Garatim-- sudah melakukan rutinitas seperti biasanya, tentunya untuk menjalankan ibadah membolos, dan kali ini tempat tujuan mereka adalah berkunjung ke salah satu Mall yang memang buka dua puluh empat jam. Gunanya apa? untuk menghindari pelajaran matematika yang membuat mereka semua pusing tujuh keliling.
Setelah semuanya masuk ke dalam mobil Dante yang meski harus di paksa dalam keadaan sempit-sempitan, tapi pada nyatanya mereka semua rela demi menghindar dari pelajaran killer yang satu ini.
Dante menyirgap kemudian memperingatkan kepada satpam yang menjaga di halaman belakang sekolah untuk tidak membocorkan hal ini kepada guru atau siapapun dengan menyogok sang satpam berupa uang yang kini naik menjadi 50 ribu.
"Pak, jangan bilang-bilang ya! " seru Dante memperingatkan.
"Beres! " satpam itu tersenyum kemudian bergaya hormat.
"Yaudah, kita semua mau otw dulu ya. " ucap Dante pamit.
"Dah-"
"Oh jadi ini kelakuan kalian ya? Membolos di jam pelajaran saya? Bagus sekali kalian! Sudah tidak masuk selama delapan kali pertemuan. Kalian gak mau naik kelas apa?! Oke nanti saya laporkan hal ini ke wali kelas kalian, dan guru bk, atau perlu ke kepala sekolahnya langsung! " Garatim tertangkap basah oleh guru matematika yang seharusnya sedang mengajar di kelasnya itu, ia sangat marah sekali sampai-sampai Garatim tidak bisa mengelaknya.
"Anying ketauan gablag. " Dante meringis.
"Kabur Dan kabur! " perintah Eza.
"JANGAN COBA-COBA UNTUK KABUR! turun kalian dari mobil. " perintah bu Ajeng dengan emosi yang sudah tidak dapat di kendalikan.
Garatim pun terpaksa keluar dari mobil, karena sudah tertangkap basah oleh bu Ajeng secara langsung, dan hal ini membuat batin mereka semua merinding serta di hantui perasaan takut seketika tentang bagaimana kelanjutannya nanti.
"Sini kalian semua! " perintah bu Ajeng terdengar sangar.
Semuanya tertunduk takut. "Iya bu, " lalu menuruti apa yang di perintahkan oleh bu Ajeng.
"Pak satpam, balikin duit 50 ribu saya! Kan gagal. " Dante menagih.
"Oh, pak Samin juga ikut campur toh? Oke bapak saya laporkan ke kepala sekolah supaya di pecat! " ancam bu Ajeng.
"Loh jangan dong bu. " pak Samin memohon.
"Mampus, perang dunia di mulai bro. " gumam Eza merinding ketakutan.
"Sekarang saya gak mau tahu, kalian jewer kuping temen kalian masing-masing! " perintahnya seraya menggeram kesal.
"Pelan aja woi, " bisik Dante.
"Sama pura-pura kesakitan ya! " instruksi Dante kepada keenam sahabatnya itu.
Seluruhnya mengacungkan jempol secara diam-diam.
"Kalian berjalan beriringin dan berhenti di lapangan, setelah itu kalian lari keliling lapangan 200 kali menggunakan nametag ini lalu hormat sampai pulang sekolah! " bu Ajeng memang tak tanggung jika telah memberi hukuman.
"Iya bu, " Garatim pasrah.
🌹🌹🌹
197
198
199
200
"Anjir, " Dante mengelap keringatnya yang bercucuran hebat.
"Ucup gak kuat ya Allah. " Ucup melambaikan tangan tanda tak kuat, ia sudah benar-benar lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garatim
HumorKehidupannya terkesan begitu abstrak, tak jarang orang yang ada di sekitarnya mengenal Dante sebagai sosok yang pemurung dan di kelilingi oleh berbagai macam masalah. Dante adalah troublemaker SMA Garuda yang juga memiliki teman seperkumpulan yang d...