16; Misteri Kopi di Atas Meja Pak Taehyung

7.7K 1.6K 298
                                    

          "Sooyoung!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

          "Sooyoung!"

Aku menoleh ke arah sumber suara yang meneriakkan namaku. Senyumku langsung mengembang begitu melihat si pemilik suara.

Pak Seokjin, si tampan yang masih men-jomblo sampai sekarang, dan--

OMG.

Pak Taehyung.

Sekarang hari apa 'sih? Kok dia udah balik.

Oh, iya. Hari Senin! Mati lah awak.

Tadinya aku mau lempar senyum aja terus kabur, tapi Pak Seokjin melambaikan tangannya menyuruhku untuk menghampiri mereka. Dan lagi, Pak Taehyung udah terlanjur ngeliat aku.

Akhirnya, mau nggak mau aku melangkah ke arah kantin dan menghampiri meja mereka.

Ya Tuhan, semoga hari ini berjalan tanpa hambatan....

          "Rajin banget, jam segini udah dateng."

Aku cuma senyum canggung ke arah Pak Seokjin.

          "Udah sarapan, belum? Sini duduk kita sarapan bareng-bareng,"

Tuh 'kan. Mampus lah, hawanya udah nggak enak banget deket-deket Pak Taehyung malah disuruh sarapan bareng.

Pak Seokjin mah gitu. Suka kebangetan. Udah tahu Pak Taehyung sensi terus kalau sama aku, malah ngajakin sarapan bareng. Satu meja, pula.

Ya jelaslah, aku nolak ajakannya. Nolak dengan sopan tentu saja. Aku bilang kalau aku udah sarapan tadi di rumah.

Kenyataannya sih, memang udah sarapan.

           "Ya udah, kalau gitu sarapan lagi," ajak Pak Seokjin sambil menggeser kursi untuk aku duduk.

Akhirnya, aku pun nurut dan duduk di samping Pak Seokjin, duduk berhadapan sama Pak Taehyung.

Kebayang, nggak? Seberapa kerasnya aku nahan jantungku supaya nggak loncat dari kerongkongan?

           "Kok diem? Saya traktir, kok. Pesen aja apa yang kamu mau,"

Aku masih diam nggak berkutik. Cuma ngangguk-ngangguk nggak jelas karena bingung, takut salah tingkah.

          "Lho, masih diem? Santai aja, kemarin aja saya traktir bakso, saya traktir beneran 'kan? Nggak bohong,"

          "Traktir bakso?" Giliran Pak Taehyung yang bersuara.

          "Iya, Pak. Nambah, lagi. Satu mangkok."

Pak Seokjin belum pernah dikerokin pakai cabe jablay, ya? Mulutnya nggak bisa dikondisikan.

Lihat aja sekarang, habis ngomong begitu dia langsung ketawa puas banget. Seneng banget ngetawain aku. Emang aku badut, apa?

Daripada Pak Seokjin makin ngomong yang aneh-aneh, akhirnya aku nurut aja dipesenin makanan yang sama kayak mereka; bubur ayam dan es teh.

7 Logical Reasons Why Lecturer is Always RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang