9

10.3K 362 17
                                    

●●●

'Net nett nettt'

Alana mendesah kesal karena jam wekernya terus berbunyi daritadi. Ia kemudian terpaksa bangun lalu mematikan jam weker itu.

"Alana!" teriak Aldina menggelegar dari lantai satu.

Alana bangkit dari ranjang lalu mencepol rambutnya asal. Ia kemudian dengan malas masuk ke dalam kamar mandi. Setelah memakan beberapa menit untuk bersiap siap, Alana segera keluar dari kamarnya. Ia menuruni anak tangga rumahnya satu-satu dengan santai.

"Mobil kamu masih Mama sita, berangkat bareng Dirga sana." Ucap Aldina dari meja makan. Alana mendengus kesal, ia tidak bisa menolak lagi apabila fasilitas lainnya tidak ingin ikut disita.


"Dirga, kamu anterin Alana ke sekolah. Sementara kamu Tika, kamu berangkat sama supir." Ucap Dika. Dirga mengangguk.

Alana mencium pipi Aldina dan Dika secara bergantian. Lalu ia menatap datar Dirga. "Gue mau berangkat sekarang," ucapnya dingin lalu berjalan menuju luar rumah.

Dirga mendengus, lalu ia segera berdiri dan mencium punggung tangan Aldina dan Dika. Setelah itu ia menyusul Alana keluar rumah.


Dika dan Aldina tersenyum sambil menatap satu sama lain, rencana mereka berhasil. Sedangkan Tika, ia mendengus sebal. Ia tidak ingin Dirga dan Alana kembali akur, ia ingin Dirga selalu bersamanya.

Sementara Alana langsung masuk ke dalam mobil Dirga lalu ia membuang pandangannya ke luar jendela mobil. Dirga ikut masuk lalu ia menutup pintu mobilnya. Setelah itu mobil mulai berjalan.

Hening.

Tidak ada perbincangan sama sekali antara mereka. Alana sibuk melihat pemandangan di luar jendela sedangkan Dirga fokus menyetir. Sampai akhirnya Dirga memecahkan keheningan.

"Lo pulang jam berapa?" Tanya Dirga datar.

"Gak usah jemput, gue gak butuh." balas Alana sama datarnya.

Dirga berdecak, "Mama nyuruh gue buat antar jemput lo. Gak usah nyari masalah," Ucapnya seraya melirik Alana sebentar.

"Gak perlu," seru Alana membuat Dirga mendengus keras.

Tak terasa mobil Dirga sudah sampai di parkiran sekolah. Alana kemudian melepaskan seatbelt nya. "Nanti gu--"

Alana langsung keluar dari mobil tanpa minat mendengar perkataan Dirga. Ia langsung berjalan menuju kelasnya dengan tatapan tajam nya sehingga membuat siswa dan siswi tak berani menyapa dirinya. Saat sampai di kelasnya, ia langsung melempar tas nya ke meja.

"Ngapa lo Al?" Tanya Jasmine.

Alana menggeleng, "gak papa." Ucapnya.

"Boong lo, kenapa sih?" Ucap Stefa mengetukkan jarinya di meja.

"Gak mood gue," balas Alana malas.

"Gak mood kenapa lo?" Tanya Ara sambil menyelipkan poninya di telinga.

"Nanya mulu ah," kesal Alana. "Oh iya, gue besok gak bisa ikut shopping bareng kalian deh." Sambungnya.

Difficult LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang