Touch Me Like You Never [Harry Styles] ✔

[19]

"duduklah Lex, apakah kau mau aku yang menduduki-mu(?)"

"oke aku bisa sendiri" pun aku menarik sebuah kursi dan mendudukinya-tepat disamping Harry.

Salah satu pelayan menghampiri kami dan menyodorkan dua buah buku menu, awalnya gadis yang aku perkirakan berumur 20 tahun ini nampak biasa saja, namun ketika Harry mendongakkan wajahnya ia nampak terkejut dan wajahnya memerah.

"miss apakah kau baik-baik saja?" aku bertanya

"emm...aku ba-baik, emm..apa yang akan kalian pesan?"

"hot chocolate, black coffe with less sugar dan emm Lex apakah kau ingin cookies-nya?"

Aku mengangguk kemudian pelayan yang sedari tadi memerhatikan Harry menulis apa yang Harry ucapkan.

"baiklah aku akan kembali 15 menit lagi"

"ya, terimakasih" Harry memberikan kembali kedua buku menunya dan aku terkekeh geli.

"apa yang lucu?" tanya Harry

"mereka. Emmm apakah setiap wanita yang menemuimu akan menampilkan wajahmu seperti itu?"

"emm...tidak, tidak semua-buktinya kau tidak seperti itu" akupun tertawa kemudian mengalihkan pandanganku pada jalanan kota New York yang sedang diguyur rintikkan air.

Pesanan kami sudah tiba dan aku mengeluarkan buku catatanku dan beberapa pena-Harry mengamatiku namun ia belum mau berkomentar, menyesap hot chocolate-ku sementara hari menyesap black coffe-nya.

Aku terus bergelut dengan catatanku dan sudut mataku menangkap Harry yang melirik ke-arahku "apa yang kau lihat?"

"catatanmu, Apa yang sedang kau tulis?"

"oh lirik lagu"

"kemarikan" pintanya dan aku membiarkannya untuk melihat lirik lagu yang sedang aku tulis. "aku akan membuat kau terkesan dengan tulisanku" ia tersenyum kemudian mengambil kacamata milikku yang tergeletak kemudian memasangkannya, ia menunduk kemudian mulai menulis dibukuku.

@Harry_Styles : rainy New York with hot black coffe and Townes
(Ini Harry yang update di Twitter, lol)

Karena tak ingin melewati hal langka dan sangat indah, pun aku meraih kamera yang sengaja aku bawa dan mengabadikan moment Harry yang sedang menulis dibuku catetanku.

"apa yang sedang kau lakukan?"

"memotretmu tentu saja" aku tertawa

"ahh...kemarikan" ia selesai dengan buku milikku kemudian meraih kamera yang sedang aku gunakan.

"apakah kebiasaan barumu mengambil barang yang sedang aku gunakan"

"hahaha tidak, tentu saja tidak. Aku akan memotretmu, sini pegang tanganku" ia menyodorkan tangannya.