Part 23

517 29 13
                                    

Happy Reading.

-----------

Jarum jam menunjukan pukul 15.20 kini kami pun bersiap untuk berbelanja.

"Akhirnya waktu belanja tiba juga." Agni meregangkan otot lengan nya karena sedari tadi ia tertidur amat pulas.

Sedang aku dan Via? Kami berbincang banyak hal juga tentang pertemuan ku dengan Rio serta pertemuan aku,Rio dan kak Alvin.

Via amat kesal mendengar cerita ketika aku menemui Rio tanpa kak Alvin katanya aku telah mengkhianati kak Alvin. Namun sekali lagi aku tegaskan bahwa aku bertemu Rio atas izin dari pria itu mana mungkin aku mengkhianati pria yang sangat mencintai ku. Ah apakah baru saja aku gr?? Biarlah.

"Kamu sih ni ngebo." Kata Via.

"Lah aku kan biasa tidur siang Vi wajar saja lagian janin dalam perut ku juga mengantuk." Agni berceloteh padahal baru saja bangun tidur matanya juga masih sipit.

Ya Agni itu sedang hamil 3 bulan. Apa kah Kalian bisa merasakan bagaimana menjadi aku? Disaat teman-teman ku sedang mengandung aku belum padahal seharus nya aku lah yang lebih dahulu memiliki anak. Tapi? Yasudah lah.

"Kamu tidak lelah apa Vi Fy? Sedari tadi mengobrol terus." Agni terlihat heran melihat ku dengan Via yang tak berhenti mengobrol.

"Hehe aku juga biasa tidur siang sih Ni tapi kan kangen sama Ify." Via kulihat tersenyum.

"Oalah ternyata kamu juga biasa tidur? Maafin ya mengambil jatah tidur siangmu." Sejujurnya aku merasa tidak enak ini lagi Via sedang mengandung.

"Yasudah yuk siap-siap dari tadi ngobrol mulu." Kata Agni dengan nada kesal.

"Kami sudah siap ni tinggal nunggu kamu nih."

Ucapku dan Via bersamaan karena memang kami itu bersiap-siap dari 15 menit yang lalu. Bukan aku tak membangunkan Agni tapi dia saja yang terlalu pulas tidur nya.

Kulihat agni bangun dari tidur nya dan menuju kamar mandi.

"Dasar suka ngebo sih." Via malah berceloteh.

"Iya tau tuh tapi heran kenapa kak Cakka sayang banget ya?."  Kami berdua pun tertawa HAHAHAHA

"Ehhh kalian jangan ngomongin orang dibelakang." Agni teriak dari dalam kamar mandi.

"Etdah dengar saja tuh anak." Ucap ku. Kami sekarang tengah berada di supermarket. Kami sedari tadi berkeliling.

"Daging sudah, sayur sudah, rempah rempah sudah, em apa lagi yak?" Agni terlihat berpikir apa lagi yang akan dibeli.

"Jagung ni, sekalian bakar bakar seru kali ya." Usulku kemudian dengan cepat disetujui.

"Baiklah."

"Cemilan sama es krim." Sivia mengusulkan.

Aku langsung bertatapan dengan Agni. Tatapan tak habis pikir. Ini bumil maunya apa saja sih.

"No." Kata ku dengan sigap. Aku tidak ingin dimarahi Iel.

"Kamu jangan nakal dong Vi kamu kan sedang hamil besar masa mau makan sembarangan sih. Kulihat Via memajukan bibirnya ia terlihat kesal.

"Yasudah boleh. Tapi ada syaratnya." Ucapku.

"Segala pake syarat. Apa syarat nya?"

"Syarat nya itu sekarang kamu hubungi kak Iel boleh tidak kamu beli cemilan sama es krim." Kataku menahan tawa karena sedari tadi Via membuka mulutnya.

"Kamu membunuh ku." Ucapnya kesal.

"Salah sendiri." Ucap ku dan Agni bersamaan.

Setelah berbelanja kami putuskan untuk pulang karena aku tidak ingin kedua sahabat ku yang tengah mengandung ini terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Kamulah TakdirKuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang