Bab 33 - Garatim

8.6K 652 61
                                    

"Teruntuk Garatim, saya tidak habis pikir dengan kelakuan kalian semua. Tidak ada kapok-kapoknya sama sekali, setiap hari kalian selalu buat onar. Guru-guru pun sudah muak dengan tingkah kalian, terutama bu Ajeng. Tapi, entah kenapa kami semua tidak bisa mengeluarkan kalian semua dari SMA ini." cerocos pak Rahman selaku kepala sekolah menceramahi Garatim di kantor kepala sekolah.

"Biar nakal, tapi ngangenin. Boom!" ucap Garatim serempak sambil bergaya dab.

Apa alasan Garatim bisa terseret ke ruang kelapa sekolah? karena tadi baru saja Garatim membuat ulah dengan membagikan es  jeruk di kantin kepada murid-murid secara gratis ketika penjual nya sedang pergi ke toilet sebentar, setelah itu Garatim kabur tanpa dosa. Mengapa mereka semua bisa ketahuan? Karena ada kamera CCTV.

"Sebagai hukumannya, kalian harus menggantikan profesi pak Bejo, sang penjual es jeruk di kantin. Kalian semua harus menjual es jeruk sampai laris manis selama satu minggu, bahan serta apapun yang berhubungan dengan es jeruk, kalian sendiri yang buat serta menyediakan." ucap pak Rahman final.

"Gila, bisa turun popularitas Garatim kalo jadi tukang es jeruk di kantin." kata Gavin tidak terima.

"Ya kalo gue sih alhamdulillah, soalnya selama kita jadi tukang es jeruk, kita gak bakalan ketemu sama bidadari maut alias bu Ajeng, eh." ceplos Eza kelabakan.

"EZA!" geram pak Rahman melotot.

"Pak saya mah setuju lahir batin, kalo kita yang jual, di jamin laris. Kan kita semua cogan-nya SMA Angkasa, kecuali Ucup. Hehe," celetuk Dante sangat membuat hati Ucup terluka.

"Ucup salah apa disini ya Allah," batin Ucup.

"Pak kapan kita mulai bisa jualan? Hari ini? Sekarang? Kapan?" tanya Vano bertubi-tubi.

"Kita yang jualan, adain giveaway aja! Kalo ada yang beli es jeruk di kita 5, nanti dapet nomor undian giveaway. Hadiahnya duit cepe, ntar Ucup yang nge-sponsorin." timpal Raya.

"Lah apanya? Sejak kapan Ucup mau jadi sponsor?" protes Ucup.

"Sejak tadi, lo sponsorin iklan softex. " ceplos Eza ambigu.

"Ucup tuh selalu saja di salahkan," rutuk Ucup.

"NAJIS." kata Dante merasa geli.

"NAJIS ALAY BAPER BESOK MODAR!" sahut Gege menatap jijik.

"DIAM GARATIM, kalian malah asik sendiri!" seru pak Rahman mulai emosi.

"Iya sih, dasar botak pms." gerutu Eza dalam hati.

"Sudah, kalian semua pergi kembali ke kelas,  Dan mulai hari ini juga, setiap istirahat kalian harus menggantikan profesi pak Bejo!" ucap pak Rahman final.

"YEEEYYYY!" teriak Garatim bersorak gembira, kemudian berlalu pergi menuju kelas dengan hati senang tanpa masalah.

"Ini saya yang gila, atau mereka yang gila?" batin pak Rahman heran.

🌹🌹🌹

Bel istirahat sudah berbunyi, mulai hari ini sampai satu minggu kedepan, Garatim akan menggantikan profesi pak Bejo sebagai penjual es jeruk di kantin. Senang rasanya bila Garatim menjadi seperti ini.

"Woi ke kantin yuk! Hari ini kan kita jadi tukang es!" ajak Dante.

"Kuy lah, sekalian dapet minuman gratis, irit duit kan jadinya." timpal Eza.

"UCUP MAU BIKIN DOMPET DARI KERTAS DULU, TUNGGU!" jeda Ucup.

"Gak berlevel amat sih Cup, beli sih beli jangan kayak orang susah." sambar Gavin.

GaratimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang