DON'T COPY MY STORY!
***
"Aku akan mengantarkan kau pulang ke Florida, Sea."
Sea menatap Galen dengan sinis, walau dia sedang berada dalam masalah. Setidaknya Sea tidak akan lari dari kenyataan menghindari masalah yang menimpanya. Apalagi pergi bersama pria lain meninggalkan suaminya di sini sendirian.
"Aku akan pulang, namun bukan bersamamu!" Sea berjalan meninggalkan Galen. Namun Galen mencekal tangannya kuat, Sea memekik kaget melepaskan genggaman tangan Galen yang mencengkramnya begitu kasar. Sea memberontak dalam keadaan seperti ini dia harus lari, menyelamatkan dirinya dan janinnya.
"Lepaskan aku, Bajingan Sialan!" teriak Sea membuat Galen membulatkan mata tidak percaya.
Plak!!!
Tangan besarnya menampar Sea begitu kuat hingga gadisnya meringis kesakitan.
"JANGAN SAKITI DIA, BRENGSEK!" seseorang datang memukul Galen dengan begitu keras membuat Galen terjatuh ke pasir. Sea membekap mulutnya melihat Galen terkena pukulan, dari seseorang yang tidak lain adalah Brian.
Brian tidak percaya akan ulah sahabatnya yang menampar Sea tanpa perasaan. Dia tidak segan menyakiti dan membunuh Galen jika sudah menyangkut dengan istrinya. Brian begitu murka menatap Galen dengan tatapan tajam.
"Aku hanya ingin mencegah Sea yang bunuh diri," kata Galen bangkit mengelap bibinya yang robek akibat pukulan keras Brian. Sea menatap Galen tidak percaya, dia memfitnahnya akan bunuh diri. Dasar pria bermuka dua!
"Kau berbohong! Kau menyuruhku untuk pulang ke Florida apa maumu sebenarnya?" tanya Sea dengan menggebu. Brian menatap mereka berdua dengan aneh, seperti orang yang sudah kenal lama. Apa hubungan Sea dan Galen?
"Aku hanya ingin kau jadi milikku Sea Greyaogra, cuma itu mauku." Sea menggelengkan kepalanya. Sekarang dia berani mengatakan jika dirinya menginginkan Sea di hadapan Brian yang nampaknya sedang terkejut.
Sea menatap Galen dengan tatapan menantang, dia tidak takut lagi dengan tuannya. Mr. Ham. Galen adalah sosok yang Sea sebut Mr. Ham, Galen Grisham. Orang yang memerintah Sea dengan sesuka hati, dia kejam melebihi Brian dan tidak mempunyai hati. Kadang sikapnya membuat Sea luluh, tetapi sifat kerasnya membuat Sea sangat muak.
"Aku tidak takut lagi ancamanmu! Silahkan kau bunuh aku jika kau bisa, kau bukan majikanku dan aku bukan pembantumu Mr. Ham," kata Sea dengan sarkastis. Galen menatap Sea dengan tersenyum sinis, sekarang gadis lugu ini telah berani melawan perintahnya.
"Berani kau melawan perintahku!" Galen dengan cepat menarik Sea dan mencekik lehernya begitu kuat. Brian melihat kejadian itu sangat murka, tak percaya sahabatnya yang selalu tenang dan tidak pernah mempunyai masalah. Mencekik leher Sea di hadapan Brian.
"LEPASKAN DIA BRENGSEK!" teriak Brian, namun Brian tidak menyadari jika Galen membawa pistol dan mengarahkan pada Brian.
DOR!!!
Peluru itu tepat mengenai perut Brian. Sea yang melihat kejadian itu semua hanya mampu menangis, lehernya tercekik. Sulit mengeluarkan suara, bahkan tubuhnya melayang tidak menapaki tanah. Galen tidak pernah macam-macam dengan ucapannya. Sea melihat Brian dengan nanar. Tangannya terus terarah pada Brian, walau Sea tahu dia tidak bisa menjangkaunya.
"Brengsek! Ternyata kau busuk Galen!" teriak Brian dengan menahan sakit.
"Aku tidak sudi melihat kau hidup bahagia Axton! Kau telah merebut Stefany walau akhirnya dia bersamaku, tapi tetap saja Stefany pergi karena ulah kau. Dia pergi meninggalkanku dengan alasan dia masih mencintaimu. Sekarang Sea kau ambil juga!"
Galen mencekik Sea dengan sadis, hingga Sea kehabisan oksigen. Lehernya terasa sangat panas dan menyakitkan. Sea merasakan kesakitan yang luar biasa, hingga dia sudah tidak tahan lagi. Dia merasakan nyawanya serasa melayang, perlahan tatapan Sea mulai sayu.
DOR!!
Satu tembakan mengenai jantung Galen, hingga membuat Galen tumbang akibat tembakan yang Brian arahkan padanya. Brian tidak bodoh seperti yang Galen kira, dia memakai baju anti peluru dan Brian selalu membawa pistol setiap saat untuk berjaga-jaga.
Sea merasa dia sudah menapaki permukaan, tetapi badannya lemas. Hingga membuat Sea hampir terjatuh, untungnya ada Brian yang sigap menangkap tubuh Sea. Brian menatap Sea khawatir apalagi mata Sea perlahan terpejam. Keringat dingin sudah melanda tubuhnya.
"Jangan pejamkan matamu," Brian menepuk pipi Sea panik, "Ku mohon bertahanlah."
Brian menangis di depan tubuh Sea yang sangat lemas tersebut. Perlahan mata Sea terbuka melihat ke arah Brian dengan samar. Tangannya terus mengelus wajah Brian dengan lembut, Sea merasakan tangannya basah akibat air mata Brian.
"Kau adalah pria bajingan, tetapi aku tidak bisa berbohong. Kau adalah orang yang aku cintai," lirih Sea dengan meneteskan air matanya. Jika ini adalah pertemuan terakhir Sea, dia siap untuk menunggu ajalnya nanti. Sea bisa merasakan pasokan udara begitu menipis, walau angin pantai masih berhembus kencang.
"Sampaikan salamku pada Mom dan Adellia juga calon anakmu nanti."
Brian menggelengkan kepalanya, menatap Sea dengan sedih. Dia tidak akan membiarkan Sea pergi, cukup satu orang saja yang pergi meninggalkan dirinya. Jangan lagi Sea, dia sangat mencintainya. Perlahan tangan Sea melemas diikuti dengan matanya terpejam dengan rapat. Sea marasakan semuanya gelap dan tidak mengingat apa-apa lagi.
"Hey, bukalah matamu sayang. Janganlah mengerjaiku, ku mohon aku sangat mencintaimu," kata Brian dengan lirih. Brian menyentuh tangan Sea merasakan denyut nadinya, tetapi Brian t merasakan denyut itu begitu pelan. Dia mengambil ponsel terburu-buru. Menelepon Mr. Geo meminta bantuannya. Sungguh Brian berharap Sea masih bersama dengannya.
'Bertahanlah demi aku, sayang.'
***
Jangan lupa vommentnya, See you :*
Instagram: Desycahyaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
The Possessive Bastard [AXTON'S SERIES 1]
RomanceSea Glyora mendapatkan kesialan saat sedang berada di Culture Espresso. Dia bertemu dengan Brian Axton Dallen, CEO Axton Company. Dia tidak sengaja menumpahkan cappucino mengenai jas mahal Brian. Brian Axton Dallen, orang paling kaya raya di dunia...