Difficult Love

40

Now Playing~
🎵Love Story~Taylor Swift

°°°

"Suka?" tanya Riga saat mereka sudah ada di mobil.

Alana mengangguk sambil terus memakan es krim nya tersebut. Riga hanya tersenyum lalu mengacak rambut gadis itu dengan gemas.

"Aku mau bawa kamu ke suatu tempat," ucap Riga mulai menjalankan mobil nya.

"Kemana?" tanya gadis itu menoleh pada Riga.

"Liat nanti aja. Kalo kamu ngantuk tidur. Perjalanan nya agak lama."

Alana memicingkan matanya sambil menatap Riga, "Lo gak macem-macem kan sama gue?"

Riga terkekeh, "Nggak, sayang." balasnya.

Gadis itu bernafas lega lalu kembali menyantap es krim nya hingga habis. Setelah itu tidak ada pembicaraan di antara mereka hingga Alana pun ketiduran.

Riga melirik ke arah Alana yang tertidur pulas, lalu ia membelai ujung kepala gadis itu dengan lembut.

Setelah satu jam akhirnya mereka sampai di suatu hamparan rumput luas. Riga memarkirkan mobil nya tidak jauh dari sana.

"Alana, bangun." ucap Riga sambil memegang pipi gadis itu.

Alana menyipitkan matanya lalu langsung menatap Riga yang ada di sebelah nya.

"Udah sampe?" tanya gadis itu. Riga mengangguk lalu mengajaknya keluar mobil.

"Gila bagus banget pemandangan nya," ucap Alana kemudian berlari sambil membentangkan kedua tangan nya. Ia menutup kedua matanya menikmati semilir angin yang menerpa.

Riga menyusul gadis itu kemudian tersenyum melihat wajah cantik Alana dari samping.

"Ayo duduk," ucap Riga kemudian duduk disana.

Alana pun mengikuti laki-laki itu.

"Lo tau darimana tempat beginian?" tanya Alana.

"Aku waktu itu cuma lewat, terus nemu tempat ini."

Alana hanya manggut-manggut.

"Makasih ya, Rig."

Riga menoleh pada Alana. "Buat?" tanya nya.

"Lo ada buat gue."

Riga tersenyum tipis lalu merangkul pundak gadis itu, membuat Alana menggeser duduk nya menjadi lebih dekat dengan Riga.

"Aku udah janji buat bahagiain kamu." balas Riga.

Alana mengangguk lalu ia menyenderkan kepala nya di bahu Riga.

"Gue gak tau lagi gimana buat ngelupain Dimas. Susah banget."

"Gak usah dipaksain, sayang. Pelan-pelan pasti bisa."

Alana tersenyum miris, "Gue udah coba dari dulu buat lupain semuanya. Tapi.. gak bisa."

"Aku bakal bantu kamu lupain semuanya."