DON'T COPY MY STORY!
***
Sebelumnya....
Adellia menangis sesenggukan di hadapan seorang pria yang enggan menatapnya, tidak henti-hentinya air mata itu mengalir. Rasanya hati Adellia hancur berkeping-keping, semua yang dia punya; cinta, kasih sayang, itu hilang dalam ucapan yang diucapkan pria ini.
"Ku mohon Joshie, jangan putuskan hubungan ini. Aku sangat mencintaimu," kata Adellia sesenggukan, dengan memegang tangan Joshie begitu erat.
Joshie tersenyum ke arah Adellia, tidak lama dia melepaskan genggamaan Adellia dengan lembut. Menatap wanita yang dia cintai bersujud di hadapannya.
"Aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini, kau dan Brian memiliki hubungan Adellia." Adellia menggelengkan kepala cepat.
"Tidak Joshie, kami hanya korban perjodohan, aku hanya mengagumi sosok Brian dan itu tidak lebih. Aku mencintaimu, dan aku telah membuktikannya saat ini."
"Mengagumi dengan kau harus 'berhubungan' dengan Brian di kantor itu?" pertanyaan Joshie membuat Adellia terdiam seribu bahasa. Memang benar, dia tidak bisa mengelak lagi. Rencananya mengacaukan hubungan dirinya sendiri, ini adalah bumerang bagi Adellia
Perlahan dia merasakan kecupan ringan di tangannya, dia melirik Joshie dengan nanar. Mungkin ini terakhir kalinya Adellia bersama Joshie, dia tidak sanggup untuk berpisah dengan lelaki yang mencintainya semenjak dia masih sekolah.
"Mungkin dulu yang aku punya adalah kamu, Adellia. Mungkin hubungan kita sudah berhenti di sini, ini sudah jalannya. Walau kita terus berusaha untuk saling percaya, tapi jika takdir sudah berkata apa kita masih mengelak? Mungkin kita hanya sampai di sini, dan aku percaya; Tuhan memberi wanita yang lebih baik nantinya. Selamat tinggal."
Joshie pergi meninggalkan semua luka yang tak sengaja dia gores. Hari ini seharusnya dia membawa Joshie kepernikahan Brian, dia ingin menunjukan pada Sea dan Brian. Jika dia mempunyai Joshie, mereka terikat dalam satu ikatan yang tidak akan bisa lepas. Sesuatu dari Adellia telah mengikat jika Joshie tidak bisa meninggalkannya.
Dengan setengah hati Adellia pergi kepernikahan Sea dan Brian. Walau wajahnya sangat pucat dan pakaian yang dia kenakan menjadi berantakan. Sungguh dia tidak peduli semuanya. Dia hanya ingin Joshie kembali, dia membutuhkan pria itu. Disaat masalah menimpanya berlarut-larut.
***
Setelah pernikahan Brian dan Sea sudah terhitung dalam beberapa hari. Mereka menjalankan aktivitas masing-masing seperti biasanya. Tidak pernah Sea bayangkan jika dia akan menjadi istri dari Brian Axton, sungguh mimpi yang indah. Rasa bahagia datang berlarut-larut dalam kehidupannya. Belum pernah dia merasakan hal sebahagia ini dalam hidupnya.
Satu minggu lagi adalah ulang tahun Brian, Sea dan Lina berniat untuk merayakan ulang tahun Brian, tanpa sepengetahuan Brian sendiri.
"Sedang melamun Nyonya Axton?" Sea merasakan sebuah tangan kekar memeluk pinggang rampingnya, dia tahu itu adalah Brian.
"Yang jelas bukan melamunkan dirimu," kata Sea melepaskan tangan Brian dan menuju ke dalam ruangan. Cuaca begitu dingin, dan angin malam tidak baik untuk dirinya dan kesehatannya.
"Aku tidak mengharapkan kau melamunkanku, Sea Greyaogra," kata Brian menaikkan alisnya menyusul Sea menuju kamarnya. "Oh tidak, mungkin lebih tepatnya, Sea Axton."
Sea yang mendengar perkataan Brian menegang. Apa katanya, Greyaogra? Brian tahu dari mana nama aslinya. Dia tidak pernah mengumbar nama asli kepada orang yang dia kenal dekat. Sea menepuk keningnya bodoh, dia sadar Brian akan mengorek masa lalunya. Tidak sulit bagi Brian mencari kehidupan seseorang. Apalagi dia sudah sah menjadi istrinya, pasti Brian ingin sekali mengetahui segalanya.
"Sampai mana kau tahu diriku?" tanya Sea dengan menggebu membuat Brian terkekeh mendengarnya.
"Tidak sulit, kau calon istriku aku bebas untuk mencari tahu asal-usulmu. Sekarang ceritakan kehidupanmu, aku ingin tahu semua tentang kehidupanmu, sayang. Dari mulut manismu itu secara langsung," kata Brian duduk di ranjang. Sedangkan Sea berada di meja rias memandang suaminya lewat cermin.
"Jika kau mendengarnya kau akan menyesal."
"Aku tidak peduli, karena aku sangat mencintaimu."
"Baiklah, nama asliku Sea Greyaogra. Aku anak dari kedua pasangan Greyaogra dan Dallien. Tapi walau pun begitu, aku tidak merasakan jika aku benar-benar anak dari mereka berdua. Karena selama mereka hidup, hanya Daddy yang menyayangiku tidak dengan mom Dallien. Dia seperti membenciku, aku seperti musuh jika ditatap olehnya. Dia dingin dan mengerikan, membuat aku takut padanya. Sampai suatu hari Daddy dan mom meninggalkanku, mereka menitipkan aku di panti. Aku tidak mengerti apa-apa saat itu, aku mengikuti perintah mereka saja.
Tidak lama kemudian, aku mendengar berita bahwa mereka kecelakaan di Florida. Aku sedih dan terpukul meninggalnya kedua orang tuaku saat itu, tetapi rasa kecewaku terlalu besar karena mereka membuangku saat kabur dari jeratan hukum. Hingga aku tidak ingin memikirkan apapun lagi. Semua orang-orang di panti, tidak tahu aku adalah anak dari Grey. Perusahaan yangwaktu itu bangkrut karena telah terlibat korupsi, penipuan, dan penggelapan di mana-mana.
Saat aku kecil, aku berniat mengubah namaku dengan menghapus nama belakangku. Semua orang tidak tahu jika Daddy mempunyai anak perempuan. Sudah lima bulan aku tinggal di sana, hingga aku diadopsi oleh Daniel Glyora. Dia sangat menyayangiku dengan tulus, tetapi naas dia meninggal akibat kanker paru-paru. Saat itulah aku memutusakan mengubah nama dengan nama ayah angkatku, Sea Glyora."
Brian diam mendengarkan cerita itu mengalir dari mulut Sea. Ternyata kehidupan Sea jauh lebih buruk dari dirinya.
"Ceritakan kehidupanmu, biar kita seimbang." Brian menghela napas mencoba merangkai kata yang akan dia ucap.
"Aku mempunyai seorang Daddy bernama Harry Dallen dan Angela Carlina. Kehidupanku lancar, tetapi satu kejadian membuat Dad meregang nyawa. Seseorang berhati busuk telah menipu perusahaan Dad dengan jumlah tidak sedikit."
Brian menatap Sea begitu lekat, tanpa dia sadari orang yang Brian anggap busuk adalah kedua orang tuanya.
"Saat itu juga Dad meninggal karena serangan jantung. Mom mengembalikan kejayaan perusahaan, dan itu berhasil. Setelah itu Mom memutuskan untuk mengambil jabatannya menjadi CEO, karena aku adalah pewaris Axton Company. Nama Axton adalah nama kakekku yang terdahulu yang membangun perusahaan ini."
"Terus bagaimana kisah cintamu?" tanya Sea dengan penasaran.
"Kisah cintaku itu kamu Sea."
"Ayolah katakan Brian!" Sea sedikit memaksa pada Brian.
"Baiklah, Mom dan Amora menjodohkan aku dengan Adellia. Tetapi kau tahukan aku menolaknya, Adellia mempunyai pasangan. Dan aku mempunyai perasaan terhadap kau," kata Brian tersenyum hangat. Mata gadinys menatap langit-langit kamar, Sea hanya diam memperhatikan Brian.
"Tapi sebelumnya aku pernah mencintai seseorang, kita saling mencintai. Tetapi seorang pria mencintai wanita yang sama denganku. Sampai akhirnya aku mengalah, membiarkan dia bersama pria itu," kata Brian melanjutkan kembali ucapannya, hal itu membuat Sea penasaran.
***
jangan lupa vommentnya =)
See you (づ ̄ ³ ̄)づ
Instagram: Desycahyaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
The Possessive Bastard [AXTON'S SERIES 1]
RomanceSea Glyora mendapatkan kesialan saat sedang berada di Culture Espresso. Dia bertemu dengan Brian Axton Dallen, CEO Axton Company. Dia tidak sengaja menumpahkan cappucino mengenai jas mahal Brian. Brian Axton Dallen, orang paling kaya raya di dunia...