Tante Sonya: Halo Arsha sayang, kamu bisa kesini gak? temenin Dante. Kasian tuh dia sendirian, ajak temen-temennya juga gak pa-pa deh. Dateng ya, tante tunggu.
Arsha menghela nafas setelah menerima pesan dari mama-nya Dante, yaitu Tante Sonya, gadis itu segera berganti pakaian dengan tampilan jeans berwarna hitam dan baju kaos berwarna biru, setelah itu memasukan handphone dan dompet ke dalam slingbag baymax yang sering ia pakai.
Arsha pun keluar dari kamar dan menuruni setiap anak tangga, sebelumnya ia sudah memberi tahu Garatim yang kebetulan sedang mampir di salah satu cafe yang letaknya berdekatan dengan jarak rumah Arsha, maka dari itu Garatim pun segera menjemput Arsha, di ikuti dengan Cathrine dan Sherin yang menyusul.
Sampai di depan gerbang rumah Dante, Eza segera memarkirkan mobil miliknya di ikuti dengan mobil Sherin masuk ke dalam bagasi yang ada di rumah Dante, setelah itu mereka semua turun dan langsung menghampiri Dante yang ternyata masih terbaring lemah di kamarnya.
*kling*
Arsha memencet bel rumah Dante, kemudian munculah seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah mama-nya Dante, ia pun segera menyapa hangat kedatangan teman-temannya Dante ini.
"Eh kalian, sini masuk." ajak Sonya kepada mereka semua.
Seluruhnya mengangguk ramah. "Iya Tante,"
"Maaf ya, Dante nya belum kuat jalan katanya--" ujar Sonya kemudian mengambil posisi duduk di sofa.
"Iya Tante, emang Dante sakit apa?" tanya Gavin heran.
"Kata Dokter sih, magh nya kambuh." ucap Sonya.
"Oh gitu," mulut Gavin membulat.
"Separah itu kah, Tan? sampe-sampe Dante gak kuat buat jalan?" Arsha menyidik heran.
"Nggak tau Tante juga, dia emang susah di bilangin. Jarang makan, jarang minum. Kerjaan-nya bikin surat mulu kalau nggak main game," ujar Sonya begitu kesal terhadap anaknya sendiri.
Ketika mendengar ucapan dari Sonya yang mengatakan jika Dante "Selalu membuat surat" membuat dirinya teringat akan Dante yang sering kali memberikan surat kepadanya.
"WAH TAN, PASTI SURAT ITU BUAT ARSHA!" pekik Ucup histeris.
"CIHUY ASIK ASIK UNCH UNCH," kompor Vano menuai suasana.
"Unch banget," sambung Raya bersikap sok imut.
"Unch aku jadi terhura!" seru Gege mendadak lebay.
"Najis sih, unch unch bahasa apaan coba." gerutu Sherin merasa geli.
"Yah ketua kelas kita ternyata kudet," ledek Eza penuh kemenangan.
"Apa sih Eza!" geram Sherin menatap Eza sinis.
"Kalian ribut aja, awas jodoh." celetuk Sonya. "Ya udah, kalian langsung ke kamar Dante aja ya? Tante mau ke dapur dulu bantuin bibi bikin minuman untuk kalian," ucap Sonya mempersilahkan Garatim dan yang lainnya pergi dahulu menuju kamar Dante.
"Oke, siap Tante!" jawab semuanya kompak.
🌹🌹🌹
"DANTEEE!!" teriak Ucup dramatis berlari kecil menghampiri Dante yang ternyata masih terbaring lemah di atas kasur.
"Unch Dante bisa sakit ya ternyata," canda Vano.
"Hm." gumam Dante.
Karena tidak muat, Garatim memilih menarik sofa yang tergeletak di kamar Dante, lebih tepatnya berada di samping lemari, sofa itu mereka bawa ke dekat ranjang kasur tempat Dante berada, kemudian mengambil posisi duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garatim
HumorKehidupannya terkesan begitu abstrak, tak jarang orang yang ada di sekitarnya mengenal Dante sebagai sosok yang pemurung dan di kelilingi oleh berbagai macam masalah. Dante adalah troublemaker SMA Garuda yang juga memiliki teman seperkumpulan yang d...