Part 18

533 34 0
                                    

Aku sekarang tengah berada di hadapan cermin. Bersolek.

"Lama sekali sih sayang ?" Kak Alvin menghampiriku lalu melihat wajah ku dari pantulan cermin.

"Kamu dandan seperti ini hanya untuk bertemu pria itu?"
Ucapnya membuat ku sedikit mencelos.

"Kakak tidak baik mengatakan seseorang."

"Dan baru saja orang yang kucintai membela sang MANTAN." Ucap nya sambil menekankan dibagian mantan sungguh mengesalkan.

"Aku tidak membela nya sayang ku aku hanya"

"hanya apa ? Hanya masih mencintainya? Begitu?."

"Katanya kamu mengizinkan aku untuk pergi dan sekarang kamu malah marah seperti ini. Aku tidak akan berangkat kemanapun jika kamu tidak merhidoinya suamiku."

"Heheh jangan marah dong aku kan hanya bercanda saja kamu jangan marah ya sayang. Yuk berangkat dari pada kemalaman nanti telat loh."
Ucapnya kurasa ia mengalihkan pembicaraan sungguh suamiku ini.

***
Sudah sampai di caffe flora
Aku pun memandangi kak Alvin.

"Kak ? Kakak ikut tidak?" Tanya ku padanya.

"Tidak aku tidak usah ikut aku tidak ingin mengganggu sepasang manusia yang baru bertemu dan pasti nya akan terganggu jika hadir nya aku."
Jawabannya sungguh tidak aku sukai. Ia mengatakan itu sama saja aku ini seperti wanita murah.

Jelas aku sudah punya suami yang teramat sempurna untukku namun aku malah bertemu seorang lelaki seorang diri tanpa suami menemaniku.

"Kamu jangan kemana mana ya kamu disini saja." Ucapku padanya.

Kulihat ia hanya menganggukan kepalanya tanda mengerti.

Aku memasuki caffe dengan anggun dan mencari cari meja no 3 karena tempat itu telah dipesan oleh Rio.

"Hai Fy."

Ternyata Rio telah berada disana.
"Hai juga Yo." Aku duduk berhadapan dengan nya.

"Kenapa tidak duduk disamping ku?." Tanya nya sambil memainkan rambut nya.

"Tidak, aku disini saja."

"Fy. Ak, Aku."

Aku lihat ia gugup.  "Ada apa Yo mengajakku bertemu?."

Aku to the point saja karena entah mengapa aku merasa tidak nyaman.

"Aku sayang sama kamu Fy, maafkan aku telah menyakiti mu dahulu aku hanya seorang pria bodoh yang melepas mu."

Pernyataan yang membuat ku syok.
"Lalu?." Entah mengapa hanya kata  lalu yang keluar dari mulutku.

"Lalu ku ingin membahagiakan mu dan menebus segala kesalahan ku dengan cara menikahi mu."

Refleks aku menggebrak meja cukup keras membuat sebagian pengunjung lain menoleh kearah ku. Namun aku tidak peduli.

"Aku tidak akan memaksamu jika kamu tidak ingin menikah dengan ku Fy." Katanya.

"Aku memang tidak ingin menikah dengan mu dan hal itu tidak akan terjadi sampai kapanpun Yo."
Jawaban ku membuat nya menggenggam lengan ku .

"Lepaskan aku Yo." Aku menghempaskan lengannya yang menggenggam lengan ku. Tidak sopan sekali dia.

"Kau tahu Yo? Pertemuan dan melihat kelakuan mu ini membuat ku ilfil."
Aku membuang wajah ku agar tidak menatap matanya.

"Baiklah ify maafkan aku. Btw aku ingin bertanya."

Kamulah TakdirKuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang