●●●
Alana baru saja terbangun saat jam menunjukkan pukul 2 siang. Gadis itu meregangkan otot-ototnya yang terasa pegal. Dahinya mengernyit saat menyadari dirinya sedang di kamar sekarang, tetapi sedetik kemudian ia ingat bahwa dirinya tertidur di pelukan Dirga. Alana kembali tersenyum saat mengingat kejadian tadi, ia merasa senang sekali saat ini mengetahui bahwa dirinya sudah berdamai dengan Dirga.
Ia bangkit berdiri dari ranjang lalu keluar dari kamar, dan melihat Dirga yang masih sibuk mengerjakan tugasnya di ruang keluarga. Alana menguap sebentar lalu menghampiri kakak laki-lakinya itu.
"Udah bangun?" tanya Dirga saat mendengar derap kaki.
"Belom. Ya udah lah, gue ada disini kan." balas Alana malas lalu duduk di sebelah Dirga.
Dirga terkekeh, "jutek amat lo." katanya.
"Bodo." ucap Alana sambil mengunyah keripik kentangnya. Sesekali ia melemparkannya kepada Dirga yang usil mencubit pipinya. "Dirga bego, sakit." kata gadis itu saat Dirga mencubit kuat pipi kirinya.
"Bodo." balas laki-laki meniru ucapan Alana.
"Ish," gumam Alana lalu kembali fokus menonton.
"ALANA?"
Alana terlonjak kaget lalu menoleh ke arah pintu rumahnya. Disana tampak Jasmine, Stefa dan Ara yang sedang cengengesan melihat dirinya. Gadis itu memutar bola matanya malas, "masuk lo semua, ngapain diem disitu." katanya.
Ketiga perempuan itu kemudian masuk menghampiri dirinya. Tetapi mereka sempat mengernyit melihat ada Dirga juga disana. Tetapi mereka tetap duduk di sofa yang berbeda dengan Alana dan Dirga.
"Gue ke kamar," bisik Dirga pada Alana lalu beranjak menuju kamarnya.
Usai Dirga tidak lagi ada disana, Jasmine langsung mendatangi
Alana dan duduk di sebelahnya. "Al, itu bang Dir--ga?" tanya nya termangu."Yang lo liat aja gimana." balas Alana tersenyum kecil.
"Sumpah? Lo seriusan, anjir?" teriak Ara tertahan.
"Ye, biasa aja kali gak usah pake kuah." kata Alana tidak santai.
"Gila, udah baikan?" tanya Jasmine.
Alana menoleh, "gitu deh." balasnya.
"Serius, demi apa?! Gila gue yang seneng coba," pekik Stefa.
"Akhirnya!" teriak Ara lalu memeluk Alana dengan kuat.
"Heh, badan lo berat, dugong." ucap Alana kesusahan.
Ara menyengir lalu melepas pelukkannya, "gue kan seneng." katanya.
"Serius gue juga seneng, bego!" ucap Jasmine tidak santai.
Stefa menoyor kepala Jasmine, "shit, suara lo dikondisikan, plis."
"Eh, tapi kok bisa? Gimana caranya? Enak gak?" celetuk Ara mencomot keripik kentang milik Alana.
Jasmine mencibir, "enak, enak mata lo. Lo pikir buat anak?" celotehnya.
Ara terkikik, "salah ngomong gue, santai napa." balasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Difficult Love
Teen FictionAlana, bad girl yang memiliki segudang prestasi di sekolahnya. Oleh karena itu ia dijuluki sebagai good girl and bad girl SMA Angkasa. Namun, perlahan sifat bad girl yang ada di dalam dirinya menghilang sejak ia bertemu dengan Alriga, lelaki yang di...