“kalian sungguh cute, tapi jujur padaku Townes. Apakah dia berhasil mengambil keperawananmu?” mom terdengar antusias dan penasaran, sementara aku--tiba-tiba saja mematung “ahh..pipimu memerah, sudah aku duga”
“eh..”
“dimana kalian melakukannya, aku harus memberi tahu dad-mu dan merayakan ini”
“mom..” kataku dengan kesal kemudian menutup wajahku menggunakan kedua tanganku akibat wajahku yang memerah menahan malu.
“ayolah sweetheart, kau 21 tahun aku tak akan mengomelimu jika kalian melakukan itu, so jawab pertanyaanku. Dimana kalian pertama kali melakukan itu?”
“dikamarku” jawabku singkat.
“di London?”
“tidak, di Carolina” mom terbelak dan dia bertepuk tangan dengan heboh, bahkan ia mengipasi wajahnya dengan telapak tangannya.
“Townes...ranjangmu sudah tak suci lagi”
“ahh..aku benci membahas ini” ucapku sambil cemberut.
“aku akan melempari ranjangmu dengan mawar merah”
“itu terdengar mengerikan” mataku tak bisa berhenti untuk tidak memutar.
“ahh itu dia lelaki-mu” aku memutar tubuhku mengikuti arah pandang mom dan disanalah aku bisa melihat seorang lelaki—lelakiku, masuk kedalam rumah membawa tas jinjing besarnya. Ia sungguh sangat tampan dengan kemeja putih yang tiga kancing teratasnya terbuja serta skinny jeans hitam robek dibagian lututnya. Ia menurunkan kaca mata hitam Ray Ban-nya kemudian berjalan menghampiriku.
Aku masih terdiam, hingga tak sadar kedua kakiku menyentuh lantai dan berlari ke-arahnya, aku menaikkan kedua kakiku menuju pinggangnya dan kedua tanganku yang memeluk lehernya dengan erat, sialan aku sangat merindukan kekasihku ini.
“begitu merindukanku hemm..” Harry bersuara dalam pelukkan kami.
“yah begitulah” aku tertawa kemudian turun dari gendongan Harry
“Kiara..” Harry menyapa mom,
pun. Mom menghampiri kami. “bagaimana penerbanganmu?” mom menerima pelukkan hangat dari Harry.
“sangat melelahkan delapan jam dari London menuju LA” Harry tertawa dan aku tak tahan untuk tidak menggandeng tangannya, aku menyimpang tanganku dibelakang tubuhnya kemudian memeluk pinggangnya dengan lembut.
“Townes sudah memasakkanmu sesuatu” mom memberitahu dan aku hampir lupa bahwa aku sudah memasak, aku tertawa kemudian mendorong tubuh Harry masih dengan tanganku yang melingkar dipinggangnya.
“wanginya enak sekali” Harry duduk dikursinya dengan bantuanku—hari ini aku sungguh sangat senang dan aku akan memperlakukan Harry sebagai raja untuk hari ini.
“Townes memang sangat jago memasak, dia ikut kursus” mom memberitahu kemudian duduk dihadapan kami.
“tak bisa diragukan lagi” aku terkikik senang mendengar kekasihku menyanjungku apalagi Harry tak malu untuk menampilkan keromantisannya didepan mom—aku yakin pasti mom amat iri.
+
Harry membantuku menyuci piring, padahal aku sudah melarangnya namun ia tetap saja menjadi Harry yang tak bisa dibilang, mom masuk kedalam kamarku dan aku sekarang bingung harus membawa Harry istirahat dimana setelah tumpukan piring kotor selesai dicuci.
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch Me Like You Never [Harry Styles] ✔
FanficCOMPLETED✔✔✔ [17+] Tak ada yang lebih baik dari sebuah hubungan selain saling mengakui satu sama lain, melemparkan tatapan kasih sayang dan sebuah pelukkan hangat ketika hujan turun. Namun sudah hampir delapan bulan seorang Superstar seperti Harry S...