Now playing~
🎵Unbreak My Heart~Toni Braxton●●●
'Net net net'
PRANG
"Bacot banget sih itu jam, gak bisa apa biarin gue tidur tenang." gerutu Alana dalam keadaan masih dengan mata tertutup. Ia kemudian mengambil sebuah bantal yang lainnya untuk menutupi wajahnya.
"HEH ANAK MALES BANGUN KAMU! YAAMPUN INI JAM WEKER NYA KOK DIPECAHIN LAGI SIH, ALANA?!"
Suara teriakan itu berhasil membuat Alana membuka matanya. Ia menyipitkan matanya ketika sinar matahari masuk ke dalam penglihatannya. "Apa sih ma, gak usah teriak-teriak juga kali." balasnya.
Aldina melotot menatap anak gadisnya itu, "GIMANA MAMA GAK TERIAK-TERIAK, INI UDAH YANG KE BERAPA KALINYA KAMU PECAHIN JAM WEKER? KAN BISA KAMU MATIIN DULU, BUKANNYA MALAH DIPECAHIN, ALANA."
Gadis itu meringis serta menutup kedua telinganya menggunakan tangan. "Habis dia berisik banget, ma. Alana kan kesel,"
"YA NGGAK DIPECAHIN JUGA, CANTIK. ADUH PAGI-PAGI MAMA UDAH PUSING GARA-GARA KAMU. ANAK SIAPA SIH KAMU INI,"
"Udah kali ma teriaknya. Alana ikutan pusing nih," cibir Alana dengan malas.
Aldina menghirup udara sebanyak-banyaknya lalu kembali menatap anak gadisnya itu. "Yaudah, sekarang kamu mandi, siap-siap ke sekolah. GAK PAKE LAMA!" teriak Aldina di akhir kalimat lalu segera keluar dari kamar Alana.
"Nyokap siapa sih, nyerocos mulu pagi-pagi." gerutu Alana lalu segera beranjak ke kamar mandi.
Setelah memakan waktu 20 menit, Alana keluar dari kamar mandi lalu mengecek ponselnya. Terdapat 16 panggilan tidak terjawab dari Riga membuat gadis itu mencibir pelan.
Baru saja ia mau menekan tombol panggil, panggilan dari Riga masuk kembali membuat gadis itu menekan tombol hijau.
Baru saja Alana mau berbicara, Riga sudah memotong perkatannya.
"Darimana aja dari tadi aku telponin gak diangkat."
Alana mendengus, "Kebiasaan banget orang mau ngomong langsung dipotong. Gue tuh habis mandi, lo pikir gue gak mandi mau berangkat sekolah?"
"Aku kira kamu belum bangun."
"Ya gak mungkin lah, gue udah bangun dari jam 4 subuh tadi." dusta Alana.
"Tumben. Kamu gak sabar ketemu aku ya?" Diam-diam Riga tersenyum kecil menyadari kepedean nya.
"Hah? Gak sabar ketemu lo? Amit-amit deh,"
"Yaudah aku matiin dulu ya, ini udah mau deket rumah kamu. See you, dear."
Alana langsung memutus sambungan lalu kembali meletakkan ponselnya diatas meja dan mulai bersiap-siap.
Gadis itu menuruni anak tangga rumahnya dan menghampiri keluarganya serta Riga yang ada di meja makan. Tetapi Alana hanya mencium kedua orangtua nya kemudian mengambil sebuah roti isi tanpa duduk di kursi.
Memang, sampai sekarang Alana masih enggan untuk makan bersama keluarganya apabila ada kehadiran Tika disana. Ia tidak akan pernah sudi berdekatan dengan perempuan yang telah merusak kebahagiannya tersebut.
"Ayo berangkat," ucapnya kepada Riga kemudian berlalu meninggalkan semua yang ada disitu. Setelah berpamitan dengan Dika dan Aldina, Riga segera bergegas menyusul Alana yang sudah masuk ke dalam mobil cowok itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/115597941-288-k184059.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Difficult Love
Teen FictionAlana, bad girl yang memiliki segudang prestasi di sekolahnya. Oleh karena itu ia dijuluki sebagai good girl and bad girl SMA Angkasa. Namun, perlahan sifat bad girl yang ada di dalam dirinya menghilang sejak ia bertemu dengan Alriga, lelaki yang di...