●●●
Hari ini adalah hari Minggu. Alana melangkahkan kakinya masuk ke dalam toko roti milik Aldina. Toko roti milik Aldina bertemakan vintage yang ramai dikunjungi para muda-mudi.
Alana berjalan menuju ruangan pribadi milik Aldina yang disebut dengan manager room. Kemudian ia memutar knop pintu, tetapi ruangan itu tampak kosong. Ia kemudian kembali menutup pintu ruangan itu lalu beranjak menuju dapur. Ia melihat Aldina yang sedang menulis sesuatu di buku kecil.
"Susan, kotak yang warna biru itu taruh di mobil langsung!" Perintah Aldina menunjuk kotak bewarna biru yang bertuliskan DA's Bakery. Nama itu merupakan gabungan inisial nama keluarga mereka.
"Siap bu!"
Alana kemudian mendekati Aldina lalu menepuk pundak Mamanya itu. "Astaga Alana! Mama kaget," seru Aldina mengelus dadanya.
"Mama lebay ah,"
"Kamu ngapain kesini? Pasti ada maunya," ucap Aldina memicingkan matanya.
"Gak baik nethink sama anak sendiri," sahut Alana seraya duduk di kursi dapur.
"Terus kamu ngapain disini?" Tanya Aldina.
"Mau ngasih surat cinta." Jawab Alana.
Aldina mengernyit, "Surat cinta?"
Alana mengambil surat bewarna cokelat dari tasnya lalu memberinya pada Aldina. Saat Aldina membuka surat itu, ia melotot kepada Alana.
"Ya ampun Alana! Kamu gak capek ya buat masalah terus. Ini surat panggilan yang ke berapa lagi?!" Oceh Aldina heboh sehingga mengundang perhatian orang di sekitar.
Alana meringis, "Mama kan udah jarang masuk ke ruang kepala sekolah." Sahutnya sambil menyengir.
"Mobil kamu Mama sita!"
Alana membulatkan matanya, "Jangan dong Ma, ntar aku ke sekolah pake apa. Angkot? Gak banget deh," ucapnya mengerucutkan bibirnya.
"Buat masalah apa kamu kemarin?!" Tanya Aldina mengabaikan eluhan anak perempuannya itu.
Alana tampak berpikir, "gak besar. Nempelin lem doang di bangku Bu Lili," jawabnya santai.
"Bagus ya, bagus." Ucap Aldina sambil menjewer telinga Alana.
"Aduh, sakit Ma." Ringis gadis itu memegangi telinganya.
"Pokoknya mobil kamu Mama sita! Kamu berangkat sekolah sama abang kamu dan gak boleh nolak!" Ucap Aldina bergebu-gebu lalu ia melepaskan jewerannya.
Alana meringis memegangi telinganya, "Mama mah, yaudah aku bolos aja." Ucapnya.
Aldina menatap Alana garang. "Alana! Siniin kunci mobil kamu!"
Dengan terpaksa Alana memberikan kunci mobilnya pad Aldina. "Aku pulang aja deh," pamitnya lalu bergegas pergi dari toko roti milik Aldina itu.
Alana celingak celinguk mencari taksi yang lewat sambil menggerutu tak jelas. Karena tidak ada satu pun taksi yang lewat, ia meraih ponselnya di saku celananya lalu mendial sebuah nomor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Difficult Love
Teen FictionAlana, bad girl yang memiliki segudang prestasi di sekolahnya. Oleh karena itu ia dijuluki sebagai good girl and bad girl SMA Angkasa. Namun, perlahan sifat bad girl yang ada di dalam dirinya menghilang sejak ia bertemu dengan Alriga, lelaki yang di...