6

10.5K 393 6
                                    

●●●

"Apa hubungan lo sama cowok kemarin?"

Alana menoleh ke arah belakangnya dan mendapati Dirga dengan tatapan datarnya sedang berdiri tepat di belakangnya.

Alana berdecak, "Riga maksud lo?" Dirga mengangguk. "Apa urusannya sama lo?" Ucapnya dingin.

"Lo adek gue, jadi urusan lo itu urusan gue." Balas Dirga datar.

Alana tersenyum sinis, "Adek lo? Sejak kapan?" ujarnya santai lalu pergi meninggalkan Dirga.

"ANA!" Panggil Dirga berteriak.

Alana menghentikan langkahnya. Ia tertegun mendengar panggilan masa kecilnya yang Dirga berikan dulu. Ia kemudian berbalik badan menatap Dirga yang sedang emosi.

"Lo kenapa sih hah?! Sifat lo kekanakan tau gak!" Bentak Dirga.

Aldina dan Dika yang baru saja pulang terdiam melihat mereka berdua. Tika pun demikian, ia hanya diam menyaksikan perperangan adik kakak itu sambil tersenyum sinis memandang Alana.

Alana tertawa hambar, "Gue kekanakan lo bilang? Lo gak nyadar kalo sifat lo yang kekanakan? Lo egois tau gak! Lo cuma mikirin perasaan lo sama Tika, adek bego lo itu!" Bentak Alana sudah tak tahan.

"Jaga omongan lo!" Bentak Dirga kembali.

Alana menatap Dirga sinis, "Apa? Lo gak terima gue bilang adek lo itu bego? Alay!" Cibirnya.

Wajah Dirga semakin memerah, ia tidak terima dengan perkataan Alana yang kasar itu. "Lo perempuan tapi kasar! Lo--"

"Iya gue kasar. Apa mau lo?!" teriak Alana memotong perkataan Dirga.

"Lo egois Alana! Lo itu salah! Lo udah buat Tika sakit dan sekarang lo malah jelek-jelekin dia!" Ucap Dirga tajam.

Alana tersenyum miring, "Lo yang lebih salah idiot! Dia udah buat Dimas meninggal tapi masih aja lo belain dia. Lo punya otak gak?!" Teriak Alana tersulut emosi.

"Dia udah buat orang yang gue sayang meninggal! Tapi lo masih ngebelain cewek gak tau diri kayak dia!" Sambungnya.

"ANA!" Bentak Dirga.

"Jangan pernah lo panggil nama itu lagi! Karna gue udah muak!" Ucapnya menusuk lalu beranjak pergi menuju kamarnya. Ia membanting pintu kamarnya keras lalu duduk di atas meja belajarnya.

Dirga yang mendengar penuturan Alana tertegun. Ia tak menyangka adik kesayangannya akan berubah karena sifatnya sendiri. Alana yang ceria berubah menjadi Alana yang dingin kepadanya. Alana yang suka bermanja padanya berubah menjadi Alana yang cuek. Semua perlakuan Alana pada Dirga berubah. Ada sedikit penyesalan dalam diri Dirga.

Tetapi, apabila ia mendengar setiap perkataan Alana yang kasar membuat emosinya kembali tersulut. Ia kembali mengikuti ego nya sendiri untuk menjauhi Alana.

●●●

Alana membanting jam wekernya ke lantai kamarnya. Seketika jam weker itu pecah dan tidak bersuara lagi. Kemudian Alana melanjutkan tidurnya dengan nyaman.

'Ceklek'

"Aduh non! Jam wekernya kok dipecahin sih?! Non gak sekolah?" Ucap Bi Asih sambil mengguncang-guncang tubuh Alana.

Bi Asih kemudian membuka gorden kamar Alana. "Silau," gumam Alana.

"Non bangun non, udah pagi." Ujar Bi Asih lagi.

Difficult LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang