Bab 8 - Dufan

13K 958 36
                                    

Ini adalah hari pertama Garatim di skors dari sekolah, mereka semua pun memilih untuk berlibur ke sebuah tempat rekreasi yang sudah di kenal masyarakat Indonesia tentunya, tempat wisata fenomenal di Jakarta itu.

Rencananya, hari ini mereka semua akan berkunjung ke Dufan alias Dunia fantasti dengan menumpangi mobil Dante, mereka semua sudah persis di katakan sebagai emak-emak rempong yang berasal dari kampung berseru heboh ketika sudah sampai di area dunia fantasti.

Ucup yang terlihat norak pun segera menarik lengan Dante secara paksa untuk menemaninya menaiki wahana hysteria.

"Dan, naik wahana itu yuk! " seru Ucup seraya menunjuk ke arah wahana yang ia inginkan.

Dante segera menoleh cepat. "Serius lo mau naik hysteria? " tanya Dante sedikit tak percaya.

Ucup mengangguk. "Iya!!!!" balasnya memaksa.

"Weh si Ucup ngajak naik wahana itu, kuy lah? " tawar Dante.

"KUUUYY! " jawab mereka semua serempak.

Garatim-- segera mengantri untuk menaiki wahana hysteria yang terkenal menyeramkan itu, kini giliran Garatim yang menaiki wahana itu, Ucup duduk di sebelah Dante seraya mulai memikirkan hal yang tidak wajar, ia selalu berfikir negatif akan dirinya yang sedang menjajal wahana itu.

"Udah siap? " tanya seorang petugas yang menjaga di bagian arena wahana hysteria.

"SIAAAPPP!!" jawab semangat 45.

*Satu dua tiga*

Nafas Ucup mulai terasa sesak, rasanya ingin sekali muntah namun tertahan begitu saja, ia hanya bisa melambaikan tangannya tanda tak kuat lagi untuk berada di wahana ini.

"Ucup gak kuat ya Allah, " lirih Ucup lemas serasa ingin mati.

"Anying!  Gablag pusing. " teriak Eza sekencang mungkin.

"Biasa aja." kata Dante enteng, ia malah asik dan terduduk tenang menikmati setiap hempasan ke atas ke bawah dari wahana ini.

"HAAANJIRRRR. " teriak Ucup lepas dengan kepalanya yang mengalami pusing hebat.

"Lahaulawalakuatailabillah, " batin Ucup dengan nada lemas seperti sedang sakaratul maut.

"Woi Ucup mau mati!  Lagi sekarat! " teriak Dante di tengah wahana yang masih terus melaju itu.

"Ucup baca istigfar, takbir Cup.  Lo kuat! " sambung Gavin yang berada di sebelah Ucup menatap nanar.

"Ucup gak kuat teman-teman, " lirih Ucup dengan napas terengap-engap.

Hingga pada saat wahana telah berhenti, Ucup langsung pingsan dan tak sadarkan diri, ia sungguh merasakan tubuhnya nya yang terasa lemas.

"Ucup jangan tinggalin kita! " ucap Dante ketika mendapati Ucup dalam keadaan tak sadarkan diri.

"Innalillahiwainnalillahirojiun, " ucap Raya dengan nada tersendu.

Ucup langsung membuka matanya kemudian melotot, "Astagfirullah, Ucup banyak dosa! matinya mengenaskan gini. " mata Vano terbelalak sekaligus terkejut.

"Eh gue masih hidup kali, kenapa lo pada jahat sih nyumpahin gue mati? " kata Ucup terdengar dramatis.

"Anying, " Gege memasang wajah cengonya.

GaratimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang