Yess double update kids!! Yeahh bcs Im in good mood😎😎😎
D-A-D-D-Y
---
“Ahhhh...Arhhhh, sial...fuckk....” Harry mengumpat tak kala aku sudah dalam orgasmeku.
Ia semakin menggila mengeluar-masukkan penisnya dengan tempo yang sengaja ia percepat, aku membiarkannya untuk mencapai pelepasannya karena itu adil dalam hubungan sex yang selalu kami jalani.
“Ahhhhhh......ahhhh” kini giliranku yang berteriak ketika sialnya orgasme keduaku diambil oleh Harry, ia juga amburk diatasku menekan payudara penuhku ditengah-tengah tubuh lengket kami. Dia mengeluarkannya didalam dan saking menikmati penyatuan tubuh kami, hingga mengakibatkan sperm yang keluar sangat banyak hingga kantung rahimku mungkin tak dapat menampungnya dan berakhir disela-sela antara vaginaku dan penis besar Harry.
“terimakasih babe, itu tadi sangat menakjubkan seperti biasanya, I love you” ia berguling kesamping tanpa melepaskan penisnya yang mulai melembut. Mencium pelipisnya kemudian aku mencoba memejamkan mataku. Karena aku lelah, lelah karena pekerjaanku dan juga lelah akibat ulah seorang Harry Styles.
(Ew so dirty😝😝😝)
+
Besoknya...
Aku merasakan seseorang menggoyag-goyangkan tubuhku dengan kasar, belum lagi teriakan-teriakn dikupingku. Aku mengerang kesal dan sekuat tenaga membuka mataku secara perlahan-lahan, aku mengucek mataku dan memandangi Harry yang sudah terlihat segar.
“ayo bangun kau harus bangun, ini sudah jam tujuh lebih kau harus berangkat” aku mengerang kesal, sial aku masih ingin bergelung dengan guling dan juga kembali dengan selimut tebal hotel yang sedang membelit tubuhku.
“bangun Townes, bangun kau susah sekali!” sebenarnya aku sudah bangun aku malas saja untuk membuka mataku rasanya ingin sekali kembali ke jam 10 malam. Huh.
“Tow...”
“oke oke aku bangun Styles” aku terpaksa membuka mataku dan menegakkan tubuhku untuk menyender pada headboard. “Oh My God” aku mengeluarkan suara yang seperti akan menangis, aku melupakannya dan masih sempat-sempatnya memiliki perasaan ingin memarahi Harry—aku lupa hari ini adalah Harry anniversaryku bersama Harry, sialan. (anggap saja 10 July)
“Happy first anniversary sayang”Harry mengamatiku dengan aneh, kemudian matanya terbelak melihat responku yang terlihat kebingungan “Oh jangan bilang kau melupakan bahwa hari ini tanggal 10 July?” ia menaikan sebelah alisnya, ia menggeleng dramatis karena aku menampilkan senyuman bersalahku.
“sudah kuduga, tapi apakah separah itu kau melupakan dimana aku memintamu menjadi kekasihku?”
“aku ingat Harry, aku ingat tanggal 10 July adalah hari dimana kita bersama namun aku tak ingat bahwa hari ini tanggal 10 July. Aku hanya mengingat hari bukan tanggal” ia masih menekuk wajahnya dengan bibir yang dimajukan seperti bebek, jadi kedatangannya menyusulku ke New York untuk merayakan ini—Tuhan aku merasa bersalah karena melupakan hari ini dan memarahinya kemarin.
“ayolah sayang aku tak melupakan tanggalnya aku hanya lupa saja” aku meraih lehernya kemudian memelukknya menanamkan ciuman basah dileher sebelah kirinya.
“sudahlah lepaskan mari kita meniup lilin ini, perayaan atas 1 tahun kita bersama, maaf aku hanya bisa memberimu burritos, aku tidak diperbolehkan keluar oleh Jeff, terlalu banyak paparazzi diluar sana. Dan kau tau awalnya aku ingin membangungkanmu pukul 00.01 namun melihatmu tertudur dengan pulas aku tak tega jadinya” ia menyodorkan padaku dua burritos yang diberi lilin-lilin kecil, walaupun Cuma burritos tetap saja ini membuatku meleleh, aku jadi tidak bisa membayangkan Harry yang sibuk menyiapkan ini.
aku menarik tubuhnya mendekat padaku, membuat tidak jarak diantara kami kemudian menaruh burritos dipangkuanku.
“dalam hitungan ketiga” aku mengintruksinya. Harry ikut memajukan wajahnya—sama seperti yang aku lakukan.
“1..2..3..” kami menghitung bersamaan kemudian meniup lilin yang kuperkirakan sebanyak sepuluh buah ini, aku tau karena aku menghitungnya. Mungkin banyaknya lilin berkaitan dengan tanggal kami bersama.
Ia memainkan hidungnya pada hidungku lalu mengusapnya, jari telunjukku mencari saos yang berada di pinggiran burritos 1st anniversary kami, kemudian memasukkannya kedalam mulut Harry. Ia menyambutnya dengan seringai nakal, mengemutnya kemudian mengigit-gigit kecil jari kecil telunjukku.
“I Love You” aku berkata tanpa suara, ia memejamkan matanya menikmati sensai manis-guih dari jari telunjukku dan bisikan cintaku padanya. Mengambil jari telunjukku dimulutnya lalu ia meraih sesuatu di nakas—samping tubuhnya, sementara ia mengambil sesuatu.
Tanpa mencuci tangan dan garpu aku memasukkan burritos yang terlihat lezat ini kedalam mulutku yang sungguh sangat, Harry sudah berbalik badan—kembali menghadapku, kemudian ia terkekeh melihat aksiku.
“kau jorok sekali tanpa cuci tangan, gosok gigi dan garpu” ia memperingatiku.
“namun aku mempunyai ini” aku menunjukkan kesepuluh jari-jariku.
Ia memiringkan kepalanya kesalah satu sisi kemudian menunjukkan kepalan tangan yang terlipat--menggunakan dagunya, ia memberi gerakkan seperti menyuruhku untuk membuka kepalan tangannya. Aku mengigit bibir dalamku dan mencoba membukanya.
“you like it” tanya Harry.
Aku masih membisu kemudian mengambi benda cantik tersebut “like you” ia memberitahuku “beautiful”.
“Harry” aku mengangkat benda cantik tersebut kemudian memeluk Harry, berada didada bidang Harry adalah seribu kali lipat lebih nyaman dibandingkan kasur hotel yang sedang kutempati saat ini. Ia terkekeh kembali ketika mendengarkan isakkannku.
Aku menangis dan tak bisa menutupi kebahagianku dan akhirnya tangisankulah yang keluar, itu bukti—bukti bahwa aku sangat terkesan atas perbuatan Harry. Ia selalu membuktikan padaku bahwa kenyamanan dan kebahagiaan akan ada selalu pada diriku jika selalu bersamanya.
“ayolah jangan menangis dihari kita, hari satu tahun kita bersama. kau sungguh tidak keren”
“NO! my eyes are sweating” aku dengan kesal melepaskan pelukkan yang sungguh tak ingin aku lepaskan kemudian melayangkan tanganku kekepalanya.
“Townes, bisakah kau memperlakukanku dengan baik. Berhentilah selalu memukul kepalaku” ia menampkan ekspresi marah yang sangat lucu bagiku.
Aku tertawa kencang sambil memasuki beberapa cubitan burritos yang ntahlah dari mana Harry dapatkan.
“kemarikan tangan jorokmu itu, biar aku pasangkan gelangmu” ia menarik paksa pergelangan tanganku, hingga mengakibatkan burritos yang akan masuk kedalam mulutku berjatuhan—kembali diatas piring.
“jorok-jorok begini juga kau menyukainya kan, jika sudah menyentuh tubuhmu” ia menyeringai kemudian mengangguk patuh, ah lucunya. My baby.
Harry diam—fokus pada gelang yang sedang ia pakaiankan, kenapa wajahnya menjadi seserius itu—aku jadi ingin mengigit pipinya yang menggembung itu dan juga bibirnya yang sengaja ia majukan, apakah ia berniat menggodaku?
“Oh sungguh so sweet” aku menjawil hidungnya.
“kau adalah seseorang yang sangat jail dan banyak tingkah yang pernah kulihat setelah Louis, namun aku tak tau juga jika hidupku tak dilengkapimu. Aku sangat beruntung pada Tuhan dan selalu menyampaikan beribu terimakasihku padanya bahwa kau adalah gadis yang datang di kencan buta itu” ia terkikik setelah mengucapkan itu.
ia selesai memasangkan gelangnya lalu mengamatiku dengan intens.
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch Me Like You Never [Harry Styles] ✔
ФанфикCOMPLETED✔✔✔ [17+] Tak ada yang lebih baik dari sebuah hubungan selain saling mengakui satu sama lain, melemparkan tatapan kasih sayang dan sebuah pelukkan hangat ketika hujan turun. Namun sudah hampir delapan bulan seorang Superstar seperti Harry S...