38

2.9K 144 13
                                    

Now Playing~
🎵Midnight~Alesso ft Liam Payne

°°°

Alana termenung melihat ke luar jendela kamar nya. Gadis itu kecewa dengan dirinya sendiri karena tidak bisa membanggakan sekolah dengan memenangkan lomba cheerleader beberapa hari yang lalu. Ia baru dikabarin beberapa jam yang lalu bahwa tim nya tidak berhasil memenangkan lomba tersebut.

Gadis itu tersenyum miris membayangkan latihan yang selama ini ia dan sahabatnya lakukan. Mereka mati-matian berlatih keras, tetapi ternyata itu semua hanya sia-sia.

Ia kemudian meraih ponsel nya di nakas lalu mendial sebuah nomor.

"Halo Al?"

"Club, nanti malem jam 10. Ajak Stefa sama Ara."

Ia kemudian memutus sambungan kemudian melempar ponsel nya ke ranjang. Gadis itu merebahkan dirinya di ranjang sembari menatap langit-langit kamar nya.

"Dimas..." lirihnya. ".. aku kangen."

Ia memejamkan matanya sebentar lalu bangkit berdiri mengambil figura foto nya bersama Dimas.

"Aku kangen kamu, sayang." Lagi-lagi Alana meneteskan air mata nya.

Ia mengusap kasar air mata nya lalu segera mengganti pakaian nya dengan cepat. Gadis itu akan berkunjung ke makam Dimas untuk mengobati rasa rindu nya kepada lelaki yang masih ia cintai sampai saat ini.

Di perjalanan Alana terus memikirkan Dimas. Biasanya jika ia gagal untuk mencapai sesuatu, selalu ada Dimas yang menenangkan dan menghibur nya.

Sampai disana gadis itu menyusuri pemakaman tersebut hingga sampai di pusara dengan nisan bertuliskan nama Dimas Ranggana.

Alana berjongkok sembari meletakkan bucket bunga yang ia beli tadi sebelum ke pemakaman. Gadis itu mengusap nisan tersebut dengan lembut sambil tersenyum manis.

"Apa kabar kamu disana? Aku kangen banget sama kamu, Dim. Aku pengen liat kamu." lirihnya.

".... aku gagal, Dim. Aku gagal menangin lomba cheers. Aku butuh kamu, aku gak tau harus cerita ke siapa.." Alana mengusap air mata nya yang mengucur deras.

"Kamu biasanya selalu semangatin aku kalo aku gagal, tapi sekarang udah nggak ada. Aku sendiri, Dim. Aku bener-bener  sendiri sekarang.."

"... aku kangen suara kamu, ketawa kamu, candaan kamu. Semua yang kamu lakuin bisa buat aku seneng. Tapi sekarang gak ada yang gantiin kamu.."

" Aku pengen banget meluk kamu.. " isak Alana.

"...aku kangen Dim, aku kangen."

Gadis itu menundukkan kepala nya sambil terus menangis. Tubuhnya bergetar karena tangis nya yang begitu deras. Siapapun yang mendengar tangisan gadis itu akan ikut terpukul mendengar tangisan nya yang sangat pilu.

Alana terdiam sejenak saat merasakan sentuhan di pundak nya. Ia mengusap air mata nya lalu menoleh ke belakang.

Riga tersenyum saat gadis itu menoleh. Ia langsung membawa Alana ke dalam pelukannya lalu membelai rambut gadis itu.

Difficult LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang