●●●
Alana, gadis itu sibuk berkutat dengan laptop nya dari sore. Ia sedang menyelesaikan proposal Pensi yang harus dikumpul dalam minggu ini. Jari-jarinya terus menari di atas keyboard laptopnya. Sesekali ia meminum susu cokelatnya yang ada di meja.
Ponselnya tiba-tiba bergetar, lalu ia segera mengambil benda pipih itu di nakas.
Fiko : gue otw ya.
Dahi Alana mengkerut, lalu ia mengetikkan pesan seraya menyesap cokelat hangatnya.
Alana : ngapain?
Fiko : lo kan mau nemenin gue nyari kado.
Alana menepuk keningnya pelan. Ia lupa ada janji dengan Fiko malam ini karena terlalu sibuk mengerjakan proposal.
Alana : yaudah gue siap siap dulu.
Alana langsung bangkit berdiri dan melemparkan ponselnya ke ranjang. Ia segera mengganti pakaian nya lalu meraih sling bag putihnya. Setelah itu, ia keluar dari kamar lalu turun ke lantai satu.
Di ruang keluarga, ada Aldina dan Dika yang sedang menonton televisi. "Ma, Pa aku pergi dulu ya." Ucapnya mencium punggung tangan Aldina dan Dika.
"Kamu mau kemana malem-malem gini?" Tanya Dika.
"Mau nemenin bang Fiko nyari kado," jawab Alana.
Kedua orangtua Alana sudah mengenal Fiko sejak lama. Mereka merasa bahagia karena Fiko bisa menjaga Alana. Mereka juga bahagia karena Alana bisa merasakan kasih sayang seorang abang walaupun bukan abang kandungnya.
"Malam, Om, Tante." Sapa Fiko tiba-tiba dari pintu rumah. Fiko memang sudah mengenal dekat keluarga Alana, jadi tidak heran apabila ia dengan santai masuk ke rumah Alana.
"Eh, Fiko. Mau ngajak anak gue kemana lo?" Tanya Aldina dengan bahasa gaulnya apabila bersama Fiko.
"Mau minta Alana nemenin cari kado Tante, buat pacar." Jawab Fiko menyengir.
Aldina tersenyum, "yaudah, tapi pulangnya jangan kemaleman ya."
Fiko mengangguk patuh, "siap Tante!" Ucapnya lalu mencium punggung tangan Aldina dan Dika.
"Hati-hati," ucap Aldina. Fiko dan Alana hanya mengangguk lalu mereka keluar dari rumah.
"Gak biasanya lo bawa mobil," ucap Alana saat masuk ke dalam mobil Fiko.
"Spesial buat lo, karena mau nemenin gue." Balas Fiko cekikikan mulai menjalankan mobilnya.
"Tumben, mau kemana nih?" Tanya Alana sambil memandang ke arah jendela.
"Toko bunga, gue gak tau cewek suka bunga apa." Jawab Fiko.
Alana melotot, "lo ngasih bunga doang?" Tanyanya.
"Gak lah. Gue udah beli kalung tadi," seru Fiko.
Alana menghela nafas, "gue kira bego lo kumat," ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Difficult Love
Teen FictionAlana, bad girl yang memiliki segudang prestasi di sekolahnya. Oleh karena itu ia dijuluki sebagai good girl and bad girl SMA Angkasa. Namun, perlahan sifat bad girl yang ada di dalam dirinya menghilang sejak ia bertemu dengan Alriga, lelaki yang di...