Tok tok tok
"JINNIE-AH! KELUAR ATAU KU SERET KAU KELUAR! KELUAR!"
Pemilik nama pun ingin mengetahui siapa yang mengetuk pintu dan berteriak dari celah jendela. "Astaga, Taehyung."
Jinnie menutup bibirnya dengan telapak tangan ketika mendengar Taehyung berteriak dan memukul pintu rumah Jiyoung begitu keras. "Mama, teliak siapa?" tanya gadis kecilnya dari arah bawah.
Jinnie hanya bisa menggelengkan kepala dan menutupi celah jendela berharap anaknya tidak melihat Papa-nya di luar sana. "JINNIE KELUAR!"
"PAPA!" teriak Taera tiba-tiba ketika mendengar teriakan Taehyung.
Dengan gerakan cepat Jinnie menggendong Taera berjalan menjauhi pintu utama. "PAPA!" ronta anak itu ketika di bawa Jinnie pergi dari sana.
"TAERA INI PAPA! TAERA AYO PULANG!"
TOK TOK TOK
"Huwaaa Papa! Taela mau Papa Teyung huwaaa."
Anak itu menangis ketika tak diijinkan oleh Jinnie untuk bertemu Taehyung. Sebenarnya Jinnie-pun ingin sekali bertemu dengan suaminya itu, tapi keadaan memaksanya untuk menahan diri.
Taera masih meronta dan menangis sedangkan Jinnie hanya duduk dengan menahan air mata ditemani Dara. Kakak iparnya itu benar-benar iba pada keadaan rumah tangga keluarga Kim. Padahal tadinya mereka terlihat sangat bahagia.
"JINNIE-AH! AKU TIDAK AKAN PERGI SAMPAI KAU KELUAR DAN PULANG BERSAMAKU!"
Begitu kira-kira teriakan Taehyung membuat airmata keluar begitu saja dari mata Jinnie. Dia ingin pulang, tapi tanpa perempuan itu masuk ke dalam rumahnya. Taehyung tidak akan mengabulkan itu bukan?
Jinnie hanya bisa diam dan menatap Taehyung dari atas. Lelaki itu pantang menyerah. Bahkan sekarang dia hanya duduk di teras rumah Jiyoung tanpa baju hangat di saat cuaca dingin seperti sekarang.
Sudah hampir malam dan sesekali Jinnie melihat ke sisi teras. Suaminya masih setia duduk di sana dengan mengusap lengan dan nafasnya yang mengeluarkan uap.
"Jinnie, sepertinya Taera demam."
Perkataan Dara menyadarkan Jinnie dari pandangannya terhadap Taehyung. Jinnie beranjak mengecek suhu badan Taera. Benar, panasnya lumayan tinggi.
Segera Jinnie bangkit mengambil plester penurun panas. Berharap beberapa menit, plester tersebut berhasil menurunkan panas tubuh Taera. Tapi sepertinya itu gagal. Taera hanya merengek dan terus saja menangis. "Jinnie-ah, sebaiknya kau suruh Taehyung masuk dan menemui Taera. Panas seperti ini bukan panas biasa, dia panas karena rindu pada Papa-nya."
Lagi-lagi perkataan kakak iparnya menyadarkan Jinnie akan sesuatu. Benar juga. Hampir satu minggu ini Taehyung dan Taera tidak bertemu. Seberapapun marahnya dia pada Taehyung, Taehyung tetaplah ayah kandung dari Taera. DNA itu tak bisa digantikan dengan yang lain.
Jinnie meninggalkan Taera bersama Dara. Ia menyambar jaketnya dan turun menuju lantai bawah.
Ceklek
Jinnie membuka pintu dan mendekati tubuh suaminya. Taehyung tertidur dalam keadaan duduk dan bersandar pada tiang.
Jinnie memelukkan jaket itu pada tubuh suaminya membuat Taehyung tergerak dan terbangun. "Jinnie-ah."
Suara Taehyung membuat nafas Jinnie tercekat dan detak jantungnya sungguh dibatas normal. Wanita yang akan menjadi ibu dari dua anak itu tersenyum.
Dia tersenyum bukan tanpa alasan. Jinnie merasa bahwa saat ini ia tengah mengalami jatuh cinta 'lagi' pada suaminya. Inilah saat paling membahagiakan pada sebuah pernikahan. Dapat jatuh cinta berulang kali pada pasangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Niga Hamyeon [Marriage Life] - KTH ✔
FanfictionCinta sejati layaknya kematian. Sejauh apapun kau berlari, sekuat apapun kau menolaknya, ia akan tetap menghampirimu. Dan kesalahan hanya sebagian kecil dari kehidupan. Layaknya daun kering yang jatuh dari dahannya. Kau harus tahu bahwa setiap detik...