Part 17

560 36 0
                                    

Sekarang aku berada dikamar sedang menunggu suamiku untuk kembali padaku.

Mengapa aku berkata demikian? Sebab suamiku tadi pergi dan sekarang belum kembali. Suami ku mungkin marah tapi apa salah ku?

Aku miscall namun hanya jawaban operator saja. Handphone nya tidak aktif.

"Kamu dimana sih suamiku."
Aku duduk dengan gelisah menunggu nya

"Kamu jahat sekali sih mengabaikan ku seperti ini."

Lama air mata ku jatuh dari persembunyian nya membuat jejak di pipiku yang mulus.

Drep (anggap saja suara pintu yang terbuka ya guys:v)

Aku menoleh arah pintu tersebut dan lihat suamiku telah kembali.

Syukurlah aku kira suamiku tidak akan kembali lagi. Aku takut.

"Sayang kamu kenapa ? Ada kah yang kamu pikirkan?"

Suara lembut itu menyapa ku. Beruntung aku telah menyeka bekas air mata di pipiku.

Aku langsung berhambur ke pelukan nya.

"Hei ada apa Istriku?."

Suamiku membalas pelukan aku dengan erat lalu mencium keningku lama.

"Aku takut kamu tidak kembali."
Aku mengatakan itu dengan nada yang lemah.

"Hei aku tidak akan pernah meninggalkan mu apapun yang terjadi karena kamu adalah tanggung jawabku." Mendengar jawaban suamiku, aku malah terisak.

"Aku sayang kaka." Aku meyembunyikan kepala ku di dada bidang nya.

"Aku lebih dan sangat menyayangimu istriku."

Kak Alvin mencium puncak kepala ku penuh sayang.

"Istriku."

"Ada apa suamiku." Tanya ku padanya.

"Kamu jangan berkata seperti itu lagi."

"Maksudnya."

"Aku tidak ingin mendengar kamu meminta ku untuk menikah lagi. Karena apapun yang terjadi aku akan setia disamping mu."

Kak Alvin menatap mata ku dengan sejuta harapan.

"Baiklah jika itu permintaan mu aku tidak akan menolaknya."  Ucapku.

Aku sangat bersyukur ternyata kak Alvin tidak marah aku takut beliau marah .
Aku tidak boleh mengatakan kalau ia harus menikah lagi . Hal itu aku katakan bukan karena aku tidak lagi sayang padamu suamiku namun karena aku takut tidak hamil lagi.
Sedang kamu? Pasti sangat menginginkan buah hati di tengah- tengah kita.

"Semoga aku cepat dikaruniai seorang anak lagi. Amin."

***

Hari ini aku berbelanja di super maket kebetulan bahan makanan di kulkas mulai menipis.

Mengapa mesti aku yang berbelanja?
Karena aku sedang ingin saja berbelanja lagi pula aku ingin membeli beberapa cemilan untuk menemaniku menonton film drama korea hehe.

Aku sedang memilah-milih daging segar. Namun baru saja ada seseorang yang menepuk pundak ku membuat ku menoleh dan.

"Rio."

Ya Rio lah yang menepuk pundak ku saat ini sungguh membuat aku sempat tidak percaya.

Mengapa aku tidak percaya? Karena sudah lama ia tidak menampakkan batang hidung nya.

"Iya Fy apa kabar?."

Rio mengulurkan lengan nya untuk bersalaman.

"Alhamdulillah baik."  Aku pun menjabat tangan nya selepas itu aku pokus kembali dengan memilih daging sapi segar.

Kamulah TakdirKuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang