"Taehyung. Kim Taehyung, dengarkan aku."
Namja tersebut menghela nafasnya kasar dan menatap adik iparnya itu dengan tajam.
"Kim Taehyung, tak seharusnya kau memukul Jimin seperti itu."
"Ta-tapi hyung..."
"Dia memberitahu semuanya pada Jinnie?"
Taehyung hanya mengangguk lemah atas pertanyaan Jiyoung tanpa menatap kakak iparnya tersebut.
"Sudah seharusnya Jinnie mengetahui semuanya."
"Hyung, dia sedang hamil. Bagaimana kalau dia banyak pikiran setelah ini?" protes Taehyung untuk kesekian kalinya.
"Jimin pasti mempunyai maksud baik Taehyung-ah, dia sahabatmu sejak lama. Jangan kecewakan aku. Aku tahu kau sangat mencintai Jinnie, tapi jaga emosimu. Apalagi ini dikantor."
Ceklek
Percakapan kedua namja itu terhenti ketika pintu tiba-tiba terbuka dan mendapati seorang yeoja tengah berdiri disana.
"Jinnie-ah."
Taehyung memanggil istrinya yang tengah menatapnya heran, sedangkan Jimin mematung dibelakang Jinnie.
Yeoja itu masuk dan menarik tangan Jimin.
"Oh, jadi ini yang kau maksud klien Jim?"
Jimin tersenyum kikuk dan menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal sama sekali.
Jimin sebenarnya ditugaskan untuk tidak menerima siapapun tanpa pengecualian masuk ke ruangan Taehyung karena Jiyoung tengah memarahinya. Tapi apa daya jika yang memaksa adalah Jinnie, dia tak bisa berbuat apa-apa.
"Wae? Kenapa kalian diam?"
Ketiga namja diruangan itu terlihat kikuk dan mencoba tersenyum.
"Oppa tadinya ingin membicarakan kerjasama dengan JT entertainment, tapi kau tiba-tiba saja datang," keluh Jiyoung pada adiknya.
"Ah kalau begitu kebetulan sekali aku membawa banyak makanan. Kajja kita makan bersama."
Yeoja itu berjalan menuju sofa diruangan tersebut, sofa bersejarah dimana ia dan Taehyung melepaskan rindu saat pertama kali bertemu setelah tiga tahun.
Namun ketiga namja yang tengah berdiri hanya terpaku dan mematung, saling tatap satu sama lain.
"Kajja," ucap Jinnie menyadarkan lamunan ketiga namja tersebut.
"Taehyung-ie, yeobo. Palli."
Manis.
Kata itu tergambar jelas dalam otak Taehyung saat ini.
Jinnie menepuk sofa disebelahnya, mengisyaratkan Taehyung untuk segera duduk. Jiyoung dan Jimin memutar kedua matanya kesal melihat tingkah sepasang suami-istri itu.
Senyuman merekah terlihat dari wajah Taehyung yang kemudian dengan manjanya bersandar pada bahu sang istri.
"Sayang, suapi aku."
Taehyung memberikan sumpit itu pada Jinnie kemudian dengan senang hati diterimanya.
"Dua anak lebih baik Jinnie-ah. Kalau begini, kau sendiri yang akan repot jika nantinya memiliki tiga anak." Goda Jiyoung pada adiknya dan menatap Taehyung geli.
"Hyung~."
Taehyung merengek pada kakak iparnya itu dengan wajah innocent miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Niga Hamyeon [Marriage Life] - KTH ✔
FanficCinta sejati layaknya kematian. Sejauh apapun kau berlari, sekuat apapun kau menolaknya, ia akan tetap menghampirimu. Dan kesalahan hanya sebagian kecil dari kehidupan. Layaknya daun kering yang jatuh dari dahannya. Kau harus tahu bahwa setiap detik...