00 - Prolog

309K 15.2K 241
                                    

[SEBAGIAN CERITA INI DI PRIVAT HANYA BISA DIBACA OLEH PENGIKUT SAJA]


***

Culture Espresso,

New York, Amerika serikat 11.00 a.m

Seorang pria dengan setelan jas, nampak gagah dan berwibawa turun dari mobil Lamborgini Veneno. Mobil termahal di dunia yang diproduksi oleh negara Italia. Dia tidak sendiri, ada seorang wanita yang sangat cantik menyusulnya keluar dari mobil. Kini mereka menjadi pusat perhatian, mereka sedang berada di kota terpadat di dunia, tepatnya di kota New York.

Dia Brian Axton Dallen seorang CEO di Axton Company, perusahaan otomotif terbesar di dunia dan mempunyai cabang di mana-mana. Perusahaan yang memproduksi mesin yang nantinya akan dikirim ke Italia untuk mesin Lamborgini.

Mereka memasuki salah satu tempat kopi terkenal di New York, yaitu Culture Espresso. Tempat yang ingin dikunjungi wanita yang berada di sampingnya. Banyak orang berkata jika ini tempat paling enak untuk dikunjungi, apalagi kopi hitam yang disajikan di sini.

Brian dengan tampang dinginnya dan penuh wibawa, memasuki cafe dan duduk dekat jendela mengarah ke jalanan di mana orang-orang berlalu lalang. Cuaca hari ini begitu panas, matahari sangat menyengat membakar kulit. Dan itu yang membuat Brian nampak sangat malas untuk keluar menemani wanita ini, untuk sekedar berkunjung. Lebih baik dia menyelesaikan pekerjaan di kantor, banyak berkas yang harus ditanda tangani olehnya.

"Kau mau pesan apa?" tanya wanita itu bernama Adellia. Anak dari Amora Gracetian, designer terkenal di Amerika Serikat. Wanita terpandang dan mempunyai nama besar di kotanya.

"Apa saja, asal jangan cappucino," kata Brian yang masih fokus pada jalanan di luar sana. Adellia mengangguk paham langsung pergi memesankan pesanan dirinya dan Brian.

Brian hanya diam tidak banyak bicara terhadap Adellia, wanita yang akan dijodohkan dengannya. Sungguh Brian tidak ingin dijodohkan dengan pilihan orang tuanya. Dia ingin menikah dengan gadis yang dia cintai, bukan dengan gadis hasil perjodohan. Mereka memaksa Brian untuk menikah namun dirinya belum siap menikah, dia ingin menikmati kesendiriannya dengan bekerja.

Setelah bosan memandangi jalanan di luar, Brian mengalihkan pandangannya melihat orang-orang yang berada di cafe. Matanya kini tertuju pada seorang wanita di ujung sana menarik perhatiannya, dia sedang menikmati minumannya dengan mata tidak lepas dari jalanan kota. Brian tidak bosan untuk melihat ke arahnya. Seorang wanita yang memakai baju hitam dengan jaket lorengnya, lalu rambut yang dia ikat.

Sungguh manis, batin Brian.

Brian yang penasaran mencoba menanyakan namanya, pada salah satu pegawai cafe sedang membersihkan meja di sebelahnya. Brian menepuk punggung pria itu, hingga si pria berbalik dan menatap Brian dengan terkejut.

"Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" tanya pelayan itu yang membersihkan meja di sampingnya.

"Saya ingin bertanya, apa kau kenal wanita di ujung sana?" tanya Brian menunjuk wanita dengan dagunya.

"Dia salah satu pelanggan yang sering berkunjung jika di siang hari, Tuan. Saya tidak tahu namanya, tetapi dia setiap hari selalu datang dan duduk di ujung sana, tempat favoritnya." Brian hanya mengangguk saja.

"Kalau begitu, saya kembali bekerja Tuan. Permisi," kata pegawai pria itu berlalu pergi meninggalakan Brian.

"Silahkan kembali bekerja." Brian masih melihat wanita itu, sungguh dia tertarik dengan wanita itu. Mungkin dia sedang mengalami jatuh cinta pandangan pertama, senyum miring tercetak di wajah tampannya. Dia sedang memikirkan sesuatu untuk kenal lebih dekat dengan wanita itu.

"I want you," lirih Brian hampir tidak bersuara.



***

Tinggalkan jejaknya gais, jangan lupa buat komennya.

See u

Instagram: Desycahyaaa


The Possessive Bastard [AXTON'S SERIES 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang