi cuma kebetulan berpapasan di depan kantin, dan kebetulan juga sudah janjian sama Pak Taehyung untuk bimbingan hari ini.
Jadilah kami konsul bareng-bareng.
Aku hanya diam seribu bahasa. Yang ada di pikiranku saat ini adalah konsul kemudian pulang.
"Ayo, siapa duluan yang mau konsul cepetan."
Aku melirik Yujin.
Yujin juga melirikku.
Lewat tatapan mata ini, kuharap Yujin mengerti bahwa aku nggak mau konsul duluan.
Kalau perlu, kami bakalan terus lirik-lirikkan kayak gini sampai diusir Pak Taehyung dari ruangan.
Pokoknya aku nggak mau konsul duluan.
Nggak mau.
Takut...
Meski sudah hampir tiga bulanan, aku masih merasa takut sama Pak Taehyung.
Takut dimalu-maluin lebih tepatnya.
Karena Pak Taehyung itu selalu sajabisa bikin aku skak mat.
Akhirnya, kulihat Yujin menghela napas pelan.
"Saya, Pak."
Wajah Yujin berubah masam. Biar begitu, dia tetap mengalah untuk konsul duluan.
Huhu, habis ini aku bakalan traktir kamu coki-coki ya, Yu!
Dan sesi konsul pun dimulai.
Mereka tampak serius. Yujin tampak mendengarkan penuturan Pak Taehyung dengan saksama.
Selama Yujin lagi konsul sama Pak Taehyung, yang ku lakukan hanya diam dan bernapas. Kadang mengedarkan pandanganku ke seluruh ruangan. Memperhatikan dosen-dosen lainnya yang sibuk dengan kerjaan mereka masing-masing.
Atensiku beralih ke arah meja Bu Yola, beliau tampak fokus mengerjakan sesuatu di laptopnya dengan headset menempel di kedua telinganya.
Hahaha, Bu Yola memang terkenal sebagai dosen paling gahol di fakultas. Kalau kalian butuh rekomendasi lagu terbaru yang paling hits, silahkan berkontak dengan beliau.
"Nangkep 'kan maksud saya?"
Suara husky Pak Taehyung menarik atensiku untuk beralih kembali padanya. Ku lihat Yujin mengangguk-anggukkan kepalanya.
Mereka kelihatannya nyambung. Aku seperti melihat sisi Pak Taehyung yang lain.
Berbeda ketika denganku, Pak Taehyung lebih banyak tersenyum saat membimbing Yujin.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Logical Reasons Why Lecturer is Always Right
Fanfiction"Pak, kenapa dosen selalu benar?" "Kalau salah mulu, mana bisa jadi dosen." Siapa yang menyangka jika nama Park Sooyoung tercantum dalam barisan nama mahasiswa fakultas Psikologi yang masuk ke dalam bimbingan dosen yang paling tidak ingin dia temui...