[47]

2.3K 183 25
                                    

● Jangan lupa baca Harbara Fanfiction buatan saya, yu di cek profile saya..❤❤❤

---

(Imagine This's Townes guys😢)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Imagine This's Townes guys😢)

Setelah semuanya berjalan lebih tenang, aku minggalkan mum didepan ruang ICU. Ruang ICU hanya boleh dikunjungi oleh dua orang, jadi aku dan mum mengalah agar Edgar serta Kiara yang lebih dulu melihat kondisi anaknya itu.

Dan sekarang kakiku malah berhenti disebuah ruangan yang sedari tadi ingin aku datangi, aku membaca papan namanya untuk yang kedua kalinya lalu menghembuskan nafas dengan gusar.

Aku mengetuk pintu dan langsung mendapatkan jawaban “bolehkah saya masuk?”

of course, silahkan duduk” aku hanya tersenyum kaku lalu duduk dihadapan dokter kepala yang menangani Lexie. “ada apa anak muda?”

Aku menggaruk tulang hidungku dan lidahku masih saja kelu untuk membicarakan ini.

“aku hanya ingin bertanya, apakah Lexie positif menggunakan morphine?” aku memberanikan diriku untuk menatap wajahnya dan bertanya tanpa bertele-tele, aku tak suka basa-basi.

Lelaki paruh baya dihadapanku tersenyum—tipe senyuman seorang ayah yang penyanyang. “pemeriksaan laboratorium menjelaskan bahwa dia memang positif, bahkan kami memperkirakan dosis yang Ms Brown gunakan melebihi takaran, apakah anda tahu berapa lama terakhir Ms Brown tertidur” dan aku hanya menggeleng. “dari mana anda mengetahui ini, kalau saya boleh tahu?” tanyanya balik.

“aku menemukan bungkusan serta suntikan dikamar mandinya, dan aku tak tahu sejak kapan dia mulai menggunakan ini”

“ini sangat disayangkan, dia masih sangat muda. Tapi aku pikir dia masih baru-baru menggunakanya, kami memeriksa lebih lanjut”

Aku menatap dokter kepala dengan tatapan memohon “aku mohon, jangan katakan apapun pada Mr dan Mrs Brown, mereka tidak boleh mengetahui ini”

“kenapa? Mereka berhak” hatiku bergemuruh dan kedua tanganku meremas satu sama lain.

“mereka melihat Lexie sebagai anak yang ceria dan berprestasi, aku tak ingin mematahkan hati mereka, aku bersumpah padamu aku akan membantu Lexie keluar dari obat-obatan itu”

Dokter kepala tersenyum, lalu mengangguk “baiklah, aku akan merahasiakan ini bersama team-ku. Tapi kau” ia menunjukku dan aku terkaget sebentar “kau harus benar-benar mengubah kebiasaannya”

Aku mengangguk dengan cepat “aku berjanji” ia kembali mengangguk lalu mengulurkan tangannya, aku melihatinya sebentar sebelum akhirnya menjabat tangan dokter kepala.

Aku berjanji akan mengembalikan kehidupan Lexie seperti semula, dan akan selalu berada disampingnya. Aku harus merubah sikapaku terlebih dahulu, ya Tuhan betapa egoisnya diriku, meminta dia untuk melepaskan kehidupan normalnya. Sialan, aku sangat menyesal

Touch Me Like You Never [Harry Styles] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang