Lina masih menunggu Sea di dalam ruangan bersama Mr. Geo, sampai lampu merah berubah menjadi hijau. Tanda operasinya sudah selesai, dokter keluar dari ruangan membuka maskernya. Lina beranjak dari tempat duduk menghampiri dokter itu.
"Bagaimana keadaannya? Kondisi Sea dan anaknya?" tanya Lina penasaran.
Dokter itu mengulas senyum kepada Lina.
"Berhasil, kondisi Nyonya Sea stabil. Bayi kembarnya juga sehat, satu perempuan dan laki-laki. Selamat untuk kelahiran cucunya, Nyonya Carlina. Kondisi Nyonya Sea sedang dalam tahap pemulihan," kata dokter itu.
Lina meneteskan air matanya, bersyukur Sea selamat. Dan berita yang mengejutkan jika Sea melahirkan bayi kembar, tangis haru menggema di ruangan ini.
"Terima kasih dokter," kata Lina dengan pelan. Mengusap air mata harunya.
"Dikarenakan kedua bayi terlahir prematur. Mereka masih membutuhkan kehangatan seperti di dalam kandungan, kami akan memasukan kedua bayi itu ke dalam tabung inkubator bayi, untuk menjaga suhu tubuhnya." Lina mengangguk, lalu meninggalkan Lina, masuk lagi ke dalam ruangan operasi.
"Selamat Nyonya Lina, anda mempunyai dua cucu sekaligus," kata Mr. Geo, ikut bahagia dengan berita ini. Sekarang keluarga Axton menambah lagi menjadi dua orang, perempuan dan laki-laki.
Lina tidak sabar untuk memberitahu Brian tentang kelahiran bayinya. Pasti pria itu sangat senang karena dia telah menjadi seorang ayah.
Terutama dengan Amora yang sempat kemari tadi, Lina menghubungi Amora memberitahu keadaan Sea. Lina masih ingat saat Amora datang, wajah lelah itu mengeluarkan air mata.
"Lina," panggil seseorang di sana yang tidak lain adalah Amora dan Adellia. Amora berhambur kepelukan Lina. Baru saja Lina mengingat Amora, orang itu datang dan memeluk tubuhnya.
"Bagaimana keadaan Sea?" tanya Adellia penasaran.
"Adikmu baik-baik saja, begitu juga dengan bayinya," kata Lina, Amora melepaskan pelukannya menatap Lina berbinar. Sedangkan Adellia hanya menarik napas lega.
"Syukurlah, aku sangat senang dengan berita itu," kata Amora dengan senang. Rasa sedih dan cemas sempat datang menghampiri. Namun, mendengar ucapan Lina membuat beban yang dia rasakan rasanya telah hilang.
"Bayinya perempuan atau laki-laki?" tanya Adellia kepada Lina.
"Dua-duanya," kata Lina tersenyum bahagia. Membuat Adellia membulatkan matanya tidak percaya, Sea adiknya melahirkan bayi kembar.
"Kembar?" tanya Amora yang tidak kalah terkejut dengan Adellia, Lina hanya menganggukan kepalanya antusias.
"Aku juga sempat curiga dengan Sea, waktu dia mengandung ke delapan bulan. Perutnya lebih besar daripada aku. Ternyata dugaanku benar, Sea melahirkan bayi kembar. Pasti Brian sangat senang dengan berita ini," kata Adellia tersenyum, mengusap bahu Amora.
"Sea pasti senang, apalagi anakmu Brian. Aku berharap semoga setelah ini, tidak ada lagi yang namanya penderitaan."
Mereka bertiga berharap seperti yang diucapkan Amora.
Kebahagian terpancar dari ketiga wanita itu, rasa bahagia membuncah dalam diri mereka. Kebahagian mereka memang sangat sederhana, melihat orang yang mereka sayang mendapatkan kebahagian yang luar biasa.
***
Brian masih terbaring lemas di ranjang, sudah satu minggu dia berada di sini. Namun, istrinya belum menjenguknya. Rasa khawatir mulai mengegorogoti Brian.
Gips yang terpasang di lehernya sudah terlepas, walau masih ngilu rasanya jika dia banyak bergerak.
Dalam hati Brian kecewa dengan Sea, yang membiarkannya menahan sakit. Menanti kehadirannya yang tidak kunjung hadir sebagai penyemangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Possessive Bastard [AXTON'S SERIES 1]
RomanceSea Glyora mendapatkan kesialan saat sedang berada di Culture Espresso. Dia bertemu dengan Brian Axton Dallen, CEO Axton Company. Dia tidak sengaja menumpahkan cappucino mengenai jas mahal Brian. Brian Axton Dallen, orang paling kaya raya di dunia...