43

195 19 6
                                    

°°°

"Darimana?"

Baru saja memasuki rumah, Alana sudah diberi pertanyaan oleh Dirga. Gadis itu kemudian menghampiri nya lalu mengecup pipi kiri Dirga.

"Main." jawab Alana lalu hendak melanjutkan langkah nya ke kamar.

"Sini dulu," kata Dirga menarik tangan adik perempuan nya itu. Alana pun duduk di sebelah cowok itu.

"Apaan sih?"

"Sama siapa? Kemana?"

Gadis itu mencibir pelan, "Temen gue namanya Vano. Ke taman doang."

"Vano?"

"Lo kenal?" tanya Alana seraya mengambil cemilan di meja.

"Gak."


Alana manggut-manggut. "Lo tau gak sih bang masalah Riga di masa lalu?"

"Masalah apa?"

"Masalah dia sama temen-temen nya dulu,"

Dirga menggeleng, "Gak." jawabnya.

"Boong deh, lo kan udah tau Riga duluan daripada gue."

"Terus?"

Alana mencibir, "Yee gue kan nanya doang, sensi lo."

"Hmm,"

"Udah ah gue ke kamar dulu," Alana kemudian berdiri lalu beranjak dari sana menuju kamar nya. Sampai disana gadis itu langsung merebahkan tubuhnya di ranjang seraya menatap langit-langit kamar.

Ponsel nya yang berdering mengalihkan pandangan nya. Ia kemudian menerima panggilan tersebut seraya melepas jaket yang ia gunakan.

"Apaan?"

"Gue lupa ngasih tau lo nih,"

"Apaan,"

"Shit! Bentar bentar anjing gue lepas kandang,"

"Lo juga lepas kandang babi,"

"Kurang ajar lo,"

"Cepetan urusin anjing lo sana, lama."

Kemudian terdengar suara Jasmine yang sedang berbicara dengan anjing peliharaan milik nya. Alana yang mendengar itu hanya tertawa kecil, seperti orang gila sahabat nya itu pikir Alana.

"Udah nih,"

"Yaudah cepet ngomong apaan, banyak basa basi lo kayak dora."

"Ngomong nya gak usah pake otot juga sialan,"

"Lama ya, gue matiin juga ini telpon."

"Iya iya, gue lupa bilang ke lo sepatu cheers kita disuruh ganti sama coach Rita. Kan periode baru ini,"

"Itu doang?"

"Iyeee,"

"Gue juga inget kali tanpa lo bilangin."

"Sialan songong amat ya lo."

"Udah kan bacot nya? Yaudah ya bye,"

"Anj--"

Difficult LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang