Bab 43 - This moment

7.3K 550 15
                                    

Usai pulang sekolah, kebetulan sekali Dante ingin mengajak Arsha ke suatu tempat dimana mereka pertama kali kencan pada saat masih tahap pendekatan.

Sambil menunggu Arsha yang tengah berganti pakaian, Tantri -mama Arsha, pun datang menghampiri Dante.

"Dante, apa kabar? Udah sehat?" sapa Tantri ramah.

Dante tersenyum ramah, kemudian menyalimi Tantri. "Alhamdulillah lumayan tante,"

Tanpa di undang, tiba-tiba saja Aldo hadir di tengah-tengah perbincangan yang sedang di lakukan oleh Dante dan Tantri.

"Pacaran aja, dasar kids jaman now." celetuk Aldo.

"Aldo!" geram Tantri. "Memangnya benar kamu pacaran dengan Arsha?" tanya Tantri to the point, membuat Dante bingung untuk menjawabnya.

"Iya Tante." balas Dante dengan sigapnya.

"Sudah berapa lama?" tanya Tantri.

"Baru kemarin Tante," ucap Dante, keringatnya jadi dingin.

"Hm masih anget, jadi ada kesempatan buat ngasih PJ dong!" ceplos Aldo.

Dante merogoh sakunya, kemudian ia berikan selembar uang lima puluh ribu kepada Aldo.

"Nih kak," sodor Dante.

Namun, ketika Aldo hendak mengambil uang yang telah di sodorkan oleh Dante, tiba-tiba saja Tantri menepis tangan Aldo.

"Apa-apaan kamu nih Aldo, malakin anak orang!" seru Tantri menatap tidak suka.

"Apa sih ma, orang ini pajak kok." keluh Aldo.

"Pajak apaan?!" tanya Tantri nge-gas.

"Pajak jadian ahelah," balas Aldo lesu.

Tantri menyerngit, "Kamu nih ada-ada aja, simpen aja uangnya nak Dante."

15 menit kemudian,
Arsha datang.

"Paham yang baru jadian, uhuk!" Aldo pura-pura batuk.

Arsha terkejut ketika mendengar ucapan dari kakaknya itu, "Apaan sih kak!" pipinya memerah.

"Udah Aldo, kamu nih jahil banget." henti Tantri membuat Aldo berhenti tertawa meledeki Arsha.

"Ya..udah Tante, saya izin bawa Arsha main ya." ucap Dante meminta izin.

Arsha berjalan mendekati Tantri untuk pamit pergi, "Ma, aku berangkat dulu ya." pamit Arsha.

"Kak, aku pamit." ucap Arsha bergantian setelah menyalimi Tantri kemudian Aldo.

***

Sampai di lokasi, Arsha pun segera turun dari motor Dante, kali ini mereka berdua akan bermain timezone.

Memasuki area timezone, membuat Arsha seperti kembali lagi pada zamannya kanak-kanak. Ia merindukan sekali zamannya kanak-kanak yang tidak tahu apa-apa atau bisa di bilang polos.

Arsha berjalan ke sebuah mesin boneka, ia sangat ingin sekali memainkan permainan itu.

"Dante, mau ini!" tunjuk Arsha.

Dante pun berjalan ke arah Arsha, kemudian menuruti permintaan Arsha.

"Kamu mau boneka yang mana?" tanya Dante.

"Gue mau yang itu!" tunjuk Arsha histeris.

"Kamu." peringat Dante.

GaratimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang