Riuh suara teriakan heboh seisi kelas XII-5 menyatakan gembira setelah mengetahui kabar jika hari ini free class. Seluruhnya diberitahukan oleh pak Rahman, selaku kepala sekolah, untuk menyiapkan pentas seni dalam rangka acara pelepasan siswa dan siswi kelas 12.
Dante terbangun dari tidurnya setelah mendapat respon suara berisik dari teman-teman sekelasnya, Dante menguap seraya mengucek matanya dengan punggung kanan.
"Berisik," gerutu Dante.
"Udah bangun?" tanya Arsha. "Puas tidurnya?"
Dante menggeleng, "Tadi aku mimpi buruk Sha." ungkapnya.
"Kenapa?" tanya Arsha penasaran.
"Aku sama Ucup di kejar-kejar semut, tapi anehnya semutnya gede banget sama bisa terbang." cerita Dante dengan nyawa yang belum semuanya terkumpul.
Arsha terkekeh pelan setelah mendengar cerita dari Dante, "Haha tuman." ejeknya.
"Durhaka kamu sama pacar, malah diketawain." canda Dante ikut tertawa.
Arsha menjulurkan lidahnya, "Ye," ejeknya balik.
"DANTEE!" suara Ucup cukup mengejutkan Dante yang langsng tersentak.
"Ssh apaan sih." balas Dante berucap datar.
"Hari ini free class. Kelas ini mau bikin pensi apaan?" tanya Ucup.
"Ngapain tanya ke gue, tanya tuh ke Sherin." tunjuk Dante.
"Siap!" sahut Sherin berdiri dari bangkunya.
"WOIII SEMUANYA DIEM!" seru Sherin mengalihkan perhatian seisi kelas.
Semuanya terdiam dan langsung menatap ke arah Sherin, setelah Sherin meminta kepada seluruh teman-teman kelasnya untuk duduk, mereka pun akhirnya menuruti perintah dari Sherin karena memang ini sangat penting.
"Apaan lagi dah," sahut Eza malas.
"Gue tadi dapet info dari anak Osis kalo hari ini free class. Dan kita harus mempersiapkan pensi untuk pelepasan kelas 12. " ujar Sherin.
"Lah masa kita yang mau dilepasin malah kita juga yang nampilin Pensi?" protes salah seorang murid.
"Nggak, bukan gitu. Jadi khusus untuk kelas 12 setiap kelasnya wajib nampilin pensi tentang legenda atau drama romance gitu, bukan drakor ya tapi." lirik Sherin tertuju kepada kumpulan gadis di kelas yang memang menyukai drakor.
"Siapa yang mau main drama-nya coba?" tanya Vano.
"Hm, kita pilih dulu nih cerita apa yang mau kita tampilin ke pensi." ucap Sherin.
"Lutung kasarung!" usul Ucup.
"Lo pemeran utamanya ya wkwk," timpal Sherin.
"Ih enggak mau ah," tolak Ucup cemberut.
"Kenapa gak cerita cinderella aja?" sahut Cathrine memberi usul.
"Hm, bagus tuh gue setuju." Sherin menyetujui.
"Nah! Pemeran utamanya Dante sama Arsha, Ucup setuju bangetttt!" timpal Ucup.
"SETUJU!" sahut seisi kelas.
"Hah?" Arsha mengerutkan keningnya ketika Ucup memberi usul dirinya menjadi pemeran utama di acara pensi nanti.
"Aku sih gimana sama yang di sebelah aja," Dante melirik.
"Mau ya? Please, demi kelas. Itung-itung buat kenang-kenangan." mohon Sherin membuat seisi kelas ikut mengangguk setuju.
"Oke," putus Arsha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garatim
HumorKehidupannya terkesan begitu abstrak, tak jarang orang yang ada di sekitarnya mengenal Dante sebagai sosok yang pemurung dan di kelilingi oleh berbagai macam masalah. Dante adalah troublemaker SMA Garuda yang juga memiliki teman seperkumpulan yang d...