Happy reading.-----------
Sudah sekitar 30 menit lamanya kami menunggu dengan penuh rasa cemas yang teramat. Aku sangat mencemaskan keadaan Sivia yang sedang bertaruh antara hidup dan mati didalam sana.
Namun ketika ku sedang menumpu dagu ku dengan kedua lengan. Dengan keras ada suara tangisan bayi.
Eyaaa eyaaaa eyaaa.
Suara bayi terdengar sangat bising sekali. Ah kuyakin sekali kalau suara itu adalah suara bayi Sivia yang baru lahir karena dari dalam ruangan ini.
Detik kemudian terdengar lagi suara tangisan bayi untuk yang kedua kalinya
Eya eya eyaaa.
Wah apakah anak Via kembar? Rasa nya tidak sabar untuk segera mengetahuinya.
Lalu Keluar lah dokter yang membantu Via,
"Bagaimana dok? Keadaan sahabat saya?."
"Alhamdulillah Ibu dan bayi nya sehat."
"Apakah kami bisa menjenguk nya sekarang?."
"Tunggu sampai pasien dipindah kan di kamar rawat biasa ya."
"Baik dok terimakasih."
"Sama-sama."
Alhamdulillah, Via baik-baik saja pasti kak Iel sekarang sangat bahagia.
Setelah menunggu akhirnya Via dipindahkan juga.
Kami memasuki kamar rawat Via.
Sungguh aku harap-harap cemas ketika menemui Via.Disana terlihat Via yang sedang terbaring lemas, mata nya masih tertutup.
"Apa yang terjadi dengan Via kak?." Tanya ku begitu khawatir.
"Dia kelelahan kata dokter sebentar lagi siuman kamu jangan khawatir ya Fy."
Katanya dengan tersenyum. Kulihat kak Iel tak bisa berhenti tersenyum apa sebahagia itu mendapat kan seorang anak dari Istri yang dicintai.
"Syukurlah kalah begitu."
Aku duduk sambil terus menatap Via, sahabatku itu perlahan membuka matanya dan melirikku lalu melirik kak Iel bergantian.
"Di mana bayiku?" Tanya nya dengan suara yang sangat lemas.
"Sedang dibersihkan oleh suster, kamu jangan khawatir sayang."
Kak Iel perlahan mendekati Via dan mengelus kening Via lalu mengecup nya lama. Oh God terus berilah aku kebahagiaan, dengan cara melihat sahabat ku bahagia saja hati ini begitu sejuk.
Ku menoleh pada sisi kanan ku dan mendapati bahwa Agni tengah berdiri disamping kak Cakka. Lengan kanan kak Cakka merangkul Agni dan tangan kirinya mengelus pelan perut agni.
Aku langsung menoleh lagi kearah Via ternyata berada ditengah orang-orang yang bahagia itu membuat rasa ggrr tersendiri buat diriku. 5 menit kemudian keluar lah suster dari kamar mandi dan menggendong bayi,
"Ini bu bayi nya siap untuk di beri asi, kelihatan nya payudara ibu juga sudah terlihat siap memberikan asi untuk bayi karena air susunya terlihat sudah menetes dari balik baju." Suster itu menjelaskan lalu memberikan bayi itu pada Via.
"Sini dok sebelum minum asi biar bayi nya saja adzan kan terlebih dahulu."
Kak iel langsung mengambil alih bayi dalam gendongan suster tersebut.
"Baik pak."
Akhirnya kak Iel pun mengadzan kan bayi nya.
Sangat menggetarkan hati ku, bagaimana tidak seorang Ayah baru saja mengadzankan anak nya dihadapan ku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kamulah TakdirKu
Acak[CERITA LENGKAP] [Jangan lupa follow me] Hubungan yang bertahan lama itu bukan menjadi jaminan kebahagiaan. Begitupun dengan hubungan Alyssa dan Rio. Mereka berpacaran cukup lama namun perlahan sikap Rio berubah. Alyssa merindukan Rio yang dul...