I kinda disappointed to you guys..😔😔😔
Tapi saya tahu gimana rasanya digantung ketika baca sebuah cerita di WP 😔😔😔---
Aku menatap lurus kolam renang yang berada dibelakang rumahku, benar seperti dugaanku. Mom dan dad bahkan tidak tinggal lebih lama, dan tanpa sadar setetes air mata jatuh disudut dimataku. Tapi aku senang, mereka menyempatkan waktu sibuknya untuk menemuiku.
Apalagi ketika moment mereka secara bergantian menyuapiku, itu tak akan pernah bisa terulang dan dibayar dengan apapun, aku masih sangat senang mereka datang.
"ada apa ini?" aku langsung menghapus air mataku lalu menjalankan kursi roda mendekat kecounter dapur, memang ketika dirumah aku lebih memilih menggunakan kursi roda, dan ketika diluar aku memilih menggunakan tongkat.
Aku membuka laptop-ku dan melihat email, mataku tiba-tiba saja menangkap salah satu balasan dari agen property, rumahku ada yang minat.
Aku mengigiti kukuku, entahlah hatiku kembali menjadi bimbang-antara pindah dari kota ini atau tidak.
"what the hell!" aku memekik ketika tiba-tiba saja laptopku ditutup dengan keras.
"kau benar-benar akan meninggalkan LA, serius Lexie?!" Harry menyimpan Haxie di sofa lalu menatapku dengan tajam.
"what wrong with that!"
"Lexie, kenapa kau harus pergi" Harry tak lagi membentakku suaranya melembut, ia mendorong kursi rodaku menjadi menghadapnya. "I love you, you know that! Kenapa kau menyerah padaku" wajah kami berhadapan-sangat dekat, aku bisa melihat hijaunya mata Harry.
"Har..ry" aku mengelus pipinya dan tiba-tiba saja ia menangis, air matanya jatuh.
"I'm so..rry, I'm sorry for what I've done to you" ia menunduk, kakinya menyentuh lantai. Ia bersujud dihadapanku.
"aku memaksamu untuk selalu mengikuti kemauanku, tanpa memikirkan apa yang kau rasakan. Aku sudah banyak memberikanmu tekanan dihari kita bersama. Dan aku tak.."
Cup...
Aku meraih rahangnya, memegangnya dengan lembut "Im sorry too" dahi kami bersentuhan. Dan aku memejamkan mataku-menikmati moment ini.
"kau ingin kembali padaku" aku cukup kaget dengan permintaan langsung Harry, sungguh tipikal Harry. langsung dan tanpa basa-basi.
aku mengamati matanya, mata yang menyiratkan sebuah harapan, genggaman tangannya mengencang dipinggangku, dan aku menunduk-tak kuat menatap matanya.
"aku tak akan kembali padamu sebelum aku bisa menghilangkan kebiasaan burukku, aku ingin menjadi gadis yang baik untukmu"
"and let me help you"
"kenapa Harry" ia sedikit menatapku dengan aneh "kenapa kau terus memilihku, sekalipun diluar sana banyak gadis yang jauh lebih baik dibandingkan aku"
"karena kaulah yang aku cintai, semuanya akan serasa hambar jika aku tak merasakan seperti yang aku rasakan padamu".
"tapi Harry, lihat aku sekarang. Aku sangat buruk"
"tidak Lex, like you say. People change, dan kau bisa berubah menjadi lebih baik. Didunia ini tak ada yang baik, aku juga buruk. Buruk" ia mencengkarm rahangku.
"serius Harry kau akan membantuku?" aku bertanya.
"I will" aku tersenyum "kalau kau mengizinkanku kembali untuk tinggal bersamamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch Me Like You Never [Harry Styles] ✔
FanficCOMPLETED✔✔✔ [17+] Tak ada yang lebih baik dari sebuah hubungan selain saling mengakui satu sama lain, melemparkan tatapan kasih sayang dan sebuah pelukkan hangat ketika hujan turun. Namun sudah hampir delapan bulan seorang Superstar seperti Harry S...