Brian;
Aku merebahkan tubuhku di ranjang. Rasanya hari ini terlalu lelah, menghadiri pesta meriah tadi datangi. Tapi aku sangat beruntung, karena aku datang ke sana ada gunanya juga. Aku bertemu seorang wanita yang aku temui saat di cafe. Namanya Sea Glyora, nama yang cantik.
Otak cerdasku sedang berpikir untuk berkenalan lebih dekat dengannya. Sampai aku menemukan sebuah rencana yang akan terjadi besok. Iya, besok aku akan pergi ke tempat yang biasanya dia pakai untuk bersantai jam sebelas siang. Aku bertekad akan membuat dia menjadi milikku selamanya. Kehadiran Sea juga ada untungnya, dapat membuat aku terhindar dari perjodohan bodoh itu. Terlalu penat jika harus mengingat hubunganku dengan Adellia.
Mataku kini sangat berat, tubuhku tidak kuasa untuk melakukan aktivitas lagi. Perlahan aku mencari posisinya nyaman dan aku tertidur pulas. Menanti hari esok yang akan penuh kejutan.
***
Sea sedang berada di perjalanan menuju rumahnya. Setelah pesta itu berakhir Mr. Ham mengajaknya ke restoran yang cukup terkenal. Mobil mahal Mr. Ham berhenti tepat di depan rumah Sea. Rumah yang sederhana, namun sangat nyaman untuk ditempati.
"Terimakasih, udah menemaniku dipesta tadi." Mr. Ham menarik dagu Sea dan menciumnya mesra. Sea melepaskan pautan bibirnya. Dia benci jika Mr. Ham bersikap seperti itu padanya. Sea mengepalkan tangannya penuh kebencian. Tangannya mengepal menatap tanpa ekspresi kepada Mr. Ham
"Aku mencintaimu, Sea." Mr. Ham menatap Sea dengan lembut.
"Aku tahu itu," kata Sea dengan tenang. Terlalu muak berhadapan dengan pria yang baginya seperti benalu, dia sudah tidak tahan akan sikap pria gila di depannya. Jika saja tidak ada hukum tentang membunuh seseorang mungkin Sea akan melakukannya saat ini.
"Aku lelah, aku ingin masuk ke dalam. Terimakasih untuk malam ini, selamat malam Mr. Ham," kata Sea. Mr. Ham menjauhkan wajahnya dari Sea. Sea keluar dari mobil berjalan tanpa melihat ke belakang atau menunggu sampai mobil itu pergi dari depan rumahnya.
Di dalam rumah Sea langsung pergi ke kamar mandi. Menggosok bibirnya akibat ciuman Mr. Ham. Dia mengosokan bibirnya dengan sabun dan mengusapnya dengan tangan. Sea merasa jijik harus berciuman dengan pria tua itu. Sudah berapa kali Sea mengalami hal seperti ini, dia ingin berhenti. Tapi dia takut, Sea pernah mencoba untuk mengakhiri semuanya pada Mr. Ham.
Tapi yang dia terima adalah tamparan dan hampir saja Mr. Ham hampir membunuhnya. Setelah membersihkan bekas tadi. Sea langsung naik ke ranjang dan tertidur pulas, berharap dia bisa terlepas dari belenggu ini walau dalam mimpi.
***
"Mengapa kau tinggalkan Adellia dipesta Axton? Kasihan dia pulang sendiri. Apa kamu tidak tega melihat wanita sendirian saat malam hari?!" tanya Lina marah. Lina mengetahui jika Adellia pulang sendirian, tentu saja wanita itu mengadu kepada Lina akibat perbuatan Brian. Padahal Brian tahu, jika wanita itu pulang bersama Joshie. Tidak sepenuhnya salahnya di sini. Ibunya terlalu buta akan kebenaran dan sikap ular Adellia.
Brian hanya diam mendengarkan ocehan Lina. Pagi hari ini begitu sial, selalu saja Adellia yang menjadi topik pembicaraan Ibunya ini.
"Mom, aku sudah bilang. Aku tidak ingin dijodohkan dengan Adellia!"
"Mau menunda lagi? Umurmu sudah 31 tahun Axton. Dan akan menginjak 32, kamu masih menunda pernikahan. Mom hanya ingin menggendong cucu, sebelum meninggal nanti." Lina terlihat sedih membuat Brian tidak tega menolak keinginan Lina.
"Jangan mengatakan sesuatu yang buruk padaku, Mom." Brian menatap Lina tidak suka, dia tidak suka jika Ibunya menyangkut pautkan perjodohan dengan kematian dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Possessive Bastard [AXTON'S SERIES 1]
RomanceSea Glyora mendapatkan kesialan saat sedang berada di Culture Espresso. Dia bertemu dengan Brian Axton Dallen, CEO Axton Company. Dia tidak sengaja menumpahkan cappucino mengenai jas mahal Brian. Brian Axton Dallen, orang paling kaya raya di dunia...