Happy Reading.
ini adalah hari sebelum hari raya Idul Fitri. Saat ini aku, kak Alvin dan Ayah sedang berkumpul diruang keluarga yang terdesain dengan amat rapih.
"Bagaimana tadi lancar?" Ayah bertanya pada kami.
"Em Alhamdulillah lancar Yah, semua kebagian sama rata." Jawab Suamiku sambil merangkul ku dengan mesra.
"Baguslah kalau begitu, kalian juga sudah berbagi ke anak panti?"
Kami berdua hanya mengangguk, oiya sudah tradisi bila akan lebaran berbagi sesama saudara, menyisihkan sedikit rejeki yang telah didapat dalam bentuk sembako kepada para tetangga dan saudara-saudara kami.
Aku merasa senang berada dirumah Ayah sangat nyaman menurutku, dan tidak disangka esok hari adalah hari raya Idul Fitri.
Drtt drtt drtt.
Getar handphone yang kutau berasal dari milik kak Alvin.
"...."
"Baik mah kami akan segera kesana."
Kak Alvin mematikan handphone nya kemudian mengalihkan pandangan nya kearah ku.
"Mamah meminta kita kesana, katanya minta bantuan." Katanya.
"Baiklah, Ayah aku minta izin padamu ya aku ingin kerumah mamah ingin bantu-bantu." Ucapku dan Ayah mengangguk setuju seraya mengatakan.
"Baiklah, apakah Ayah boleh ikut? Rasanya Ayah bosan sekali dirumah."
Ah aku sangat senang mendengar bahwa Ayah ingin ikut kerumah mertua ku.
Kami pun bersiap-siap lalu segera memasuki mobil. Segera lah kami bertiga menuju rumah mertua.
Sesampainya di rumah mertua ku, ada mobil lain yang telah terparkir dengan rapih.
"Aku seperti mengenalinya." Batin ku.
Kami bertiga pun memasuki rumah besar ini dengan salam.
"Assalamualaikum Wr.Wb."
"Waalaikumsalam Wr.Wb." Jawab semua yang berada didapur.
"Sayang kemari bantu Mamah ya, eh ada besan, ayoo duduk Pak." Mamah yang menyadari kehadiran Ayah pun langsung meminta Ayah untuk duduk lalu meminta ku menyediakan kopi untuk Ayah.
"Tidak perlu, dimana Suami mu?" Tanya Ayah pada Mamah yang sedang terlihat sibuk.
"Suamiku sedang bekerja, sebentar lagi pulang kok karena tadi hanya perkumpulan saja, karena esok kan sudah lebaran." Mamah berucap dengan senyum nya.
"Oh begitu." Selepas Ayah mengucapkan itu aku meminta pada Ayah agar duduk saja diruang tamu, Ayah pun menganggukan kepala nya pertanda setuju.
"Sayang kamu masukan gula nya." Pinta mamah padaku.
Ah aku baru menyadari ternyata ada yang memandangku intens lalu ku segera menoleh ke sisi kanan ku.
"Shilla kamu kenapa melihat ku seperti itu?" Tanya ku pada Shilla, ia terlihat gugup karena ketahuan memperhatikan aku. Apa ada yang sedang Shilla pikirkan?
"Eh engga Fy." Kata Shilla yang kemudian melanjutkan aktivitasnya.
Kalau ada Shilla pasti ada Rio, lalu dimana Rio?
Ku menoleh kanan dan kiri namun tidak kutemukan, pasti Rio sedang bekerja.
Disini ada sekitar 5 orang wanita termasuk aku, Mamah, Shilla dan 2 ibu-ibu yang tidak ku kenal mungkin itu adalah tetangga Mamah yang ikut membantu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamulah TakdirKu
De Todo[CERITA LENGKAP] [Jangan lupa follow me] Hubungan yang bertahan lama itu bukan menjadi jaminan kebahagiaan. Begitupun dengan hubungan Alyssa dan Rio. Mereka berpacaran cukup lama namun perlahan sikap Rio berubah. Alyssa merindukan Rio yang dul...