Seluruh siswa dan siswi SMA garuda kelas XI di arahkan oleh sang kepala sekolah untuk berbaris terlebih dahulu di depan gerbang sekolah untuk mengantri, setelah itu barulah satu persatu di perbolehkan masuk ke dalam bus yang sudah di sediakan oleh sekolah.
Ucup, yang terlihat sangat rempong di antara personil garatim yang lainnya, Ucup membawa koper, sedangkan yang lain hanya menggendong satu tas yang menurut mereka cukup.
"Aduh barang bawaan Ucup banyak banget!" keluh Ucup seraya menarik koper miliknya.
"Suruh siapa bawa banyak-banyak," ucap Dante.
"Ini isinya makanan semua, bunda Ucup yang suruh, katanya takut Ucup pingsan di tengah jalan, nanti kalo Ucup pingsan pasti gak ada yang mau bantuin." tebak Ucup menduga.
"Wah Ucup kalo ngomong suka bener," timpal Eza.
"Eh asal lo Za, gitu-gitu Ucup juga bf kita." kata Dante.
"Hm Dan--"
"Udah, gak usah dramatis juga lo." potong Dante saat Ucup hendak berbicara.
Pak Rahman datang menghampiri Garatim yang tengah melakukan perdebatan itu, kemudian menyuruh mereka semua untuk segera masuk ke dalam bus.
"Heh kalian Garatim! Ngapain masih disini? Cepet masuk ke dalam bus, kita mau berangkat!" perintah pak Rahman.
"Kita? Lo aja kali gue enggak," ceplos Eza menggerutu.
"Hm, iya pak." gumam Dante malas dan berlalu masuk ke dalam bus bersama yang lainnya.
Di dalam bus, sudah di atur oleh sang wali kelas untuk duduk sesuai dengan teman sebangkunya, dengan alasan supaya tidak ribet lagi, dan otomatis hal ini membuat Dante dan Arsha duduk berdua, awalnya dari pihak Dante maupun Arsha sempat canggung akan keputusan dari bu Tije, selaku wali kelas di kelas mereka.
Setelah meletakan bokongnya di bangku bus barisan sebelah kanan nomor dua, Dante segera memasang earphone untuk mendengarkan lagu kesukaannya, sedangkan Arsha sibuk membaca cerita wattpad di layar handphone tanpa ada rasa bosan sedikitpun.
Tempat acara kemping berlangsung ialah di puncak yang berada di daerah Bogor, butuh waktu sekitar dua jam untuk mencapai tujuan.
Merasa lelah membaca wattpad di handphonenya, Arsha tak di sengaja ketiduran yang membuat Dante terkejut karena kepala Arsha kini mendarat di bahunya Dante, cowok itu sekarang bingung harus melakukan apa.
Tiba-tiba saja jantung Dante mendadak berdetak tak stabil, ia segera melirik handphone Arsha yang masih menyala dan lebih tepatnya masih membuka aplikasi wattpad, cowok itu segera mengambil handphone Arsha untuk di simpan.
Alih-alih ini demi kesempatan, Dante segera membuka note di handphone Arsha kemudian segera menuliskan sesuatu disana.
"Arsha, gue gak butuh waktu yang cukup lama buat nyatain perasaan gue ke elo, dan gue juga gak butuh waktu yang lama buat belajar mencintai elo, cinta itu bakal dateng dengan sendirinya Sha, entah apa yang bikin gue jadi suka sama lo, bahkan lebih dari perasaan suka. maaf kalo gue cuma bisa ngode lewat surat dan lo gak pernah peka akan hal itu, gue masih belum bisa Sha. gue takut, dan asal lo tau gue gak segembira yang lo liat saat ini, gue gak tau apa lo akan baca semua ini, dan apa lo bakal menyadari semua ini, intinya gue sayang sama lo. kalaupun masalah nembak, itu hal yang mudah bagi gue, tapi jalan hidup gue gak selalu mulus Sha, bisa aja besok gue udah gak ada di dunia."
Semoga lo liat ini, ilysm💓
-Dante Geraldino-Dante meneteskan air matanya setelah menuliskan surat itu di handphonenya Arsha, ia sangat tidak yakin jika Arsha akan membaca surat yang sudah ia tuliskan di handphonenya ini.
"Gue gak cengeng," ucap Dante seraya mengusap air matanya.
"Maaf Sha, gue ngambil hp lo tanpa seizin dari lo," ucap Dante kemudian menaruh kembali handphone Arsha di tempat semula.
🌹🌹🌹
Seluruh siswa dan siswi SMA garuda kini sudah berada di sekitar puncak daerah Bogor, yang artinya mereka semua sudah selamat sampai di tujuan. Semuanya segera turun dari bus dari membawa barangnya masing-masing untuk segera mendirikan tenda.
Tapi, sampai saat ini Arsha masih belum bangun dari tidurnya, dan ia juga masih belum lepas dari senderan kepalanya yang ada di bahu Dante.
"Anjir Dante nyari kesempatan!" seru Eza.
"Wah Dante sudah bertingkah tidak benar," lanjut Vano.
"Dante gak boleh gitu, dosa," serbu Ucup.
"Dante menang banyak guys--" celetuk Raya.
"Bacot," balas Dante sengit.
"Bangunin weh udah nyampe." kata Gege.
"Kasian tapi," ucap Dante merasa tidak tega.
"Kasian atau keenakan?" goda Gavin.
"Bacot Vin," Dante menatap sinis kemudian beralih menatap Arsha.
"Arsha, bangun udah nyampe," ucap Dante membangunkan Arsha begitu lembut.
Perlahan Arsha membuka kedua matanya dan langsung tersentak. "Eh sorry, gue gak bermaksud..." ucap Arsha menjadi tidak enak karena sudah menjadikan bahu Dante sebagai tempat sandarannya untuk tidur.
"No problem," balas Dante santai kemudian segera bangkit dari bangkunya.
Arsha mengangguk canggung, "Iya, lo duluan aja. gue mau bareng sama Sherin dan Cathrine," ucap Arsha.
"Oh yaudah, gue duluan ya." kata Dante pamit dan berlalu turun duluan dari bus bersama Garatim.
"Cie Arsha abis adegan romantis!" ledek Sherin sambil tertawa.
"Sweet banget sih kalian tadi, gue jadi ngebayangin kalo lo sama Dante itu kayak romeo dan juliet, ah!" Cathrine mulai mengkhayal.
Tiba-tiba saja Gavin datang lagi ke dalam bus karena merasa ada barang miliknya yang tertinggal.
"Vin, headset ini punya lo?" tanya Cathrine saat melihat Gavin yang datang kembali.
"Cie, itu kan headset dari Cathrine yang dia kasih buat lo," kompor Sherin.
"Lo masih nyimpen?" tanya Cathrine.
"Iya, gue masih nyimpen." balas Gavin canggung.
"Kenapa?" tanya Cathrine lagi.
"Kalo gue kangen lo, cuma headset ini harapan satu-satunya." ceplos Gavin membuat Cathrine mengukir sebuah senyuman manis.
Cathrine tak menjawab apa-apa lagi, kemudian ia segera menyodorkan headset itu kepada Gavin.
Gavin meraih headset miliknya, "Makasih-- Cath, gue cabut duluan." ucap Gavin gemeteran.
"I...iya," jawab Cathrine.
"Hm mantan goals nih!" seru Arsha meledek.
"Enak ya, sama mantan akur gitu." ucap Sherin sambil tertawa.
Cathrine menghela nafas berat, "Terserah." ucapnya.
🌹🌹🌹
Oke part 20 nih ya, asik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garatim
UmorismoKehidupannya terkesan begitu abstrak, tak jarang orang yang ada di sekitarnya mengenal Dante sebagai sosok yang pemurung dan di kelilingi oleh berbagai macam masalah. Dante adalah troublemaker SMA Garuda yang juga memiliki teman seperkumpulan yang d...