[53]

2.4K 158 13
                                    

Townes on mulmed so fucking pretty😋😋😙😙❤

--

Acara peringatan kepergian Robin berjalan dengan lancar, sejauh ini aku hanya duduk disofa sambil menemani anak-kecil-berusia-lima-tahun yang sedang menjilati jarinya akibat tak terima makanan yang sudah ia makan sudah habis.

"aunty" gadis kecil itu menunjukku lalu tak lama ia menangis, aku kebingungan dan dia memanggil mom-nya.

"astaga ada apa Louise, Lexie kau mimisan?" Margareth-ibu dari anak kecil yang sedari tadi aku jaga terlihat kaget menatapku, dan akupun sama kagetnya dengan dia.

"Lex!" Harry menghampiriku lalu mengambil beberapa tissue untuk menyumpal tetesan darah yang keluar.

"aku tak tahu kenapa seperti ini?" Harry membantuku bangkit dan kami memilih masuk kedalam rumah.

Ketika sudah berada dikamar, Harry dengan sigap langsung menyediakan handuk hangat dan mulai membersihkan hidungku, aku menunduk membiarkan darah keluar.

"kau sepertinya kelelahan" kata Harry sambil terus mengurusiku.

"aku baik-baik saja, tidak ada pekerjaan yang aku kerjakan"

"aku khawatir Lex, kau baru saja keluar dari rumah sakit beberapa hari yang lalu"

"terimakasih Harry, aku baik. Terimakasih sudah mengurusiku" aku berusaha menampilkan senyuman.

Aku tak sadar, sungguh. Memang kepalaku beberapa kali pusing, tapi rasa pusing itu datang namun tak lama kemudian hilang, dan aku yakin obat yang aku minum pasti membantuku sembuh, dan aku juga yakin aku tak melupakan untuk meminum obatku.

"kau pasti kurang tidur?" kata Harry sambil mengapus bercak darah disekitar hidungku-sepertinya mimisanku sudah berhenti.

"huh?" aku sedikit bingung dengan tebakkan Harry, kenapa dia selalu tahu?

"aku tahu gangguan tidur yang kau alami, dan aku-a.aku sangat cemas kau susah melewati itu" aku menghela nafas lelah dan menatap Harry yang sama khawatirnya.

"aku juga, aku bingung harus melakukan apa?" aku meremas kedua tanganku.

"aku ingin membantumu"

"It's oke Harry" aku memeluk dia, aku memang tidak memiliki orang tua yang selalu menemaniku selama 24 jam, atau sahabat yang selalu ada disampingmu setiap saat-tapi Harry, dia lebih dari apapun didunia ini. Dan aku begitu takut aku tak bisa memilikinya kembali.

"tour akan dimulai 40 hari lagi, dan aku menjadi dilema"

Aku melepaskan pelukkanku lalu memandangi wajah Harry "kenapa kau dilema?"

"Townes, aku akan meninggalkanmu dan itu sungguh beban untukku"

Aku tesenyum-senyuman yang aku tunjukkan karena menyadari kekhawatiran Harry.

"aku akan selalu menemanimu"

"tap..tapi kau sedang dalam masa pemulihan" katanya mengingatkanku-yang sebetulnya aku sudah ingat.

"jadi kau tak ingin aku temani?" aku menggodanya.

"bu-bukan begitu, aku ingin. Sungguh ingin, tapi kondisimu"

"berdo'a saja 40 hari lagi aku akan sembuh"

"tentu saja sayang" dan Harry-pun kembali memeluk tubuhku.

2 jam berlalu, dan aku sungguh berterimakasih pada Harry karena dia membantuku untuk tidur-dan itu lumayan untuk mengistirahatkan tubuhku yang sepertinya meronta, mengingat penerbangan dari LA menuju London dan juga tidurku yang tak begitu nyenyak tadi pagi.

Touch Me Like You Never [Harry Styles] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang