"Dante! "
Merasa terpanggil, pemilik nama itu segera menoleh ke belakang, dan menemui titik sudut tentang siapa seseorang yang telah memanggilnya tadi.
Dante menyungginggkan senyumnya. "Apa? "
"Arsha pingsan! " kata Ucup histeris.
"Terus? " Dante menaikan sebelah alisnya.
"Tolongin lah, kasian tuh anak! Itung-itung lo balas budi, " ujar Ucup.
"Emang kenapa itu anak pingsan segala? " tanya Dante dengan nada malas.
"Kena bola basket, "
"DANTEEEEE!!! " teriak Eza histeris seraya berlari-lari menghampiri Dante.
Dante hanya mengangkat kedua alisnya, yang mampu membuat Eza paham betul maksud dari sang leader Garatim ini.
"ARSHA PINGSAN ANJIR, " sambar Eza terdengar histeris.
Dante menghela nafas panjang. "Udah tau gablag. "
"Ayo ke UKS cepetan! " seru Eza di iringi Ucup yang mengangguk setuju.
"Kenapa ini anak pada maksa banget dah... " batin Dante.
Hingga pada akhirnya, Dante memutuskan untuk mendatangi Arsha yang di kabarkan pingsan akibat terkena lemparan bola basket. Kini gadis itu sedang berada di dalam ruang UKS dengan keadaan yang masih tidak sadarkan diri.
Sampai di sana, seluruh sorot pandang mata pun tertuju ke arah Dante yang sehingga menjadikan cowok itu sebagai pusat perhatian, ia juga sangat melihat jelas kehadiran Sherin yang berada di dalam ruangan itu duduk di di samping kasur bersama Arsha yang masih terbaring tak sadarkan diri.
"Rin, ini cewek kenapa? " tanya Dante.
"Kena bola basket, kasian kepalanya benjol tau! " seru Sherin.
"Masih belum sadar? " tanya Dante lagi yang terlihat kian khawatir akan kondisi Arsha.
Sherin menggeleng lesu, "Belum. "
Entah hasrat apa yang membuat Dante ingin mendekati gadis itu, ia pun menarik sebuah kursi lalu meletakan bokongnya di atas kursi tersebut. Kemudian, ia menatap Arsha penuh artian.
"Eh, " panggil Dante.
"Bangun woi. " lanjutnya dengan menepuk pelan pipi Arsha.
"Dante! Jangan di gituin, anak orang kesakitan ntar. " peringat Sherin.
"Iyanya nih abang Dante, gak boleh gitu sama cewek. " serbu Ucup.
"Anying Ucup, mulut lo bau pete amat! " seru Eza seraya menutup hidungnya dengan tangan.
Ucup nyengir. "Hehe, "
"Anak yang lain pada kemana? " tanya Dante.
"Pada godain guru Dan, biasalah. " sahut Eza.
Mulu Dante membulat, "Ooohh. "
Tak lama, Arsha pun sedikit demi sedikit membuka matanya nya secara perlahan, kemudian ia menatap sekelilingnya seakan-akan masih baru setengah tersadar. Arsha masih merasakan sakit di bagian kepalanya, karena memang lemparan bola basket tadi sangat kencang hingga membuat kepalanya terbentur hebat.
"Gue dimana? " tanya Arsha seraya meringis kesakitan memegangi kepalanya itu.
"Di UKS, lo tadi pingsan. " ucap Dante.
"Kok gue bisa pingsan? Kenapa kepala gue sakit banget, " lirih Arsha yang masih terus meringis kesakitan di bagian kepalanya.
"Duh kayaknya kepala Arsha kena benturan kenceng banget deh. " ucap Sherin terlihat ngeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garatim
HumorKehidupannya terkesan begitu abstrak, tak jarang orang yang ada di sekitarnya mengenal Dante sebagai sosok yang pemurung dan di kelilingi oleh berbagai macam masalah. Dante adalah troublemaker SMA Garuda yang juga memiliki teman seperkumpulan yang d...