No edit, sorry typo
Happy Reading.
---------------------------------------------------
"Bukalah matamu baby, sudah berapa lama kau tertidur? Apa kau tahu aku mengkhawatirkanmu." Brian mengecup tangan Sea untuk kesekian kalinya.
Suara pintu tidak membuat Brian mengalihkan pandangannya pada Sea, wajah Sea terlihat damai jika sedang terpejam. Dan ketenangan ini tidak membuat Brian tenang, dia takut terjadi sesuatu dengannya. Ditatapnya lagi Sea, dia sangat cantik dan Brian menjadi pria beruntung mendapatkan Sea.
Wanita yang selalu ada dan bertahan menghadapi sikap keras Brian, sampai Sea berhasil membuat Brian berubah.
Sea telah mengubah sifat negatif Brian dengan perlahan. Pria itu jarang ke club, lalu sudah lama tidak merokok, selama ini Brian sudah bersama Sea. Perubahan kecil itu mampu mengubah kebiasaanya yang dulu.
"Dokter sudah datang," kata bawahannya. Dokter pun menghampiri Sea memeriksa kondisinya.
"Dokter tolong istri saya."
"Baik tuan, saya sedang memeriksanya," kata Brian hingga seseorang menyentuh pundaknya. Ternyata itu Mr. Geo.
"Tuan, seseorang sedang menunggu anda di bawah," kata Mr. Geo.
"Siapa?" tanya Brian dengan penasaran. Hingga Brian langsung keluar meninggalkan Sea sejenak. Sepertinya ada sesuatu, karena Brian melihat keresahan di wajah tangan kanannya.
***
Sea mengerjabkan matanya saat merasakan seseorang sedang menekan pelan perutnya, dia melihat seorang wanita tengah tersenyum lebar ke arahnya. Dia mengenakan jas bewarna putih tengah tersenyum.
"Mrs. Axton, akhirnya anda sadar juga," kata dokter itu tersenyum merapihkan peralatan medisnya.
"Kenapa aku?" tanya Sea pada diri sendiri.
"Nyonya pingsan," jawab dokter. Sea hanya mengangguk saja, dia memikirkan apa yang terjadi sebelumnya, namun itu hanya menambah pusing di kepalanya.
"Perkenalkan saya Emily, saya dokter kandungan yang dipanggil Nyonya Carlina. Untuk memeriksa anda." Sea mengernyitkan dahinya bingung. Aneh harusnya orang yang memeriksa Sea adalah dokter tertentu. Mengapa dokter kandungan?
Lina memang sengaja memanggil dokter kandungan tanpa diketahui Brian dan Sea. Dia curiga jika Sea tengah mengandung untuk pertamanya. Mendengar keluhan Sea beberapa jam yang lalu, ditambah Sea tadi pingsan diacara ulang tahunnya, menambah keyakinan Lina untuk memanggil dokter. Emily adalah sahabat Lina di sini, jadi tidak akan ada yang tahu identitas Emily, termasuk Brian.
"Kenapa harus dokter kandungan?" tanya Sea dengan wajah kebingungan.
"Nyonya Lina memanggil saya, beliau curiga dengan keluhan anda yang mengalami gejala mual dan pusing. Ditambah anda pingsan tadi saat acara berlangsung." Emily tersenyum penuh arti ke arah Sea, "Selamat anda tengah hamil, usia kandungannya sudah memasuki dua minggu," lanjutnya.
Sea membulatkan matanya, tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Emily. Perlahan tangan Sea menyentuh perut ratanya. Di dalam perutnya tengah tumbuh calon anaknya. Air mata bahagia Sea jatuh membasahi wajahnya. Ini adalah kado ulang tahun terindah yang pernah ada, lebih berarti melebihi apapun. Sea janji dia akan menjaga janinnya dengan baik.
Sungguh Sea begitu senang dengan kabar ini, dia tidak sabar melihat respon Brian. Pastinya Brian akan senang karena sebentar lagi dia mempunyai anak darinya.
"Aku tidak percaya ini, ini anugrah terindah yang aku punya. Terima kasih Tuhan," gumam Sea masih menyentuh perut ratanya dengan wajah berbinar. Menatap Emily dengan tatapan bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Possessive Bastard [AXTON'S SERIES 1]
RomanceSea Glyora mendapatkan kesialan saat sedang berada di Culture Espresso. Dia bertemu dengan Brian Axton Dallen, CEO Axton Company. Dia tidak sengaja menumpahkan cappucino mengenai jas mahal Brian. Brian Axton Dallen, orang paling kaya raya di dunia...