Lagi pada pusing mikirin teori Big Hit?
Jinnie POV
Pukul 8 pagi rumah kami sudah disibukkan dengan berbagai macam problema. Seperti dasi Taehyung yang entah kemana, buku Taera yang masih berceceran, dan masih banyak lagi.
Hari ini saatnya anakku masuk sekolah setelah mendapay izin satu minggu untuk mengantar sang daddy. Tidak seperti biasanya anakku tak ingin aku antar, dia hanya mau diantar oleh Taehyung. Taehyung memang membiarkan Taera yang mulai berani bersekolah sendiri, namun tak mengijinkannya berangkat dan pulang sendiri.
Aku tak begitu khawatir mengingat sekolah Taera sangat ketat akan kedispilanannya, pagar pembatas jalan di depan sekolah dan CCTV di mana-mana.
Setelah memastikan semuanya sudah beres, aku mengantarkan mereka ke teras. "Sayang, aku berangkat. Jangan lupa nanti jemput Taera," ucap suamiku.
Sesaat kemudian kurasakan ia mengecup keningku. Aku mengangguk. "Nanti malam ada acara reuni. Jangan terlambat pulang," ucapku dibalas acungan jempol.
"Mama, Taela belangkat ya! I love you!"
Aku masih tertegun saat Taera mengatakan 'I love you'. Siapa yang mengajari itu?
Jika boleh jujur aku sangat khawatir karena Taera sangat cepat meniru orang lain berbicara. Tega tak tega juga aku harus menyekolahkan Taera di umurnya yang bahkan masih tiga tahun. Itu semua karena sistem pendidikan di Korea, bahkan banyak juga orang tua yang menyekolahkan anaknya sebelum usia tiga tahun.
Saat ditanya tentang cita-cita, Taera justru bertanya apa itu 'cita-cita'? Hal semacam ini biasa ditanyakan oleh anak kecil dan kalian harus siap akan hal-hal seperti ini jika sudah mempunyai anak. Apa jawaban kalian jika ditanya apakah itu cita-cita oleh anak kalian?
Setelah mengerti apa itu cita-cita, aku mulai menanyakan Taera tentang cita-citanya nanti. Alhasil setiap hari jawabannya akan berbeda. Jika hari ini ia menjawab bahwa cita-citanya adalah ingin menjadi seorang koki karena mainan dari Jin oppa, maka besok ia akan menjawab ingin menjadi seorang dokter. Begitulah.
Itulah alasan mengapa aku selalu cerewet memarahi Taehyung saat boros membeli berbagai macam merk Gucci. Kami harus mempersiapkan pendidikan Taera nantinya, terutama saat perguruan tinggi nanti. Ya, memang masih lama. Tapi sebaik-baiknya memang dipersiapkan dari sekarang.
Aku tak pernah khawatir akan pendidikan Sekolah Dasar di sini. Biaya pendidikan Sekolah Dasar negeri di sini bisa dikatakan gratis, dan orang tua juga hanya perlu membayar biaya untuk makan siang. Yang mahal adalah biaya kursus ini itu.
Untuk seragam juga aku tak perlu khawatir karena Sekolah Dasar di sini menggunakan baju bebas. Tujuannya yang aku tahu untuk mengajarkan anak mencari jati diri, dan pada dasarnya pendidikan Sekolah Dasar memang saat di mana anak-anak untuk bermain, belum saatnya untuk dikekang dengan peraturan mengenai seragam. *lupa alasannya, tapi setahuku gitu.
Nah, pada saat Sekolah Menengah barulah mereka akan mengenakan seragam. Apa seharusnya aku memasukkan Taera ke dalam kursus piano? Ah anni, aku harus bicarakan ini dengan Taehyung.
Tetapi sepertinya bakat Taera mulai terlihat sejak dini. Bakat terpendamnya sangat alami. Ia berbakat dalam hal acting, karena kurasa Taera adalah seorang drama queen! Dia akan berpura-pura menangis ketika keinginannya tak terpenuhi.
Banyak orang-orang di negara ini yang belum menikah di usia bisa dibilang kelewat matang, begitu juga pada tempat kelahiranku Jepang. Semakin tingginya kebutuhan ekonomi, membuat banyak orang berfikir seribu kali untuk menikah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Niga Hamyeon [Marriage Life] - KTH ✔
FanficCinta sejati layaknya kematian. Sejauh apapun kau berlari, sekuat apapun kau menolaknya, ia akan tetap menghampirimu. Dan kesalahan hanya sebagian kecil dari kehidupan. Layaknya daun kering yang jatuh dari dahannya. Kau harus tahu bahwa setiap detik...