Note: Tolong, abis baca part ini jangan komen 'next'. ini adalah part terakhir yang terbuka untuk umum kalo kalian masih nekat komen next, di part selanjutnya gue bakal private part sampai ending. Tolong hargain authornya:)
🌹🌹🌹
Arsha berjalan menyusuri koridor sekolah sambil memikirkan tentang ucapan Dante kepada mamanya yang mengatakan jika dirinya dan Arsha sudah berpacaran, ia sangat sekali bingung dengan tindakan dan apa maksud dari ucapan Dante, yang ia takutkan jika Dante hanya akan mempermainkan hatinya saja.
Karena sibuk melamun, ia tak sengaja menabrak tubuh seorang cowok yang tak lain adalah Dante. Gadis itupun menyerngit dan langsung menatap ke atas setelah dirinya terjatuh.
"Kalo jalan tuh--" Arsha menggantungkan ucapannya sendiri.
"Eh, sorry Sha." ucap Dante tak enak lalu segera mengulurkan tangannya untuk membantu Arsha.
Arsha pun menerima bantuan dari Dante, meski di landa perasaan canggung. "I..iya makasih,"
"Mau ke kelas? Bareng ya." tawar Dante.
Arsha hanya mengangguk kemudian tersenyum.
"Liat aja lo bangsat, sebentar lagi lo berdua bakalan hancur, liat aja nanti!" seru seorang cowok yang memakai topeng hitam di wajahnya menatap Dante dan Arsha tidak suka.
🌹🌹🌹
Suasana di kelas terbilang cukup ramai seperti biasanya, murid-murid kelas XI-5 sibuk dengan aktivitasnya masing-masing, kali ini Dante sedang sibuk menulis sesuatu yang tak lain adalah surat untuk Arsha. sedangkan Ucup masih sibuk dengan game COC yang sedang ia mainkan di handphone miliknya tersebut.
"Weh recomended games yang bagus dong," tanya Ucup.
"Games yang cocok buat lo, baby spa, fashion doll, wedding couple, masak-masakan. " ceplos Eza.
"Dih di kiranya Ucup cewek apa," sambar Ucup.
"Dan--" Ucup yang berniat hendak memanggil Dante pun ucapan nya di potong.
"Diem Cup, gak butuh omongan dari lo, gue lagi serius. " jeda Dante menghalangi Ucup yang hendak berbicara kepadanya, kemudian kembali melanjutkan aktivitas menulis di surat.
"Ya ampun Dante kok gitu banget sih sama Ucup," batin Ucup sok sedih.
"Lo mah emang gak guna Cup sebenernya," timpal Gege membuat hati Ucup tergores.
"Kalian semua tega!" seru Ucup menatap nanar.
"Apa sih lo alay banget, najis." bentak Eza.
"Ucup salah apa ya Allah," batin Ucup.
"Diem sih lo gak usah banyak omong, berisik. Gak usah dramatis juga." ucap Raya pedas.
"Ucup kan gak salah..." ujar Ucup membenarkan diri.
"Mending lo diem, gak usah ngebacot." kini Dante beraksi.
"Kalian gak inget ini hari ap-" potong Eza ketika Ucup hendak berbicara.
"Bacot sih." gerutu Eza.
Ucup pun langsung terdiam, tak sekalipun mengeluarkan suara lagi, ia hanya merenung bila mana di hujat oleh orang-orang terdekat baginya. Ia juga kecewa karena tak ada satupun dari personil Garatim yang ingat akan hari kelahiran dirinya, Ucup benar-benar kecewa.
![](https://img.wattpad.com/cover/113181130-288-k67819.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Garatim
HumorKehidupannya terkesan begitu abstrak, tak jarang orang yang ada di sekitarnya mengenal Dante sebagai sosok yang pemurung dan di kelilingi oleh berbagai macam masalah. Dante adalah troublemaker SMA Garuda yang juga memiliki teman seperkumpulan yang d...