Bab 38 - Hospital

8K 689 72
                                    

Keluarga Dante, beserta teman-temannya Dante turut mendatangi rumah sakit setelah mendengar kabar dari Glen yang mengatakan jika Dante masuk rumah sakit.

Di depan ruang UGD, sudah terpampang jelas kehadiran Glen yang sedang menunggu Dante di periksa oleh dokter. Arsha pun segera berlari menghampiri Glen yang di susul pula oleh yang lainnya.

Di sana, Sonya terlihat sangat histeris, begitupun dengan Herlan dan juga Kyla. Saat berpapasan dengan Glen, Herlan langsung bertanya kepada Glen dengan apa yang sebenarnya telah terjadi.

"Kamu siapa?" tanya Herlan.

''Saya Glen om, teman Dante dan mereka semua." ucap Glen ramah kemudian mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Herlan.

"Bagaimana keadaan Dante?" sambar Sonya, raut wajahnya sangat panik.

"Lagi di periksa dokter, Tan." balas Glen lesu.

"Ada apa dengan kak Dante?" timpal Kyla cemas.

"Kenapa Glen?" tanya Arsha.

"Iya, Dante kenapa? Jelasin dong." kata Ucup.

Glen menghela nafas berat, "Tadi, gue nemu Dante deket warung dengan keadaan pingsan yang di kerubungin banyak orang. Dan gue tanya ke salah satu bapak-bapak katanya Dante itu suka mangkal disini jadi tukang sol sepatu." jelas Glen membuat seluruhnya terkejut.

"APA?!" teriak Sonya histeris.

"Dante... Jadi tukang sol sepatu?" lanjut Herlan, nafasnya memburu.

"Jadi selama ini," jeda Arsha. "Dante gak sekolah, karena dia punya kerjaan sampingan jadi tukang sol sepatu?" Arsha menggelengkan kepalanya, ia sangat kasihan.

"Begitulah Sha, gue tanya ke bapak-bapak itu katanya Dante bilang dia nggak punya uang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, makanya dia kerja kayak gini." terus Glen membuat batin Herlan merasa bersalah.

Kyla tak menyangka jika Dante akan menjadi seperti ini, begitupun dengan Arsha dan juga yang lainnya, terutama Herlan dan Sonya.

"GARA-GARA KAMU MAS! DANTE MENJADI SEPERTI INI!" amuk Sonya pada Herlan, wanita itu benar-benar resah.

"PAPA JAHAT!" sentak Kyla, kini anak dan istri saling mengamuki Herlan.

"Papa emang salah, maafin papa Dante," lirih Herlan mulai menyadari segala kesalahannya.

Tiba-tiba saja sang dokter keluar dari ruang UGD, tandanya dokter telah selesai memeriksa Dante. Tapi, terlihat dari raut wajah dokter yang kusam, membuat Arsha semakin panik dengan apa yang sebenarnya telah terjadi dengan Dante.

"Bisakah saya berbicara dengan kedua orang tua Dante?" pinta Dokter.

"Iya, saya papa-nya, dok!" seru Herlan.

"Bisa ikut saya sebentar ke dalam?" kata Dokter.

Sonya dan Herlan mengangguk serempak, kemudian menjawab. "Bisa dok."

🌹🌹🌹

Dokter menatap Herlan dan Sonya bingung, dokter sempat ragu untuk mengatakan semuanya, karena dari pihak Dante sendiri melarang untuk dokter memberitahu yang sebenarnya kepada Herlan, Sonya, maupun kerabat dekatnya Dante. Tapi mau tidak mau, Dokter harus mengatakan yang sebenarnya, karena saat ini kondisi Dante sedang berada di antara hidup dan mati.

"Ada apa, Dok?" tanya Herlan.

"Kenapa dok dengan anak saya?" timpal Sonya.

GaratimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang