Bab 28 - Salah paham

8.8K 650 38
                                    

Aldo Prasetya, merupakan kakak sulung dari Arsha, kini kakaknya tengah menginjak semester akhir di universitas yang ada di London, menjadi siswa di sana, merupakan impian Aldo dari sejak dulu. Hingga pada akhirnya impian Aldo pun tercapai dan menuai hasil yang memuaskan.

Kemarin setelah pulang dari rumah Dante, Arsha segera menjemput Aldo di Bandara. Gadis itu tak tanggung-tanggung meminta oleh-oleh kepada Aldo yang baru saja pulang dari London. Kalau boleh jujur, Arsha sangat senang akan kehadiran kakaknya ini yang sudah kembali pulang ke Indonesia. Sudah hampir dua tahun mereka tidak bertemu, tentunya membuat Arsha rindu akan sosok kakak yang baik seperti Aldo.

Singkat cerita, dari kecil, Arsha dan Aldo memang selalu akur, selalu kuat menghadapi segala cobaan yang berdatangan. Namun, ketika Aldo di haruskan pindah ke London berkat beasiswa dari otak nya yang cerdas membuat Aldo kian menempuh pendidikan di Universitas ternama yang ada di London.

Selama dua tahun belakangan ini, Arsha selalu saja sendirian, tetapi semenjak kehadiran Dante masuk ke dalam kehidupannya membuat Arsha tidak kesepian lagi.

Aldo berjalan menghampiri adiknya yang tengah duduk melamun di sofa, dengan tampang wajah tidak merasa dosanya, Aldo mengangetkan Arsha yang sedang melamun hingga gadis itu tersentak karena terkejut.

"Ih kak Aldo!" geram Arsha terkejut.

"Serius amat, mikirin apa sih?" goda Aldo.

"Apa sih nggak kok." Arsha mengelak.

"Alah cie, sekarang udah punya cowok ya?" tebak Aldo.

"Nggak kak ya ampun." balas Arsha menatap datar.

"Hm, temenin gue ke kedai eskrim yuk!" ajak Aldo karena ia merindukan sekali tempat kedai eskrim yang biasa Aldo dan Arsha kunjungi.

"Oh iya, yuk!" jawab Arsha bersedia.

Tempat tujuan Arsha dan Aldo hari ini adalah mengunjungi kedai eskrim yang sudah biasa mereka kunjungi.

Sampai disana, Arsha segera memilih tempat duduk yang pas untuk menikmati eskrim dengan macam-macam varian rasa.

Aldo pun memanggil sang pelayan untuk menyampaikan pesanan dirinya dan juga Arsha. setelah menyebutkan pesanan, pelayan itu kembali pergi untuk mengantarkan pesanan kepada petugas yang bekerja di bidang memasak.

Sambil menunggu eskrim datang, Aldo pun sedikit berbicang sekaligus ingin mencari tahu tentang adiknya ini.

"Arsha," panggil Aldo.

"Apa?" jawab Arsha.

"Dante siapa?" tanya Aldo membuat Arsha menelan ludahnya sendiri, ia terdiam beberapa detik.

"Dan..te?" Arsha mengulang.

Aldo mengangguk. "Yaps,"

"Oh, temen." balas Arsha percaya diri.

"Yakin cuma temen?" Aldo mengutik.

"Iya ih cuma temen, apa sih lo kak." Arsha jadi sewot.

"Tuh kan sewot, berarti ada apa-apa--" goda Aldo seraya mentertawakan Arsha.

"Ah kesel gue," Arsha mengerucutkan bibirnya.

Tak di sangka, di ujung sebrang sana terdapat Dante bersama Garatim yang tengah melihat Arsha dengan seorang cowok yang tak lain itu adalah kakaknya Arsha sendiri. Akibat terlalu cemburu melihat Arsha jalan dengan cowok lain, membuat Dante menjadi salah paham. Cowok itu segera menatap sinis kedua orang yang ada di sebrang-nya, setelah itu Dante pun langsung bergegas untuk pergi dari kedai eskrim ini.

GaratimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang