Part 8

740 45 0
                                        

Kejutan yang tak terduga sama sekali oleh ku.  Aku pun bertambah kaget dengan kehadiran mereka.

Sungguh tidak disangka aku bertemu lagi dengan sahabat ku Sivia dan Agni setelah pernikahan mereka yang di gelar 1 tahun kemarin.

Ya Agni menikah dengan Cakka Agni belum mempunyai keturunan sebab mereka masih ingin menikmati masa masa berdua kata nya.

Sedangkan Sivia dia sangat ingin memiliki momongan namun belum dikaruniai atau belum di beri amanah tepat nya.

"Kangen banget sama kalian"
Aku memeluk Agni dan Via.

"Sama Fy, Ciee bentar lagi nikah." Agni menggoda ku.

"Ia Fy harus bisa bersikap dewasa ya Fy kalo jadi istri."
Kata Via yang buat aku jengkel.

"Kalian berdua kok gak bisa di hubungi sih?" Aku merengut.

"Nomor nya ganti lagi pula aku tinggal di singapura sama kak Iel, tapi beruntung nya aku masih punya nomor handphone ayah kamu. Pas aku telpon kata beliau aku suruh ke indo soalnya kamu mau dilamar dan menikah." Sivia tersenyum.

"Oalah kalo kamu ni?" Tanya ku pada Agni.

"Kalo aku sih sibuk ngurusin butik aku Fy,jarang pegang handphone pula aku dihubungi ayah kamu suruh menghadiri pelamaran kamu."
Agni ikut tersenyum.

"Yasudah lah apapun alasan kalian yang terpenting kalian berada di sini sekarang, terima kasih banyak ya sahabatku."

Dan yang paling membuat ku heran. dunia terasa sangat sempit ternyata Iel dan Cakka adalah sahabat nya kak Alvin tetapi aku tidak pernah melihat kehadiran kak Alvin pas acara pernikahan Sivia dan Agni.

Apa karena aku terlalu cuek dan terlalu menutup diri untuk sekedar memperhatikan sekitar ?sepertinya begitu.

Akhir-akhir ini aku mulai banyak libur kerja ,Ayah tidak mengizinkan aku untuk bekerja karena aku harus fokus untuk acara pernikahan ku yang akan dilaksanakan 3 minggu lagi,

Memang waktu yang sangat singkat untuk segala persiapan nya. Namun apa pun di lakukan oleh Ayah dan Papa mertua ku.

Kak Alvin pun diizinkan cuti sementara karena mengurus untuk acara pernikahan.

Mulai dari gedung,konsumsi,baju pengantin, dan lain sebagai nya.

3 minggu kurang satu hari kemudian
Persiapan pernikahan sudah siap hampir 95 persen tinggal kesiapan aku dan kak Alvin.

Besok adalah hari pernikahan aku. Aku tidak menyangka aku akan menikah di usia 23 tahun dengan seorang pria yang sangat tampan dan berpikiran dewasa.

Takdir memang tidak di duga. Aku berjodoh dengan nya. Padahal bertemu ketika lari pagi dan ternyata teman main ku juga ketika waktu kecil.  Tiba-tiba pintu kamar ku terbuka.

Ayah menghampiriku dengan senyuman yang begitu indah dimataku.

"Putri Ayah akan di ambil orang lain." Ayah berkata sambil tersenyum.

"Ayah. Aku bukan di ambil, aku akan menikah." Aku merengek manja di hadapan ayah.

"Ayah tau nak, tapi kan kewajiban Ayah untuk menafkahi kamu akan di ganti kan dengan Suami kamu nanti."
Ayah mengelus puncak kepala ku.

"Iya Yah tapi Yah aku takut akan mengecewakan kak Alvin,aku belum terlalu pandai memasak Yah,aku juga masih bersifat kekanakan aku takut."
Aku meneteskan air mata khawatir.

"Kamu lakukan yang terbaik untuk nak Alvin ,jangan takut dia akan kecewa sayang. Karena dia akan menjadi Suami kamu dia yang akan membimbing kamu ketika kamu melakukan kesalahan."

Kamulah TakdirKuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang