[23]

3.3K 204 75
                                    

“tapi privasi-mu diusik Lex” aku menggeleng kemudian menatap Shawn sebentar.

“aku harus berbicara dengan Harry, permisi” Lexie meninggalkan tempat yang sudah digunakan untuk meeting, dan tanpa sepengetahuan Lexie—Shawn, lelaki yang diam-diam memiliki perasaan pada Lexie mengepalkan tangannya.

Lexie baru saja akan menelepon Harry ketika ponselnya sudah berdering duluan “hallo...hiks...” aku tak bisa membendung ini, aku sudah tak tahan untuk menahannya.

Lex...” Harry terdengar sama muramnya denganku.

“Haz...hiks....kenapa mereka bisa seperti itu?” aku menggigiti bibirku.

maafkan aku, karenaku privasi-mu diusik” aku tak menjawab namun masih saja metaku  menitikkan air mata.

“kau tak salah, sayang” akhirnya aku kembali bersuara ketika tangisanku mulai mereda.

aku ingin terbang kesana dan memelukmu, Townes”

“terimakasih, tak apa Harry, mendengar suaramu saja sudah menenangkan hatiku” aku berkata jujur.

aku tersenyum bodoh ketika kau mengatakan itu”

“dan sekarang aku ingin menciummu” ujarku.

datanglah ke London” aku memutar mataku mendengar penuturannya.

“akan ku-usahakan ketika pulang dari Paris”

baiklah aku akan menunggumu”

“ya Hazz..”

apakah kau oke? Kau sudah tidak menangis lagi kan?”

“tidak, aku baik—terimakasih”

aku ingin mengatakan padamu, Townes, aku sungguh sangat mencintaimu” aku tertawa sebentar, dan hatiku mengembang—mendengar pengakuan Harry.

“aku juga, aku mencintaimu. Harry-ku”

bye bye..see you babe”

“bye bye, see you darling” pun aku memutuskan panggilannya.

+

Hari ini adalah shooting perdana untukku sebagai model untuk video clip milik Shawn—dan lokasi pertama untuk pengambilan gambar adalah di Paris, Shawn sedang meminum coffe-nya ketika seluruh crew sedang bersiap sementara rambutku masih ditata.

“ayo berkumpul” aku melirik Jone—sutradara yang menangani video Shawn kali ini, aku berjalan dengan gontai dan menghampiri mereka yang sudah siap.

“kalian akan lari dari sini kemudian bergandengan tangan, tunjukkan wajah bahagia kalian—anggap saja, kalian adalah pasangan yang sedang berbahagia. Mengerti”

Aku melirik Shawn dan dia mengangguk “baiklah” jawabku.

Seluruh crew sudah bersiap, aku dan Shawn juga siap. Tangan kami menggenggam satu sama lain dan sekarang waktunya kami ber-akting.

Aku dan Shawn terus-terusan melakukan adegan demi adegan selama dua hari penuh, dengan lokasi yang berbeda, sekarang kami berada dipantai untuk menyelsaikan scene terakhir kami, dan bisa dikatakan shooting seperti ini sungguh membuat tubuhku kelelahan.

Touch Me Like You Never [Harry Styles] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang