Aku membuka mataku, menemukan diriku kini tengah tertidur dilantai yang amat dingin ini. Aku kira aku sedang di kasur karena kak Alvin menemukan ku dalam keadaan yang menyedihkan.
"Aku ketiduran."
Aku keluar dari gudang, dan memasuki kamar untuk melihat sedang apa kak Alvin apakah ia tidak khawatir padaku?.
"Kak." Aku menemukannya yang tengah tidur membelakangiku.
"Em."
"Kamu masih marah?" Tanya ku.
"Ayo kita pulang, aku ingin pulang cepat, rapih-rapih." Katanya sambil mendudukan posisinya dengan wajah yang terlihat lesu.
"Sebentar kak, lalu bagaimana dengan !yah?."
"Tidak usah khawatir, aku sudah bicara pada Ayah saat kamu pergi."
Kak Alvin menyangka aku pergi? Wah apakah ia tidak tau kalau aku menangis seorang diri digudang? Sudahlah tidak penting juga untukku.
"Baiklah."
Aku langsung rapih-rapih, kulihat kak Alvin seperti tidak sabar.
Setelah izin pada Ayah kami memasuki mobil.
"Kak?."
"Em??
"kita kerumah Mamah ?."
"Iya,"
"Kenapa tidak pulang kerumah saja kak?." Tanyaku, aku sekarang jadi tidak betah dirumah Mamah, aku jadi tidak nyaman karena Shilla selalu ada disana.
"Kenapa memangnya?" Ia menolehkm wajahnya padaku.
"Abisnya kalau dirumah Mamah kamunya sekarang cuekkin aku terus kamunya jarang ada waktu buat aku." Aku merengek manja padanya.
"Kamu ini sama adikku saja cemburu, kamu harus meletakan cemburu itu tepat pada tempatnya. Kalau adikku saja kamu cemburui bagaimana jika kamu menemukan aku mengobrol dengan wanita lain."
Aku melirik nya, apa-apaan ia berbicara seperti itu, seperti nya ia selalu membuat ku kesal. Entah itu disengaja atau tidak.
"Aku bukan cemburu pada adikmu itu, tapi aku hanya tidak suka kalau kamu terlalu dekat dengan nya." Masih saja aku mengelak, haha aku sepertinya memang cemburu.
"Lalu apa bedanya sih?."
"Kamu berubah." Aku mengucapkan dengan kesal, rasanya aku ingin menjambak rambut Suamiku sendiri untuk menyalurkan rasa emosi dalam dada.
"Kamu saja yang merasa." Tuh kan jawaban nya saja tidak sehangat dulu.
Akhirnya kami sampai di rumah Mamah, lihat mobil Rio masih terparkir berarti masih ada Shilla didalam. Haduh siap-siap makan hati lihat Suami sendiri lengket sama adik nya padahal cuma adik angkat ah kurasa bukan angkat hanya diurus saja kan oleh Mamah, hanya saja Mamah berkata sudah menganggap Shilla sebagai anak nya sendiri.
"Kak Alvin dari tadi kemana aja sih kak? Shilla nyariin kakak." Shilla yang awalnya sedang duduk manis samping Rio suaminya kini berdiri melihat kedatangan kami. Dasar kucing lapar.
"Tadi kakak habis dari rumah Ayah, kamu ini manja sekali Shil." Suamiku terkekeh. Aku rindu ia seperti itu padaku.
"Lanjut ngobrol yuk kak." Shilla mulai berjalan mendekati kami.
"Ayo." Sahut Suamiku. Nih orang sepertinya hanya masuk telinga kanan keluar telinga kiri ya. Dia tidak memperdulikan aku. Ketika Suamiku ingin berjalan aku cekal pergelangan tangannya.
"Kenapa?." Katanya.
"Aku ikut mengobrol bersama kalian." Kata ku dengan senyum yang mengembang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kamulah TakdirKu
Diversos[CERITA LENGKAP] [Jangan lupa follow me] Hubungan yang bertahan lama itu bukan menjadi jaminan kebahagiaan. Begitupun dengan hubungan Alyssa dan Rio. Mereka berpacaran cukup lama namun perlahan sikap Rio berubah. Alyssa merindukan Rio yang dul...