20

9.8K 325 2
                                    

●●●

"Heh, kemana lo anying. Bolos gak bilang,"

Alana menjauhkan ponselnya lalu melihat nama Jasmine tertera di layar ponselnya. Dengan mata yang masih terpejam ia kembali mendekatkan ponsel ke telinga nya.

"Apa sih gila. Gue di skors," balas Alana dengan suara serak.

"Di skors kenapa, anying. Lo kok gak bilang sih,"

"Si nenek yang skors gue, bego. Tanya aja sama dia sana."

"Yaudah, ntar pulang sekolah kita ke rumah lo ya. Bye, gobs."

Alana memutuskan sambungan lalu melempar ponselnya dengan sembarangan. Matanya menyipit saat cahaya masuk ke dalam penglihatannya. Gadis itu kemudian bangkit duduk sambil menguap lebar. Ia mencepol rambutnya lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk mencuci muka.

Usai mencuci muka Alana duduk kembali di ranjang lalu mengambil laptop nya. Cukup lama, gadis itu merasa bosan kemudian keluar dari dalam kamar. Ia melihat Dirga berada di meja makan yang sudah rapi, sepertinya akan berangkat kuliah.

Alana berjalan menuju dapur lalu mengambil segelas susu dan membuat sereal dalam diam.

"Lo bolos?" ucap Dirga dengan sinis.

Alana mendongak lalu menatap Dirga dengan datar. Ia kemudian mengalihkan pandangannya lagi ke arah sereal yang sedang dibuatnya. "gak usah sok tau." balasnya.

Setelah selesai, gadis itu kemudian menyimpan kembali kotak sereal lalu segera menenteng segelas susu dan mangkuk sereal nya. Ia mulai melangkahkan kakinya meninggalkan Dirga.

"Cewek nakal."

Mendengar cibiran itu, Alana menghentikan langkahnya. Ia kemudian berbalik menatap Dirga yang juga sedang menatap dirinya. "Emang." kata Alana sinis lalu benar-benar meninggalkan Dirga.

Alana duduk di bangku taman rumahnya sambil menikmati sarapannya dengan tenang. Sesekali ia scrolling timeline instagram nya, lalu kembali menyuapkan sendok sereal ke dalam mulutnya. Mata gadis itu terhenti saat menangkap sebuah objek dimana sebuah pot bunga terpajang indah di rerumputan taman.

Alana tersenyum samar lalu berjalan mendekati pot bunga itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alana tersenyum samar lalu berjalan mendekati pot bunga itu. Gadis itu mengangkatnya lalu memandangnya dengan sendu, pot bunga itu pemberian Dimas. Terlalu banyak kenangan yang diberi laki-laki itu sehingga membuat Alana susah melupakan semuanya. Tetapi, kali ini Alana berusaha menahan air matanya. Ia tidak mau lagi berlarut dalam kesedihan, benar kata sahabatnya. Ia harus berusaha untuk bangkit dari kejadian pahit itu.

Karena bosan, Alana bergegas menuju salah satu mall. Gadis itu akan menikmati waktunya sendirian dengan senang dan membeli apa saja yang diinginkannya. Sampai disana, Alana masuk ke dalam dengan santai lalu mulai berkeliling menghabiskan waktu sendiri. Ia tersenyum senang melihat berbagai belanjaan di pegangannya lalu kembali berjalan dengan santai.

Difficult LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang