Jejak oy jejak
🔞Ⓜ️
---
Jinnie POV
"Aku saja hyung."
"Aku kan papa-nya, biar aku saja."
"Aku saja. Ayolah, hyung."
Sepenggal keributan di pagi hari sebelum Taera berangkat ke sekolahnya. Siapa lagi kalau bukan Jeon Jungkook dan Kim Taehyung, kedua suamiku.
Maksudku papa dan daddy Taera.
Jungkook tukang merengek, Taehyung keras kepala. Cocok.
"Taera ingin berangkat bersama siapa sayang? Daddy kan? Daddy lebih tampan lho," ucap Jungkook dengan merayu Taera yang tengah duduk tenang menyantap serealnya.
"Papa jauh lebih tampan, iya kan nak?" ucap Taehyung tak mau kalah menempelkan dahinya pada dahi Taera. Alhasil Taera mendorong kepala sang papa ke belakang dengan tangan mungilnya. "Papa~," rengek yeoja-ku.
Aku hanya menatap heran dari arah wastafel sembari mencuci beberapa piring kotor bekas tadi malam. Anakku terlihat hanya tersenyum kemudian makan, begitu seterusnya.
"Kajja kita berangkat sayang."
Aku memakaikan ransel kecil berwarna putih pada punggung anakku, kemudian memakaikan sepatunya dan mengikat sepatu hitam itu. Taera hanya menuruti perintahku, kemudian kugenggam tangan mungilnya menuju mobil. "Noona~~ Satu minggu lagi aku pergi dan tak bisa mengantar Taera."
Jungkook masih saja merengek dan memeluk lenganku. "Aish! Ya sudah sana antar Taera. Dasar giant baby!"
Itu bukan omelanku, melainkan Taehyung-lah yang kesal melihat tingkah menyebalkan Jeon Jungkook terhadapku. Taehyung menyingkirkan kasar tangan Jungkook yang bergelayut mesra pada lenganku.
Jungkook nampak bahagia dengan senyuman yang mengembang dan menggenggam tangan Taera, memasukkan anakku ke dalam mobilnya. "Hati-hati ya anak papa sayang."
Cup
Taera terlihat sangat gembira disaat Taehyung mencium keningnya. "Bye sayang!"
"Bye mama, papa!" ucap Taera dengan suara melengkingnya.
Astaga, melihat anak kami berangkat sekolah seperti ini rasanya ingin menangis. Dia sudah besar.
"Hallo cantik," bisik seseorang di sebelahku.
"Mau bermain dengan ahjussi eoh? C'mon baby."
Aku menatap tajam ke arah Taehyung. Suamiku mulai bertingkah, menyebalkan. Dengan gerakan cepat aku memasuki rumah meninggalkan dia yang masih berdiri di teras dengan bersandar pada tembok.
Ceklek
"Tae, pintunya jangan dikunci," larangku seraya berjalan menuju dapur. Entah kemana perginya suamiku tercinta itu, sepertinya dia tak mengikuti ke dapur.
Aku mulai membuka lemari es, mengambil beberapa buah untuk membuat jus. Sepertinya beberapa potong apel serta perasan lemon akan menjadi perpaduan yang enak. "Sayang, gigiku sakit."
Baru saja aku ingin mengupas buah apel, suamiku datang dengan bertelanjang dada dan hanya menggunakan celana pendek, sepertinya dia ingin berganti baju tadi. "Sini coba kulihat," ucapku dengan melihat ke arah dalam mulutnya yang sudah terbuka lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Niga Hamyeon [Marriage Life] - KTH ✔
FanfictionCinta sejati layaknya kematian. Sejauh apapun kau berlari, sekuat apapun kau menolaknya, ia akan tetap menghampirimu. Dan kesalahan hanya sebagian kecil dari kehidupan. Layaknya daun kering yang jatuh dari dahannya. Kau harus tahu bahwa setiap detik...