"Gue mau ganti dosen pembimbing aja rasanya," keluhku pada Rose lewat panggilan video yang telah tersambung beberapa menit yang lalu ini.
"Hah? Kenapa? Ganteng, tahu."
Aku memutar bola mataku jengah.
Seganteng apapun seseorang, kalau kelakukannya sudah menyebalkan, tetap saja menyebalkan. Istilahnya, nggak ada yang namanya orang ganteng bisa bebas dari tilang polisi karena dia ganteng.
"Karena kamu ganteng, kamu saya bebasin."
Nggak ada 'kan? Kalau ada, mungkin para koruptor dan kriminal bakalan operasi plastik semua supaya dibebaskan.
"Rose... jangan dibutakan oleh keindahan duniawi. Ingat Rose, semua itu sifatnya sementara," kataku ala-ala Mario Teguh.
Sesaat kemudian, Rose tertawa sembari mencecarku dengan ledekan-ledekannya yang nggak berfaedah.
"Rosalinda! Aku serius."
"Aku juga serius, Fernando!"
Aku tertawa geli mendengar panggilan konyol yang kami ciptakan antara satu sama lain saat kami masih sekolah menengah atas.
Masih belum berubah. Bikin aku kangen dengan zaman sekolah.
Sejak lulus sekolah, kami berdua jarang banget ketemuan face to face. Selain karena kesibukkan, juga karena jarak kami yang nggak memungkinkan untuk selalu meet up di akhir pekan. Ya, bisa dibilang aku dan Rose menjalani long distance relationship—well, relationship nggak selalu berarti pacaran, 'kan?
"Ya udah lah, Soo. Sabar aja, bentar lagi kan lulus," ujar Rose berusah menyemangatiku.
Napasku berhembus kasar. "Justru itu, Rose... gue bahkan nggak yakin bisa lulus tahun ini."
"Hush! Kalau ngomong...."
"Gue serius, Rose. Gue nggak yakin bisa lulus tahun ini kalau dosbing gue aja hobinya ngasih minus tiap ketemuan!" Aku berusaha menahan suaraku yang kuakui sedikit bergetar saking kesalnya.
Hari ini aku dapat minus lagi dari Pak Taehyung. Alasannya karena aku yang molor dua bulan dan menyepelekannya sebagai dosen pembimbing.
Tapi, kenapa ngasih minusnya baru sekarang? Kenapa nggak kemarin-kemarin waktu aku menghadap dia untuk pertama kalinya sejak vakum illegal dua bulan yang kulakukan?
Aku benar-benar nggak paham dengan situasi yang terjadi hari ini.
Kuceritakan semua keluh kesahku hari ini pada Rose, tanpa celah. Aku sudah cukup lelah menghadapi Pak Taehyung yang sifatnya nggak pernah bisa ditebak.
"Hmm... cukup menyebalkan, sih, Soo," komentarnya setelah mendengar curhatanku tentang Pak Taehyung hari ini.
Tuh, benar 'kan? Bahkan Rose juga mengakui kalau dosbingku nyebelin.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Logical Reasons Why Lecturer is Always Right
Fanfiction"Pak, kenapa dosen selalu benar?" "Kalau salah mulu, mana bisa jadi dosen." Siapa yang menyangka jika nama Park Sooyoung tercantum dalam barisan nama mahasiswa fakultas Psikologi yang masuk ke dalam bimbingan dosen yang paling tidak ingin dia temui...