Dont copy my story!
*******
Brian sampai di depan rumah sakit dengan para pengawalnya. Menuju ruangan Amora yang sedang dirawat di ujung sana Adellia yang tengah menangis menundukan kepalanya.
"Bagaimana keadaan kalian?" tanya Brian yang tiba tepat di hadapan Adellia. Wanita itu bangkit menatap Brian dengan sedih. Tanpa Brian sadari Adellia memeluk Brian dengan erat. Menangis dengan kencangnya di sana, Brian tidak bisa berbuat apa-apa. Dia diam dengan tangan refleks mengusap punggung Adellia.
Menenangkan Adellia yang mungkin sedang terguncang dengan kejadian tiba-tiba ini. Dalam hati Brian tidak tega dengan keadaan Adellia, walau dia membenci wanita ini. Brian masih mempunyai perasaan empati terhadap Adellia.
"Ceritakan bagaimana semua ini bisa terjadi?" tanya Brian, Adellia melepaskan pelukannya dari Brian. Cukup terkejut jika Brian tidak marah dan membentaknya saat dia memeluk pria ini sembarangan. Padahal setahu Adellia, Brian sangat anti terhadapnya.
"Semua terjadi begitu cepat," kata Adellia dengan menundukan kepalanya.
***
Sebelumnya....
Adellia dan Amora keluar dari mansion. Menuju mobil yang sedang terparkir di depan garasi Brian. Di sana Adellia dan Amora melihat ada seorang pengawal sedang berjongkok di depan mobilnya. Adellia heran dengan kelakuan pengawal yang mencurigakan itu.
"Sedang apa kau?" tanya Adellia menatap pengawal itu sinis. Pengawal itu menundukan kepalanya. Ditambah dia memakai topi, membuat wajahnya sulit dilihat.
"Saya menemukan ini di dekat mobil, mungkin ini milik Nyonya kalau begitu permisi." kata pengawal itu meninggalkan Adellia dan Amora.
"Kenapa?" tanya Amora penasaran. Adellia hanya memperlihatkan amplop bewarna coklat pada Amora.
"Punya Mommy?" tanya Adellia, Amora menggelengkan kepalanya. Adellia tidak ingin ambil pusing dia membawa amplop itu.
Mereka masuk ke dalam mobil, dengan Adellia yang membawanya. Mereka memang tidak memakai jasa supir pribadi atau apa pun itu. Mereka meninggalkan kawasan mansion Brian. Sampai di gerbang Adellia melihat jika para pengawal itu tengah sibuk dan bersiap-siap entah untuk apa. Dia mengernyitkan kening dengan keadaan tiba-tiba berubah saat kepergiannya, sepertinya ada yang tidak beres di sana.
Padahal sebelumnya mereka semua diam saja, tidak melakukan apa-apa.
"Aku curiga dengan isi amplop ini," kata Amora mengambil amplop di dashboard mobil, membuka amplop itu dengan perlahan.
Di sana Amora bisa melihat ada foto Sea dengan informasi yang lengkap. Ada identitas Sea yang membuat Amora bingung dan terkejut heran. Di sana banyak sekali informasi Sea dan data dirinya lengkap, tertera nama Sea Greyaogra, bukan Glyora. Dengan semua biografi yang mengejutkan Amora. Lalu dia membaca surat di dalamnya, yang mengejutkan bagi Amora.
Amplop yang dipegang Amora jatuh membuat Adellia melirik Amora cemas dan penasaran. "Ada apa Mom?" tanya Adellia melihat tumpukan kertas di bawah sana.
Amora menangis tersendu-sendu, dia membekap mulutnya dengan erat. Namun tangisannya semakin keras, membuat Adellia bingung dan cemas. Dia tidak percaya dengan semua kebenaran ini, harapan yang dulu dia anggap hilang ternyata masih ada celah.
"Mom kenapa? Katakan padaku?" tanya Adellia cemas. Menepi mobilnya dan menekan rem nya namun tidak mau berhenti, dia terus menginjak pedal tetapi tetap mobil tidak berhenti.
Amora masih menangis, lama-lama dia merasakan sesak dibagian dadanya. Tangannya mencengkram dadanya. Sesak itu mulai menjalar dengan degup jantung yang berdetak di atas normal. Pandangannya memburam.
"Sellyana," lirih Amora terdengar di kuping Adellia yang langsung tertegun mendengarnya. Mendengar nama yang tidak pernah dia dengar lagi sama sekali di kupingnya selama bertahun-tahun.
Amora hilang kesadarannya, bertepatan mobil yang mereka tumpangi menabrak pembatas jalan. Hingga Adellia merasakan guncangan, untungnya Adellia tidak membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi. Jika terjadi mereka berdua sudah mati saat ini.
Adellia tahu dan baru menyadari, jika rem mobil mereka blong.
***
"Mom terkena serangan jantung, aku di sini hanya luka di kepala saja."
"Aku sudah menduga, jika itu kerjaan si keparat!" kata Brian dengan mengacak rambutnya gemas. Sungguh masalah ini membuat Brian frustasi, semakin rumit saja. Mendengar perkataan Brian, Adellia bisa menyimpulkan jika Brian mempunyai masalah besar.
"Brian, aku boleh meminta sesuatu?" Brian menatap Adellia yang hampir menangis.
"Jaga adikku, Sea Greyaogra," kata Adellia menangis membekap mulutnya, "Aku tahu, pasti ada masalah besar di keluarga kalian. Namun, aku hanya minta jaga Sea dia segalanya bagiku. Aku tidak ingin kehilangannya."
Brian sedikit terkejut mendengar Adellia menyebut identitas asli Sea.
"Sejak kapan kau mengaku istriku adalah adikmu?" kata Brian dengan sarkastis.
"Kau tidak tahu tentang kehidupan kami yang rumit. Dulu aku mempunyai adik perempuan bernama Sellyana, namun dia diculik oleh seseorang di rumah sakit. Ibuku terpuruk dan hampir bunuh diri, mendiang Daddy dulu mencarinya sampai dia mengetahui jika Sea diculik oleh Greya, namun sebelum Daddy mendatanginya dia meninggal karena kecelakaan. Sampai ibuku memutuskan untuk menemukan Sea dengan bantuan detektif, keadaan dulu sangat mendukung. Di mana perusahaan Greya mengalami kebangkrutan hingga dia menjual aset perusahaannya, namun takdir memang tidak menemukan mom dengan Sea. Mobil yang dikendarai Greya dan Dallien jatuh ke jurang, mobil mereka meledak. Saat kecelakaan hanya ditemukan jasad keduanya, tetapi tidak ditemui jasad Sea sampai sekarang. Ternyata Sea masih hidup, aku sangat bahagia."
Brian tidak menyangka jika kehidupan Sea ada sangkut pautnya dengan orang-orang disekelilingnya.
"Kenapa Greya menculik Sea?"
"Karena Sea adalah anaknya," kata Adellia dengan tersenyum miris.
"Apa maksudmu," kata Brian, dia tidak mengerti dengan ucapan wanita itu.
"Sea adalah anak Mom dan Greya, mom mengandung Sea akibat skandalnya yang lakukan dengan Greya. Oleh karena itu dia menculik Sea, karena dia tidak bisa memiliki mom maka dia akan membawa anaknya. Mom sangat menyayangi Sea sejak dari kandungan, akupun begitu. Namun daddyku tidak tahu anak yang dikandung mom adalah anaknya melainkan Greya."
"Dari mana ibumu mengetahui surat kelengkapan data diri Sea?" tanya Brian, pasalnya dia tidak mendapatkan informasi istrinya dari Mr. Geo sedetail itu.
"Aku mendapatkannya karena di dalam amplop itu ada surat, jika yang mengirim informasi adalah sahabatnya Greya."
"Siapa sahabatnya?" tanya Brian dengan penasaran
"Leon, namanya."
***
Oke jangan lupa vomment yah, tinggalkan jejak :)
Instagram: Desycahyaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
The Possessive Bastard [AXTON'S SERIES 1]
RomanceSea Glyora mendapatkan kesialan saat sedang berada di Culture Espresso. Dia bertemu dengan Brian Axton Dallen, CEO Axton Company. Dia tidak sengaja menumpahkan cappucino mengenai jas mahal Brian. Brian Axton Dallen, orang paling kaya raya di dunia...